Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Jumat, 27 Agustus 2010

Puisi Pak Habibie untuk Bidadarinya


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu
Karena aku tahu bahwa semua yang ada
pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu

Tapi yang membuat aku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian
benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorg,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,

hatiku seperti tak ditempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi.

Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang

Pada air mata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia
padahal kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan,
sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintai seperti ini..

Selamat Jalan....
Kau dariNya dan kembali padaNya
kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada

Selamat Jalan sayang
cahaya mataku, penyejuk jiwaku
Selamat jalan
calon bidadari surgaku

BJ. HABIBIE

Kecantikan Seorang Wanita



# Jadikanlah Ghadhdul Bashar (menundukkan pandangan) sebagai "hiasan mata" anda, nescaya akan semakin bening dan jernih.

# Oleskan "lipstik kejujuran" pada bibir anda, nescaya akan semakin manis.

# Gunakanlah "pemerah pipi" anda dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dibuat dari salon Iman.

# Pakailah "sabun Istighfar" yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan.

# Rawatlah rambut anda dengan "Selendang Islami" yang akan menghilangkan kelemumur pandangan lelaki yang merbahayakan.

# Hiasilah kedua tangan anda dengan gelang Tawadhu' dan jari-jari anda dengan cincin Ukhuwwah.

# Sebaik-baiknya kalung anda adalah kalung "kesucian".

# Bedaklah wajah anda dengan "air Wudhu" nescaya akan bercahaya di akhirat.
~*~SUBANALLAH~*~

Aku Ingin Mencintaimu......


Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya
saat ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku kan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanya
kala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih
sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanya
pun hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..

*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan.. setelah walimatul ursy’..

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Aku ingin mencintaimu karena Allah.. Suamiku..

Istri Yang Sering Menangis (sebuah renungan)


Ada seorang wanita yang punya sifat lembut dan insya Allah shaleha. Saat mengucapkan ijab-kabul dengan seorang pria yang di cintainya, maka dia tak kuasa untuk tidak mengucurkan air di pipinya. Tangisan itu bukanlah sebuah kesedihan, tapi sebuah kebahagiaan karena telah di persandingkan dengan seorang pria yang dia yakini akan membuatnya bahagia dalam berumah tangga.

Beberapa tahun perkawinan berjalan sesuai dengan impiannya. Kasih-sayang dan materi memenuhi hidupnya. Hingga pada suatu waktu, sang suami menderita sebuah penyakit yang mengakibatkannya harus kehilangan pekerjaan.. Suaminya harus berhenti karena di kenakan medical terminated. Yaitu suatu PHK karena dianggap penyakitnya tersebut tidak memungkinkanya lagi untuk bekerja.

Kejadian itu membuatnya sedikit shock ; “Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?” Banyak pertanyaan yang ingin di keluarkannya. Tapi, dia tak ingin perasaan cemasnya tersebut di limpahkan kepada suaminya yang belum pulih dari penyakitnya. Dia hanya menangis di sujud-sujud panjangnya.

Alhamdulillah, beberapa bulan kemudian suaminya dapat menafkahi rumah-tangga mereka. Suaminya membuka sebuah CV yang lumayan berhasil. Usaha yang sukses ini dapat mengembirakan hati sang istri, maka wanita ini pun menangis bahagia, karena bersyukur pada Rabb-Nya. Ekonomi yang semula berkekurangan akhirnya berkecukupan kembali.

Hingga suatu saat tangisan sang istri kembali berurai. Saat suami yang di sibukkan oleh usahanya, teryata telah meminang seorang wanita di lain kota. Berita itu baru dia tahu, karena santer di bicarakan oleh orang-orang di lingkungannya. Maka dia pun menanyakan kebenaran berita itu. Ternyata benar lah semua info itu. Dia tak menyangka, bila suami yang diharapkannya setia, ternyata menduakannya tanpa membicarakan sebelumnya. Kecewa karena orang lain lebih tahu, dari-pada dirinya.

Beberapa tahun kemudian sebuah peristiwa pahit menimpa suaminya. Suami tersangkut sebuah kasus, sebagai hukuman dia harus mendekam di sebuah penjara di lain kota. Wanita yang sering mengucurkan air-mata ini, akhirnya menangis kembali. Menangis di hadapan Ilahi, karena ternyata hidupnya selalu di rundung duka.

Hingga tangisan yang selalu di lantunkannya ternyata berbuah manis. Suami akhinya kembali ke pangkuannya. Pria yang di cintainya kembali ke dekapannya tanpa berbagi lagi ke wanita lainnya, dan menyadari kesalahannya di masa lalu. Gemericik kebahagiaan kelihatan mulai menjalari hari-harinya. Bersyukur dan berdo’a, semoga hari-hari selanjutnya penuh dengan kebahagiaan bersama suami dan ketiga anaknya.

Harapan tinggal harapan. Wanita yang dulunya selalu menangis, ternyata harus menangis kembali. Suaminya di hinggapi sebuah penyakit akut. Sejenis penyakit diabetes basah ( menurut bahasa awam ). Tubuhnya sangat kurus, tapi mulai dari perut hingga ke kaki membesar, dalam artian membengkak. Di samping itu, kulitnya melepuh mengeluarkan cairan yang sangat busuk. Hingga ada seorang tetangga tak sengaja menyeletuk :”Mungkin ini seperti sinetron yang berjudul rahasia Ilahi..”

Istri yang shaleha ini ternyata harus merawat suami ( untuk kebutuhan sehari-hari di bantu oleh keluarga besar mereka ), sekaligus menjaga posisi untuk netral antara suami dan anaknya. Suaminya walaupun dalam keadaan sakit, ternyata bukannya menjadi seorang yang sabar, tapi malah menjadi seorang pemarah. Apalagi terhadap anak-anaknya yang telah berusia ABG.

Anak-anaknya tidak menerima sikap ayahnya. Mereka tahu semua kelakuan ayahnya selama ini, di tambah lagi sifatnya yang bertambah minus di mata mereka. Ayahnya malah membentak-bentak mereka agar segera dilayani untuk segala keperluannya. Tentu saja anak-anaknya tambah tak hormat padanya. Lain bila ibunya yang menyuruh mereka. Karena mereka menyadari ibunya sudah cukup menderita selama ini.

Tangisan istri ini, tetap kerap menemani dirinya disaat dia merasa tak berdaya.. Sebuah tangisan yang hadir, karena merasa tidak mampu untuk menyadarkan suami yang harus banyak beristigfar atas semua perbuatannya. Tangisan hati yang tak berdaya, karena tidak bisa memihak antara anak dan suami, bila mereka bertengkar mulut. Sebuah keadaan yang membuatnya sangat menderita.

Saat malam telah datang. Saat suami dan anaknya terbuai mimpi. Dia tak bisa memicingkan matanya, merenungi kehidupan yang harus di jalaninya. Kemudian bangkit untuk bermunajat pada Rabb-Nya :” Ya Allah, aku memohon kesabaran atas semua yang telah Engkau gariskan untukku. Jadikan aku sebagai istri yang dapat menjalani hari-hariku penuh dengan keikhlasan.”

Pada suatu kesempatan, kami sempat bertemu dan saling curhat. Pada pertemuan rutin ini, dia mengeluhkan sebuah rasa yang di pendamnya selama ini. Sebuah perasaan yang membuatnya menangis karena tak mampu menepis sebuah bisikan hati, yang ternyata tidak disukainya.

“Mengapa aku sebagai istri tidak bisa ikhlas secara hati atas penyakit suamiku? Aku melayani beliau tetap dengan sepenuh raga. Tapi hatiku tidak. Selalu ada bisikan hati yang mengatakan bahwa aku senang dia menderita sakit. Senang karena merasa dia telah mendapatkan balasan yang setimpal. Sebuah balasan atas semua perlakuannya terhadap diriku selama usia perkawinan kami. Aku selalu mengingat kesalahannya dan sepertinya malah bersyukur atas penyakit yang dideritanya saat ini.”

Memang sebagai manusia, kita akan selalu diuji dengan berbagai cara. Istri yang selalu menangis ini ternyata selalu memperoleh ujian. Karena Allah Swt. Memang telah menjelaskan dalam Al-Quran :”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut : 2-3 )

Ujian akan selalu datang dalam setiap kehidupan kita. Hidup yang memang di gariskan untuk selalu harus ( diusahakan ) dapat meningkat dari segi keimanan dari waktu ke waktu. Seperti sabda Rasulullah yang kurang lebih berbunyi demikian :”Bila kemarin sama dengan hari ini, maka kita dalam kerugian. Bila hari ini lebih baik dari kemarin, maka kita beruntung. Bila hari ini lebih buruk dari kemarin, maka kita celaka.”



Seperti saat kita sekolah. Sering di adakan ulangan harian, maupun ulangan semester, dengan harapan nilai kita termasuk kategori baik, agar bisa naik ke kelas yang lebih tinggi. Kemudian ada ujian untuk kelulusan sekolah. Semuanya itu diperlukan, agar kita bisa mengevaluasi hasil kerja keras kita. Begitu pula dalam hidup ini, memang di perlukan ujian. Ujian untuk mengetahui seberapa dalam iman di dalam dada. Bisa juga berarti untuk mengasah kemampuan kita, agar dapat menerima semua hal yang telah di tetapkan oleh sang Kuasa Kehidupan.

Seperti seorang atlet angkat beban. Setiap hari dia akan latihan mengangkat beban. Beban latihannya tentu saja di mulai dari hal yang paling ringan. Kemudian di lihat kemampuan si atlit. Dia akan di coba diberi beban yang lebih berat, ketika sang pelatih yakin dia akan mampu mengangkat beban tersebut.

Bila atlit angkat beban saja perlu latihan mulai dari yang terkecil, maka kita sebagai makhluk Allah yang di berikan amanah yang sangat besar di dunia ini, tentu saja juga akan di berikan ujian “beban” yang dimulai dari yang kecil. Jika kemudian Allah Swt. tahu batas kemampuan kita, tentu saja Dia akan menambah ujian yang lebih berat dari sebelumnya. Itulah makanya Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an bahwa tidaklah Allah akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Dengan dasar firman Allah itulah, maka kita dapat bersandar dan bersabar. Ternyata memang sebagai makhluk-Nya, harus yakin akan apapun yang kita dapatkan di dalam perjalanan di dunia ini. Suka dan duka haruslah dapat didasarkan pada keyakinan yang kuat bahwa semuanya berasal dari kecintaan Allah pada kita. Sesuatu yang tidak kita sukai, belum tentu sesuatu yang buruk di mata Allah Swt. Misalnya sebuah masalah yang kita hadapai, membuat kita bersedih hati. Padahal mungkin ada hikmah yang bisa kita petik di dalamnya.

Allah Swt. telah berfirman di dalam Al-Qur’an ( QS Hud : 11 ) : “Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

Istri yang telah mendapat ujian atas akhlak suami yang jauh dari yang diharapkannya, tentu saja mengandung hikmah yang sangat besar. Bagi istri yang memang terkenal akan kesabarannya, maka ujian itu merupakan test kenaikan derajatnya di hadapan sang Pencipta.

Demikian pula bagi sang anak. Mereka akan punya sebuah penilaian ( baik dan buruk ) pada kedua sikap orang-tuanya yang bertolak belakang dalam memandang hidup. Anak-anak itu akan bercermin, bahwa sifat sang ayah adalah tidak baik, maka mereka tentu ( insya Allah ) akan berusaha tidak berbuat seperti ayahnya.Dan suri-tauladan ibunya yang sabar dan shaleha, tentu saja (insya Allah ) akan membekas di dalam jiwa mereka, untuk dapat mereka tauladani. Insya Allah.

moga kita dpt memaknai kisah ini..........

dr : Ambe.mardiah@

sumber : http://www.facebook.com/notes/mulya-ka-surga/isteri-yang-sering-menangis/424537380565

Jika Engkau Ingin Merasakan Manisnya CINTA


Jika Engkau ingin merasakan manisnya Cinta
Rasa itu datang
di kala engkau memenangkan Alloh dari pada Nafsumu
seperti Yusuf yang menolak Zulaeha
...atau ketika engkau menolak ber Pacaran
karena itu adalah zina....

Maka Alloh Menurunkan ketenangan..
kesejukan dan manisnya Iman
di Jiwa dan Relung Kalbumu....

disini banyak kita terlena
karena cinta sesaat
maka hilanglah malu
dan hilanglah harga diri dan kehormatan

betapa banyak orang menikah
tapi yang di kenang hanya
masa berpacaran

padahal masa itu dalam pandangan Alloh
adalah masa di mana engkau melakukan kemaksiatan besar
ZINA

maka tak ada Kebarokahan di rumah tanggamu
maka wajar saja jika kita dengar keluh kesah
yang berujung pada PERCERAIAN
atau PERSELINGKUHAN.....

Sahabat
Jika engkau jatuh cinta
maka tak ada yang lebih baik selain engkau Menikah...

Lamar dirinya
karena Menikah adalah menjaga kesucian diri....

orang-orang yang menikah tanpa PACARAN
yang dikenang adalah saat MALAM PERTAMA
saat Alloh Halalkan dirimu dengan dirinya
saat Alloh Halalkan kau rasakan halus kulitnya
saat Alloh Halalkan bercampurnya air liur mu dengan air liurnya dengan satu sensasi rasa NIKMAT

saat engkau melihat senyum manjanya
saat...
saat...
saat...
ah semuanya Indah......!

Menikah adalah menjaga Kesucian diri
kecuali bagi orang-orang yang terganggu nalarnya....
menunda-nunda
karena Menunda itu lebih dekat kepada Kemaksiatan...!

Menikahlah....!!
Sucikan dirimu
dan tinggikan nama Tuhanmu....!!

sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=134189086592897

kegundaHan kaum ADAm terhadap kaum hawa (renungan untuk kaum hawa)


Aku datang atas nama Kaum Adam
Tuk sampaikan resahnya pada Kaum hawa
Yang hitam indah terurai panjang
Dengan rangka yang memang memukau

Kadang kau aku suka,
Ku suka dengan senyummu
Hingga akhirnya diriku ingin dekat dirimu
Ujung atas hingga jengkal langkah
Kadang suka aku pandangi

Astagfirullah, maafkan aku yaa Allah
Diriku telah memuji sebuah kesalahan
Namun Alhamdulillah kini aku pun sadar
Akhirnya aku coba tuk teruskan

Wahai kaum Hawa aku pernah melihat
Melihat cahaya di balik kesalahanmu
Yaitu wajah yang lugu
Yaitu wajah yang sayu

Namun semua itu sayang seribu sayang
Karena semua itu di luar perintah-Nya
Semua itu ada di larangan-Nya
Semua itu kerugian untuk Kaum Hawa

Semua itu tiada arti
Karena kecantikanmu ada dalam kesalahan
Memang kadang aku terhindar dari kesalahanmu
Namun sayang itu semua hanya bersifat sementara

Wahai kaum Hawa tidak banyak yang aku minta dari dirimu
Yang aku minta keluarlah dari kesalahanmu
Segeralah kau tutup anggota tubuhmu

Wahai Kaum Hawa aku tidak mau
Dirimu terjerat seumur hidupmu dalam kesalahan
Aku ingin kau segera sadar
Dan jika kau belum sadar
Maka berlarilah hingga kau menyadari
Semuanya dan tahu letak kesalahanmu

Wahai kaum Hawa dunia memang indah
Namun haruskah kita larut dalam keindahan yang sementara
Wahai Kaum Hawa kita ada yang menciptakan
Pastaskah kita melawan-Nya dan selalu dalam larangan-Nya

Wahai Kaum Hawa
Atas nama Kaum Adam
Aku ingin kau sadar untuk segera mungkin
Jangan tunggu hari esok
Karena mungkin kita di hari esok akan mati

Wahai Kaum Hawa aku ingin kau benar
Dengan sehelai kain yang tak tembus pandang
Kau bentuklah kain itu seperti jubah
Lalu tutuplah si hitam yang terurai panjang
Hingga dua titik tidak terbentuk

Aku tahu semua ini berat tuk dilaksanakan
Namun kau harus ingat ini sebuah kebenaran
Dengan menutup tubuhmu
Dirimu akan mempesona

Perlu kau tahu dengan menutup tubuhmu
Kami kaum Adam telah kau selamatkan
Kau selamatkan dari derasnya dosa
Yang kita rasa bersama-sama

sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=136130136398792

Jemputlah Aku Jika Waktunya Tiba


Sayang...
aku sedang mempersiapkan diri
menata hati supaya kelak menjadi yang terindah bagimu
belajar pada Siti Hajar yang dengan sabar dan tanpa mengeluh menghadapi segala coba yang Allah berikan
belajar pada Siti Khadijah yang setia dan tanpa lelah menemani Rasulullah dalam perjuangannya
belajar pada Sembadra yang setia menunggui Arjuna belajar pada Raihana yang tak lelah mencintai dan memberi ketulusan pada suaminya
dan belajar pada istri-istri teladan yang lain yang suatu saat akan aku tanamkan pada diriku


Sayang...
aku akan simpan kesucian cintaku untukmu
untuk engkau yang nanti akan memberi cinta dan ketulusan serta perlindungan padaku
untuk engkau yang telah Allah gariskan menjadi bagian utama yang akan terpasangkan olehku,karena aku potongan tulang rusukmu

Sayang...
aku selalu berdoa sehingga nanti aku menjadi istri sholihah yang setia dan dengan tulus mengabdikan hidupku untukmu karena-Nya

Sayang...
jemput aku jika waktunya tiba dan aku akan setia menunggumu


Sumber : http://www.facebook.com/notes.php?id=103134439723509#!/note.php?note_id=153251718019967