Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Minggu, 20 November 2011

The Best Event : WORDISME



WORDISME adalah acara terbaik dalam bidang kepenulisan yang pernah kuikuti. Acara gratis tidak dapat serta merta diartikan sebagai sebuah acara rendah kualitas. Terbukti dalam WORDISME ini, meskipun acara yang dilaksanakan gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali tapi kualitas acara dan pelayanannya SUPEEEERRRRR!!! ^-^

Mulai dari panitia yang ramah, konsumsi yang luar biasa nyummy dan bertabur doorprize. Sayangnya aku ga dapet doorprize. Hehehe... Tapi ga apa-apa sih, karena aku tetap mendapatkan banyak sekali ilmu dari acara tersebut. Nah, sebentar lagi aku sedikit berbagi cerita tentang acara kemarin. ^-^


Acara WORDISME dimulai sejak pukul 08.00 s.d 17.00 di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah. Pembagian sesi dalam acara tersebut pun sangat tepat. Dimulai dengan pembahasan jurnalis pop oleh Petty Fatimah (Pimred Majalah Femina) dan Reda Gaudiamo (Pemimpin Group Majalah Wanita Gramedia). Selanjutnya adalah penulis biografi yang disampaikan oleh Alberthiene Endah, kiat meraih sukses dari blog oleh Olli Salsabeela dan Raditya Dika. Setelah jeda makan siang acara dilanjutkan dengan pelatihan menulis fiksi novel/cerpen yang disampaikan oleh Djenar Maesa Ayu, Clara Ng, Hetih Rusli dan Windy Ariestanty. Dan pada sesi terakhir adalah penulisan skenario yang disampaikan oleh Salman Aristo, Alexander Thian dan Aditya Gumay.

Penasarankah dengan materi WORDISME? Yuk, kita intip dibawah ini. ^-*

SESI I : PELATIHAN JURNALISME POP





Dalam dunia kepenulisan atau pun jurnalisme dikenal dua istilah penulis, yaitu penulis media dan penulis lepas. Penulis media adalah mereka yang memang bekerja sebagai penulis di sebuah media. Sedangkan penulis lepas adalah mereka yang tidak terikat langsung dengan media manapun, sehingga punya kesempatan untuk menembus media manapun. Saat ini peluang penulis lepas untuk masuk ke media sangat besar. Pertumbuhan majalah, tabloid, dan koran baik dalam bentuk hardcopy atau pun yang terbit secara online sangat cepat. Sehingga kesempatan untuk menembus media semakin banyak.

Namun, disayangkan oleh Petty Fatimah dan juga Reda Gaudiamo adalah bahwa beberapa penulis lepas kurang mengenali media sehingga seringkali mengirimkan naskah yang tidak sesuai untuk media tersebut. Untuk itu, keduanya membagi tips untuk bisa menembus media, yaitu kenali media lebih dalam dengan cara membaca rubrik apa saja di media tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan berlangganan media tersebut sampai kita yakin dan paham betul apa kebutuhan mereka. Beberapa editor media tidak mempermasalahkan gaya penulisan dari penulis, tapi lebih pada angle dan sasaran pasar. Sebenarnya beberapa media mungkin memiliki kebutuhan yang sama tapi mereka melihat dari angle yang berbeda. Cara lain untuk bisa sukses menembus media adalah dengan be spesialist ga harus generalise. Pilih saja satu media yang paling disukai, pelajari hingga mendalam dan benar-benar paham. So, fokus pada minat, tulis tentang apapun yang kamu suka dan pilih media mana yang kira-kira bisa menerima hasil karya kita.

Satu pesan penting dari kedua pemateri tersebut : Pilih kalimat utama yang menarik. Buatlah redaksi jatuh hati kalimat pertama!

SESI II : PENULISAN BIOGRAFI




Alberthiene Endah sudah malang melintang di penulisan biografi. Beberapa karyanya sangat mudah kita temui. Biografi yang ditulisnya terakhir menjelang acara WORDISME ini adalah Mimpi Sejuta Dolar-nya Merry Riana. Kali ini Mb AE, sapaan akrabnya, berbagi cerita tentang bagaimana sih menulis biografi itu.

Mb AE menyampaikan bahwa selama ini orang yang ingin menulis biografi selalu dihantui dengan banyaknya catatan kaki. Biografi akan menjadi bacaan berat dan melelahkan seperti membaca buku-buku sejarah di sekolah. Padahal kenyataannya, menulis biografi dan membacanya pun adalah hal yang menyenangkan.

Secara sederhana Mb AE menjelaskan bahwa biografi itu adalah sebuah kisah tentang perjalanan hidup seseorang tokoh. Bagi Mb AE menulis biografi itu adalah pekerjaan menggali hati. Mb AE lebih suka menuliskan kisah seseorang yang menginspirasi, from nothing to be something, bukan seseorang yang sukses karena memang sejak awal telah sukses. Mb AE juga ingin menjadikan biografi lebih menarik sehingga menurut beliau biografi tak harus selalu ada embel-embel catatan kaki. Tujuan utama menulis biografi bagi Mb AE adalah untuk memberi inspirasi bagi pembaca.



Mb AE menjelaskan bahwa seorang penulis biografi harus memiliki mental yang kuat. Wawancara untuk menulis biografi tidak cukup hanya dilakukan sekali atau dua kali saja, bisa jadi puluhan atau ratusan kali. Sebagai penulis harus menyesuaikan dengan tokoh dan tidak boleh mudah tersinggung dengan reaksi tokoh atas pertanyaan-pertanyaan kita. Menulis biografi itu adalah menuliskan bagaimana konfigurasi perasaan/emosi seorang tokoh. Sehingga sebagai penulis, perlu juga mengasah kepekaan perasaan dan berlatih empati. Secara teknis, interview untuk menulis biografi sama seperti teknis wartawan dalam interview yaitu 5 W 1 H.

Dalam menulis biografi biasanya akan terjadi pertempuran antara agenda tokoh dan agenda penulis. Usahakan jika berhadapan dengan kondisi ini lakukan negosiasi agar antara agenda tokoh dan agenda penulis sebisa mungkin bisa 50 : 50.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penulis biografi adalah sebagai berikut:
1. Jangan pernah mendatangi narasumber/tokoh tanpa tahu apa-apa. Penulis biografi adalah director. So, sebelum mendatangi narasumber usahakan untuk mengumpulkan data/informasi sebanyak-banyaknya. Dengan bekal data tersebut, penulis akan lebih mudah mengarahkan kemana akan menggiring narasumber dalam bercerita.

2. Jangan pernah melakukan wawancara lebih dari 1,5 jam dalam satu pertemuan. Dan sebaiknya lakukan wawancara setidaknya dua kali dalam seminggu.

3. Jadilah orang yang mampu meyakinkan bahwa kita cukup berempati dengan narasumber/tokoh.

4. Penulis perlu memiliki kesetiaan dalam mengikuti ritme emosi tokoh/narasumber.

Seorang penulis biografi sebaiknya telah memiliki ID card. Hal ini mungkin mudah bagi wartawan. Lalu bagaimana dengan penulis lepas? Mudah. Saat ini banyak digemari kisah based on true story. Cobalah menuliskan kisah itu hingga terbit dalam buku. Setelah buku itu terbit, maka itulah ID card kita.

Terkait dengan kejujuran narasumber, Mb AE menyampaikan bahwa tidak akan mudah untuk memaksa narasumber agar tidak berbohong. Tapi usahakan untuk membuat narasumber jujur atau menghadirkan titik maksimal kejujuran di depan kita.

SESI III : MERAIH SUKSES DARI BLOG





Raditya Dika dan Olli Salsabeel adalah dua contoh penulis sukses yang mengawali kariernya dari blog. Mereka berdua mengakui bahwa awalnya mereka pun menulis semau mereka dan sesuka hati. Mereka menempatkan blog seperti buku harian. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka terus berkembang. Sampailah pada titik dimana mereka menjadi sukses seperti sekarang.

Olli dan Radit membagi beberapa tips agar blog kita dilirik oleh orang lain, terlebih bisa digaet untuk diterbitkan atau didaulat untuk menulis sesuai pesana. Mau tahu apa tipsnya? Ini dia:
1. Tuliskan saja apa yang kita sukai. Inilah cara paling mudah menulis dan menghapus alasan, tidak bisa menulis, dari kamus hidup.

2. Tuliskanlah sepenuh hati sehingga orang yang membacanya pun ikut tergerak karenanya.

3. Be better and better. Memperbaiki kualitas dari waktu ke waktu. Jika kemarin telah menulis baik, maka usahakan hari ini menulis lebih baik lagi. (yang ini kayaknya aku masih sangat jauh deh...hiks..)

4. Be different if you can't to be the best.

5. Ketahui cara menulis yang efektif. So, buang tuh kata-kata mubadzir.

6. Bikin judul yang menarik. (Ini PR buatku karena masih sering stress milih judul)

Menurut Raditya Dika, writing is re-writing. Karena menulis, rata-rata, adalah suatu pekerjaan yang menuliskan kembali apa yang kita baca, kita lihat dan kita rasakan.



Kalau mood lagi jelek kira-kira bagaimana sih mereka menyikapinya? Bagaimana juga menghadapi writers block?

Terkait hal ini jawaban keduanya berbeda.

Raditya Dika cenderung memaksa diri untuk tetap menulis. Baginya satu naskah jelek lebih baik daripada nol naskah. Karena dari satu naskah tersebut bisa diperbaiki untuk menjadi sebuah naskah bagus.
Dan terkait writers block, dia akan berusaha meluruskan plot sehingga akan kembali lancar dalam menuliskan ide-ide.

Sedangkan Olli, jika mood jelek atau menghadapi writers block akan cenderung break dulu dan melakukan traveling. Kebetulan Olli ini punya hobby unik, yaitu naik angkot. Baginya dengan naik angkot itu kita bisa lebih banyak mengamati tingkah laku orang lain. Dan kebiasaan untuk mengamati orang itu ternyata penting baginya karena bisa mendatangkan inspirasi untuk menulis.

Keduanya sepakat bahwa blog adalah pintu gerbang menuju kesuksesan.

Beberapa pesan dari keduanya juga adalah sebagai berikut:

1. Promosikan blog kalian lewat twitter dan FB.

2. Pilih diksi yang sederhana saja tapi sampaikan dengan semenarik mungkin.

3. Usahakan gunakan aku atau saya karena blog itu menjembatani antara kita dengan pembaca.

Menarik bukan pembahasan tadi?
Oh iya, dan pastinya selama obrolan ini peserta WORDISME ga berhenti untuk tertawa geli dengan polah tingkah dan kelucuan keduanya. ^-^


Ok... Selanjutnya kita akan ke sesi yang menarik sekali minat teman-teman juga. Tak kalah menariknya dari ketiga ulasan sebelumnya. ^-^

SESI IV : PELATIHAN MENULIS FIKSI NOVEL/CERPEN




Mb Djenar mengawali pembahasan tentang cerpen dengan menggaris bawahi bahwa cerpen bukanlah novel yang dipendekkan. Novel adalah novel. Cerpen adalah cerpen. Keduanya adalah karya yang berbeda. Prosesnya pun berbeda.

Sedangkan Mb Clara Ng mengatakan bahwa dia menulis karena takdir. Ketika sakit dan akhirnya menenggelamkan sepenuhnya pada dunia kepenulisan.
Menurut Mb Clara Ng, dalam novel itu yang utama adalah tiga hal, yaitu apa benang merah antar bagiannya, ceritanya mau dibawa kemana dan conclusionnya apa.

Elemen dasar dari penulisan fiksi baik novel ataupun cerpen adalah karakter, plot dan seting.Dalam plot akan mudah terlihat cara bercerita dan timeline ceritanya.

Sedangkan menurut para editor, yaitu Mb Windy dan Mb Hetih, cerita itu menarik ketika bisa membuat pembaca penasaran sejak kalimat pertama. Semua fiksi itu perlu teknik bercerita. Tapi yang lebih utama adalah kenali pembaca atau berdasarkan karya kita arahkan kepada siapa kita akan menjualnya.

Ada yang menarik dari obrolan bersama Mb Clara dan Mb Djenar. Menurut Mb Clara, menulis fiksi itu terlebih dahulu pikirkan plotnya, tentukan siapa saja tokohnya dan konflik apa yang dihadapi sampai ke titik endingnya seperti apa.
Sedangkan menurut Mb Djenar, pengelolaan karakter itu lebih utama, karena mereka lah yang nanti akan menggerakkan cerita. Beri karakter tersebut permasalahan dan tentukan endingnya seperti apa.

Ga mungkin seorang penulis ga bisa bikin ending. Yang ada adalah penulis terlalu bingung bagaimana cara mengakhirinya, biasanya ini karena sejak awal ga ada plot atau ga punya outline ceritanya seperti apa. Karena selalu ada opsi untuk membuat
ending.

Menurut para narasumber, tema itu ga penting yang utama adalah bagaimana cara bercerita si penulis. Kenapa? Sekarang apa sih tema yang belum pernah diangkat? 99,99% sudah pernah diangkat dengan pendekatan dan cara bercerita yang berbeda.

Menulis adalah kemampuan berbahasa yang paling tinggi. Dan tidak ada cara lain untuk bisa menulis kecuali LATIHAN. MENULIS, MENULIS dan MENULIS!


Mb Clara Ng juga sedikit membahas tentang menulis cerita anak. Terkait dengan tulisan untuk anak-anak, yang perlu diperhatikan adalah bahsa, tentukan batasan usia untuk mempertimbangkan ilustrasi dan ambil tema yang tepat sesuai usia.

Terkait dengan trend karya sastra, apa yang seharusnya dilakukan seorang penulis? Ikuti trend atau profesional?

Mereka serempak mengatakan jangan acuhkan trend. Cuek aja. Tulislah apa yang kalian mau dan yang kalian suka. Pada dasarny trend bisa diciptakan atau trend akan berjalan beriringan dengan naskah yang dihasilkan.


"Berusahalah menulis dgn baik dan menangkan hati editor." @windyariestanty

"Penulis novel harus ikhlas bertoleransi dengan revisi editor. Editor memenangkan penulis dan pembaca." @hetih

"Penulis dan editor itu seperti orang pacaran. Ada kalanya berantem tapi terus mencari jalan untuk mengatasi perbedaan." @windyariestanty

AND THIS ONE IS THE LAST : PENULISAN SKENARIO





Salman Aristo mengatakan bahwa skenario sangat berbeda dengan cerpen/novel. Baik cerpen ataupun novel akan selesai ketika telah selesai diketik dan terbit jadi buku. Tapi skenario baru akan selesai setelah menjadi film.

Menurut Mas Salman, teknik menulis skenario itu sangat mudah. Saking mudahnya sampai tinggal sekali klik dan ketemu. Silakan klik di www.google.com ^-^

Alexander Thian mengatakan bahwa skenario itu harus diawali oleh sebuah premis yang kemudian didukung oleh sinopsi. Baru setelah itu dikembangkan menjadi dialog antar tokoh dan juga penggambaran settingnya.

Sedangkan menurut Mas Aditya Gumay, penulis Indonesia kebanyakan membatasi diri karena mempertimbangkan siapa yang akan menjadi sasarannya. Sedangkan menurut Mas Aditya sendiri bahwa yang cenderung akan dipilih produser untuk kemudian diangkat menjadi film adalah cerita yang realistis, dekat dengan kehidupan sehari-hari dan sederhana tapi inspiratif. Seperti Emak Ingin Naik Haji dan Rumah Tanpa Jendela.

"Penulis skenario sinetron harus siap menyediakan pikirannya 24 jam sehari utk 'ancaman' revisi." @aMrazing

"Skenario film yg baik hrs bisa menjadi multilevel-kebaikan. Berkat film itu org ingin menjadi baik." @aditya_gumay

Skenario itu adalah sebuah cerita yang dikisahkan kembali dengan gambar bergerak. Karena skenario itu mengadopsi dari cerpen atau novel tentu saja tidak sama persis seperti naskah awalnya. Akan ada beberapa penyesuaian dengan visualisasi.

Enaknya jadi penulis skenario menurut Mas Aditya Gumay adalah karya kita menjadi pegangan banyak pihak. Produser untuk promosi. Sutradara untuk mengatur adegan. Bagian keuangan untuk memperhitungkan segala hal terkait dana. Aktor akan menggunakannya sebagai dasar berakting.

Menurut Mas Salman Aristo, hanya film yang bisa menangkap sepenuhnya dunia.

Tidak jauh beda dengan elemen dasar dalam menulis cerpen atau novel, skenario pun butuh karakter, plot dan setting hanya beda bahasa saja. Karena dalam skenario itu adalah teks visualiasi sehingga yang ada adalah peluk, cium, making love, gorok, penggal, tusuk dan lainnya.

Bagi Mas Salman, memperbaiki karakter itu lebih utama karena mereka lah penggerak utama cerita.

Tips menulis skenario baik oleh Alexander Thian, Mas Salman, dan Mas Aditya sama, yaitu:
"Bayangkan di depanmu ada layar besar yang di dalamnya ada gerakan antar tokoh dan tulislah apa yang kamu lihat dengan lugas."


Tips menjadi penulis skenario adalah stamnina yang kuat dan siap berkali-kali revisi.

Mas Aditya Gumay mengingatkan kepada kita agar dalam menulis skenario jangan terpaku trend sinetron yang berguna. Coba hadirkan perubahan dengan skenario kita. Karena selalu ada celah untuk memulai perbaikan.


Wah... Panjang ya... :)

Skian dulu share tentang WORDISME ya... Semoga jika ada agenda WORDISME lagi nanti bisa share lagi. :)

Semoga bermanfaat... :)


ANOTHER

Aku kalah centil yah sama Mb AE ^-^




Ini nih orang-orang di balik kesuksesan WORDISME ^-^



(Bintaro, di bawah langit mendung
Minggu, 20 November 2011)

Jumat, 18 November 2011

REAL STEEL






















Awesome Movie : REAL STEEL



Berawal dari sebuah kebosanan mengisi awal liburan, aku dan beberapa teman kelas memutuskan untuk nonton bareng. Berhubung salah satu dari kami sudah menonton Tintin, maka diputuskan untuk memilih Real Steel sebagai santapan bersama. Dan di luar dugaan kami, film ini benar-benar mampu memikat hati. Tidak hanya tentang teknologi dan action para robot dalam pertandingan Robotic Boxing, tapi juga ada kasih sayang antara ayah dan anak yang tidak saling mengenal. Mereka bertemu dalam sebuah keterpaksaan. Namun keterpaksaan itu yang kemudian menjadikan ikatan diantara keduanya semakin kuat dan erat. Like son like father! Mungkin demikianlah kira-kira.

Ok, selanjutnya akan saya ceritakan sedikit tentang REAL STEEL tersebut. Semoga berkenan untuk menyimaknya... :)


REAL STEEL

Pada tahun 2020, manusia dalam dunia pertinjuan (apa deh istilahnya...hehehe) telah digantikan posisinya oleh robot. Charlie Kenton (Hugh Jackman) merupakan salah satu yang menyukai tinju dan memiliki sebuah robot bernama Ambush.



Dengan menggunakan Ambush untuk beradu tinju, Charlie berusaha untuk mengeruk keuntungan demi menutup hutang yang menumpuk untuk membeli robot dan segala suku cadangnya. Sayangnya, Ambush kemudian dikalahkan oleh seekor banteng, Black Thunder, milik promotor bernama Ricky (Kevin Durand). Pertandingan berakhir tidak fair, Ambush dihancurkan oleh Black Thunder. Charlie kemudian berhutang $20.000 pada Ricky dan berusaha kabur.

Setelah kekalahannya, Charlie justru bertemu dengan seseorang yang memberitahunya bahwa mantan pacarnya telah meninggal dan anaknya, Max Kenton (Dakota Goyo) yang berusia 11 tahun, saat ini sedang berada di pengadilan untuk memutuskan hak asuh. Debra (Hope Davis) dan Marvin (James rebhorn) yang tak lain adalah paman dan bibi Max yang ingin memiliki hak asuh sepenuhnya atas Max. Charlie menemukan ide untuk menyerahkan Max ke pengasuhan Debra dengan meminta sejumlah uang kepada Marvin. Dan dicapai kesepakatan bahwa Marvin akan memberikan $100.000 kepada Charlie. $50.000 akan dibayarkan dimuka dan sebagian lagi akan diberikan setelah Debra dan Marvin kembali dari luar kota. Debra tidak tahu tentang persekongkolan Marvin dan Charlie terkait uang demi perolehan hak asuh atas Max.

Selama Marvin dan Debra pergi, Max akan berada dibawah pengasuhan ayahnya, Charlie. Rasa tidak suka satu sama lain antara Max dan Charlie membuat keadaan semakin sulit. Terlebih ketika Max tahu bahwa Charlie menerima sejumlah uang dari Marvin. Max meminta separuhnya untuk menghidupi dirinya sendiri tapi Charlie menolak. Charlie menggunakan uang itu untuk membeli robot lain. Kali ini yang dibelinya adalah Noisy Boy, sebuah robot legendaris yang pernah bertanding dalam pertandingan internasional WRB.



Kemarahan Max mereda setelah melihat Noisy Boy di hadapannya.
"Wow... Ini sungguh Noisy Boy? Keren," kata Max.
"Iya. Ini Noisy Boy yang dibuat pada tahun 2016 dan pernah masuk ke pertandingan internasional," jawab Bailey.

Dan ketika Charlie hampir putus asa karena Noisy Boy tidak mendengar perintahnya dan tidak seperti yang dibayangkannya, Max muncul dengan instruksi dalam bahasa Jepang dan Noisy Boy bergerak sesuai perintahnya.

"Apa? Kamu bisa Bahasa Jepang? Darimana kamu belajar?" tanya Charlie tidak percaya.
"Games. Semua games copyan dari Jepang memang yang terbaik," jawab Max bangga.

Dari sanalah mulai terlihat kesamaan diantara keduanya, sama-sama suka games dan robot.

Bailey Tallet (Evangeline Lilly), teman Charlie sejak kecil, kemudian merubah bahasa instruksinya menjadi bahasa Inggris. Charlie sangat senang, artinya dia bisa membawanya ke sebuah pertandingan Robotic Boxing ilegal. Dan karena kecerobohan Charlie, Noisy Boy dikalahkan oleh Midas. Max sangat marah karena merasa bahwa Charlie sangat bodoh dan tidak bergerak berdasarkan perhitungan yang matang. Charlie semakin marah dengan sikap sok tahu dan sok dewasa anaknya.



Sepulang dari pertandingan yang menanggung kekalahan telak dan hanya menyisakan rongsokan dari tubuh gagah dan perkasa Noisy Boy, Charlie mencari beberapa suku cadang ilegal di sebuah tempat pengumpulan rongsokan. Dan kejadian yang hampir merenggut nyawa Max karena tergelincir pun membuat Max dan Charlie lebih dekat.

"Tunggu. Kupikir ada robot utuh di sini. Dia yang telah menyelamatkanku. Sebaiknya kita bawa dia," kata Max.

"Tidak. Tidak lagi. Aku sudah selesai. Kalau kamu mau, ambil dan derek sendiri," kata Charlie sambil meninggalkan Max.



Kesal, Max menggali sendiri robot itu dan membawanya dengan derek. Saking marahnya karena ditinggal sendiri oleh Charlie, Max memukul tubuh Charlie.

Sesampainya di bengkel milik Bailey, Charlie menunjukkan semua yang dibawanya. Dan Bailey kesal karena menemukan puing-puing rongsokan Noisy Boy.
"Hanya ini yang tersisa dari Noisy Boy?" tanya Bailey.
"Ya, aku menjual kepalanya di sana seharga $4.000 untuk dijadikan hiasan. Coba kamu lihat rongsokan yang dibawa anak itu tadi malam. Mungkin ada yang bisa kita lakukan atau mungkin menjualnya," kata Charlie.

"Itu milikku. Aku mendereknya sendiri," sahut Max tiba-tiba.
"Ini adalah robot generasi kedua. Dia diciptakan pada tahun 2014. Tapi kurasa tidak ada yang bisa kita lakukan. Dia bukan type robot petarung. Tapi lihatlah. Dia punya kemampuan unik untuk menirukan gerakan dan menyimpannya di memory," jelas Bailey.


"Bersihkan dirimu dan juga robotmu ini," kata Charlie meninggalkan Max.
Max membersihkan robotnya. Dan mengetahui bahwa robot itu bernama Atom.


Max terus merayu Charlie agar menjadikan Atom sebagai robot petarung. Tapi Charlie tetap menolak dan mengatakan bahwa itu tidak akan berguna. Sampai akhirnya mereka mencoba untuk bertarung di Zoo. Itu menjadi pertarungan pertama Atom dan Max. Dan sungguh menakjubkan ketika pada akhirnya Atom berhasil menang melawan Metro.



Max sangat optimis bahwa Atom bisa menjadi petarung. Dia mengupgrade Atom dengan beberapa bagian dari Ambush dan Noisy Boy. Bahkan Max menggunakan alat kendali suara pada Noisy Boy untuk Atom dan berhasil. Ketika sedang mengutak-atik program untuk Atom, Max menyalakan musik dan menari. Atom mengikuti gerakannya dan Max tertawa. Charlie melihatnya dan menggoda Max.

"Tarianmu bersama Atom sangat menarik. Kamu pintar juga dance. Kalau begitu tunjukkan kemampuanmu minggu malam nanti," kata Charlie.



"Tidak, Ayah," jawab Max.

"Kenapa tidak? Kamu masih anak-anak dengan umurmu..."

"11 tahun," sahut Max.

"Ya, 11 tahun jika itu katamu. Mereka butuh hiburan dan kamu bisa melakukannya," kata Charlie.

"Baiklah. Aku akan melakukannya jika kamu mau melatih Atom bertinju," jawab Max.

"Oh Tidak," sahut Charlie.

"Kenapa? Dulu kamu adalah petinju hebat. Kamu pasti bisa melakukannya. Dan aku akan berdansa dengan Atom nanti. Bagaimana?" tantang Max.

"Kamu mau menari bersamanya?" tanya Charlie.

"Ya. Dan kamu mengajarinya teknik tinju. Deal?" sahut Max.



Keduanya setuju. Dan mulai keesokan harinya Charlie mengajari Atom bertinju.



Perjalanan Atom dalam pertarungan semakin lancar. Dia semakin terkenal karena intro yang unik dengan dancenya bersama Max. Hingga mengantar keduanya ke pertandingan Internasional di WRB. Dan lawan pertama Atom di sana adalah Twin Cities, robot berkepala dua.



Sebelum memulai pertandingannya, Max dan Charlie dipanggil oleh Farra Lemkova, pemilik Robot super kuat, Zeus.
Farra menawarkan untuk membeli Atom sebagai lawan berlatih Zeus. Charlie tergoda dengan sejumlah uang yang ditawarkan tapi Max bersikukuh untuk tidak menjual Atom. Max marah melihat sikap ayahnya dan sekali lagi dia mengatakan bahwa Atom miliknya.

Dalam pertandingan pemanasan di laga internasional, awalnya Atom sempat terpojok karena Twin Cities berkepala dua sehingga gerakan Atom mudah sekali untuk diawasi. Max panik karena melihat Atom semakin terdesak dan meminta ayahnya untuk mencari kelemahannya.

"Lihat itu. Setiap kali dia bergerak memukul, bahunya ikut bergerak. Serang di sebelah sana," kata Charlie.

Max menyerangnya bertubi hingga akhirnya mengantarnya kepada kemenangan. Setelah kemenangannya dari Twin Cities, Max menyampaikan tantangannya untuk melawan Zeus.

"Dan aku menantang seorang wanita cantik yang entah siapa namanya, Farra Lemkova. Bahwa aku menantang Zeus untuk bertanding dengan atom," seru Max di atas ring setelah kemenangan Atom.

Para penonton bersorak. Tak sabar untuk menantikan pertandingan tersebut. Sayangnya, malam ketika Max dan Charlie hendak merayakann kemenangan mereka, Ricky datang bersama anak buahnya dan memukul Charlie hingga babak belur serta mengambil semua uang mereka.

Kemudian, Charlie bermaksud menyerahkan Max kepada Debra karena merasa bahwa itulah yang terbaik untuk Max. Max marah, karena dia merasa seperti dilempar dari satu tangan ke tangan lain. Terlebih dia merasa tidak berharga di mata ayahnya.

"Max, katakan sesuatu sebelum kamu pergi. Jika ingin marah, marahi saja aku. Please," pinta Charlie sebelum Max pergi.

“I want you to fight for me! That’s all I ever wanted!” kata Max sebelum masuk ke mobil Debra.

Setelah kepergian Max, Charlie marasa ada yang berbeda dengan dirinya. Merasa sepi dan sendirian yang kemudian membawanya kembali menemui Bailey. Setelah saling berbicara satu sama lain, Bailey meminta Charlie untuk membawa Max kembali.

Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya, Charlie menemui Max di rumah Debra.
"Jadi kamu kesini hanya untuk minta maaf?" tanya Max.
"Tidak. Oh, maksudku ya. Dan aku...," Charlie bingung bagaimana berbicara dengan anaknya sendiri.
"Kamu sudah setuju bahwa Max akan berada di bawah pengasuhanku, Charlie," sahut Debra ketika melihat Charlie.
"Ya, aku tahu. Kamu punya hak sepenuhnya atas Max. Tapi berikan aku satu kesempatan lagi. Satu malam ini saja," pinta Charlie.

Dan Debra mengijinkannya. Max sangat bahagia. Terlebih mengingat bahwa malam ini adalah pertandingan Atom denga Zeus.


"Apakah kita akan kalah?" tanya Max.
"Kita lihat saja," jawab Charlie.

Pertandingan menegangkan itu pun berlangsung. Berkali-kali Atom terpukul hingga terjatuh tapi masih sanggup untuk bangkit kembali.

Hingga di ronde terakhir, yaitu ronde 5, kendali suara tidak lagi bekerja pada Atom akibat serangan Zeus yang membabi-buta.
"Aku mengaktifkan sistem meniru gerakan pada Atom. Dan kini, tolong bantu dia untuk menang," pinta Max.

Awalnya Charlie menolak.
"Lihatlah, mereka sudah mulai panik dan ketakutan. Ini saat terbaik untuk memberi mereka pelajaran. Ayolah, ayah," pinta Max.



Melihat Max sedemikian semangatnya akhirnya dia mengalah dan menuruti apa yang diinginkannya.

"Aku tahu kamu tidak akan bisa mendengarku. Mulai saat ini, tetap tatap aku dan ikuti gerakanku," kata Charlie pada Atom.

"Ayah, kamu sedang berbicara dengan robot?" tanya Max sambil tertawa.

"Ya," jawab Charlie sambil menatap ke arah Max.


Dan Max tertawa. Selanjutya di ronde terakhir ini, Charlie bergerak mengelilingi ring agar Atom bisa melihatnya dan menirukan gerakannya. Hingga kondisi dimana Atom terpojok dan terus menerima serangan Zeus. Max khawatir Atom akan kalah dan hancur. Tapi Charlie membiarkan Zeus menyerang untuk menghabiskan energinya.

"Charlie, lakukan sesuatu atau Atom akan hancur," pinta Max dalam kepanikannya.

"Belum waktunya, Nak," jawab Charlie sambil tersenyum.

Dan kejadian itu berlangsung lama hingga Max tidak tahan dan menitikkan airmata.
Setelah melihat bahwa Zeus mulai lemah dan berhenti menyerang Atom, Charlie melirik ke arah Max.
"Sekarang saatnya."



Dan Atom menyerang Zeus hingga terjatuh. Ketika Zeus terbangun lagi, Atom menyerangnya kembali bertubi-tubi. Tax Mashido semakin kesal dan menghancurkan layar kendali Zeus, sementara Farra Lemkova stress melihat Zeus semakin terpukul mundur. Zeus diselamatkan oleh waktu. Dan meskipun Atom telah berjuang sedemikian keras, para juri tetap memilih Zeus sebagai pemenangnya. Para penonton bersorak karena merasa itu tidak adil.

Para reporter dan penonton menyerukan bahwa Atom adalah pemenang di hati rakyat.

“People’s champion? Sounds pretty good to me,” kata Max sambil tersenyum bangga.

Ya, akhirnya Atom bisa mengalahkan Zeus yang terkenal dengan robot yang tercipta untuk mebghancurkan semua lawan dihadapannya. Atom membuktikan bahwa itu tidak berlaku atasnya.


ANOTHER PICTURE:


Charlie & Max



Max & Atom



Bailey



Bailey & Charlie



Max Kenton




So, yang masih penasaran segera tonton ya... :)


(Jum'at pagi, sedikit mendung
Bintaro, 18 November 2011)

UAS Pun Berlalu


Rasanya baru kemarin kuinjakkan kaki di kampus tercinta ini. Tapi kini baru kusadari bahwa waktu berjalan lebih cepat dari yang kurasakan. Dua semester telah berlalu. Sisa dua semester lagi untuk terus diperjuangkan sebelum kembali ke kantor dan mengemban tugas demi tanah air dan bangsa.

Ya, histeria ujian menjadi warna tersendiri dalam dunia pendidikan. Begitu juga yang sempat kami rasakan. Ujian akhir semester 8 telah kami lewati dengan bercampur segala emosi. Ada rasa gelisah akibat kurangnya persiapan. Ada kebingungan karena perbedaan materi yang disampaikan dosen di kelas dan kelas sebelah. Ada rasa pusing karena banyaknya materi. Ada rasa tak karuan yang menjadikan semua kepanikan semakin sempurna.

Tapi setelah semua berlalu, ada kelegaan luar biasa. Bukan sekedar telah menunaikan tanggung jawab, melainkan telah memberikan usaha terbaik selama mengikuti ujian tersebut. What's the next? Berdo'a. Ya, selanjutnya berdo'a untuk hasil terbaik yang semoga akan diberikan oleh Allah Swt untuk kebaikan kita di dunia dan akhirat. Agar ilmu yang kita peroleh tak hanya sekedar mampir di otak kita, tapi mampu terekam dengan baik dan kelak bisa kita implementasikan demi kebaikan sesama. Aamiin...

Setelah kegalauan ujian berlalu, mahasiswa DIV pun dirundung kegalauan lainnya. Libur UAS yang sebelumnya terhembus kabar selama 1,5 bulan lamanya tiba-tiba hanya tersisa tiga minggu saja. Sebagian besar mahasiswa telah mengatur jadwal liburan. Dan setelah keputusan final mengenai libur tiga minggu tersebut, banyak yang mengubah keputusan. Ada yang terpaksa mencancel jadwal liburan. Ada yang membagi rencana menjadi dua, libur UAS ini dan libur akhir tahun. Ada pula yang kemudian memilih tetap di rumah bersama keluarga.

Jika kita hanya melihat dari satu sisi, mungkin kita akan merasa banyak rugi dibanding untungnya. Tapi jika dilihat dari sisi lain, maka ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari sana. Manajemen waktu untuk liburan lebih teruji dalam hal ini. Selain itu, bagi yang memilih untuk di rumah, mereka punya waktu lebih bersama keluarga. Sedangkan yang membagi liburan menjadi dua rencana bisa lebih matang dalam mengatur liburan akhir tahunnya. Manfaat lain bagi seluruh mahasiswa D IV adalah bahwa waktu penyusunan skripsi di semester 10 nanti lebih longgar dan tidak terburu-buru. :)

Nah, setelah kita menyelesaikan kegalauan tentang liburan, yuk kita balik ke kegalauan utama tentang hasil UAS. Yuk, lebih banyak berdo'a agar hasil terbaiklah yang kita terima.
Semoga kita semua masih bisa bersua dan bersama-sama lagi di semester berikutnya. Kemudian berjuang bersama menyelesaikan tugas belajar ini hingga akhir dengan hasil terbaik pula. Allahumma aamiin...


Salam semangat untuk kawan-kawan semua... :)
Selamat menikmati liburan dan selamat berbagi kasih dengan keluarga tercinta... :)

(Di suatu pagi sedikit mendung,
Cenderawasih 8, Jum'at 18 November 2011)

Rabu, 02 November 2011

Ujian Cinta di November Rain



Lamaaaaaaaa sekali waktu terasa bagiku yang sudah beberapa hari ga mampir ke rumahku ini. Lama ga nulis dan berbagi kisah di sini. Akhirnya, ketika sempat membuka kembali ternyata bulan telah berganti. Oktober ceria telah berlalu dan kini November Rain telah tiba... ^-^

Kok November Rain sih?

Iya, dong. Karena di bulan November ini identik dengan musim hujan. Hujan seperti enggan pergi meninggalkan hari. Hampir setiap hari ada hujan yang mewarnai dengan rintiknya yang menenangkan hati. Meski mungkin ada sedikit gelegar guntur dan kilatan petir yang membuat diri merinding dan menutup telingan dengan jemari. Ah, tapi November Rain memang selalu istimewa.

Hujan... Bagiku, hujan itu romantis. Dan hujan itu mengisahkan cinta sejati. Kenapa? Bukankah awan bahkan belum sempat menyampaikan pada hujan akan cintanya hingga membuatnya tiada. Tapi awan tak pernah membenci hujan. Cintanya mengabadi. Adanya awan menjadi tiada karena hujan. Tapi tak berarti awan enggan muncul kembali karena pada akhirnya akan tiada lagi. Bukan begitu, kan? Awan tetap hadir meski pada akhirnya menjadi tiada. Itulah kecintaannya pada Tuhan yang menitahkannya untuk menggantung sementara sebelum meluruh ke bumi menjadi hujan.



Ah, November Rain. Bulan penuh romantisme. Hujan, dingin tapi tersimpan kehangatan cinta di sana. Hujan, dingin dan pelangi yang menghiasi langit dengan semburat kelabu. Hujan dan dingin yang menemaniku merangkai kata demi kata menjadi kalimat bersahaja. Hujan dan dingin yang menuntunku merangkai kata menjadi puisi yang mendayu bagai irama hatiku. Dan dalam desir angin bercampur aroma hujan, suara gemericik air langit yang meluruh memeluk bumi, membangkitkan segala kelemahlesuan, menghalau kekeringan dan kegersangan menjadi sebuah kesejukan, kutemukan berjuta ide dan inspirasi untuk kian mewarnai hari.

November rain, I fall'n love with u... ^-^



Dan November Rain tahun ini terasa lebih istimewa lagi. Karena romantisme Ibrahim dan Tuhannya dikisahkan kembali. Bulan haji, Idul Adha, atau Hari Raya Qurban pun jatuh di bulan November ini. Bagaimana kecintaan Ibrahim kepada Tuhannya kembali merebak. Bagaimana kepatuhannya diuji oleh Tuhannya pun terkisahkan kembali. Hingga demi cinta dan kepatuhannya pada Illahi, dia rela menyembelih putra kesayangannya. Dengan ketulusan dan kepatuhannya, Tuhan menggantinya dengan domba besar. Dan di sanalah pelajaran tentang cinta diambil.

Cinta itu teruji ketika yang dicinta meminta apa yang menjadi kesayangannya dan kita rela memberikannya. Ibrahim contohnya. Lalu sudahkah kita memberikan cinta sebesar itu kepada Tuhan kita, Illahi Rabbi? Apakah kita sungguh telah rela memberikan kecintaan duniawi kepadaNya untuk bekal akhirat? Atau kita menggenggam erat duniawi dan melupa alam akhirat?



Sudahkah Allah Swt yang kita cinta? Atau dunia dan isinya yang memenuhi jiwa? Tengoklah hati kita, kawan. Lihat bagaimana rupanya. Lihat siapa yang paing dipuja di sana. Sudahkah Tuhan Semesta? Atau masih makhluk dan segenap ciptaannya?

Sadarilah kawan... Cinta itu ada pada apa yang sering terucap dari lisan kita. Jika duniawi masih mendominasi maka Allah Swt masih belum berada di posisi yang seharusnya. Koreksilah, kawan... Sejak detik ini.
Dan inipun adalah nasehat untuk diri yang hina dan lemah ini. Diri yang senantiasa mencari cara untuk mencintaNya dengan apa yang DIA telah berikan kepada kita selama di dunia. Agar pertanggungjawaban di hadapanNya tak lagi semenakutkan karena ketidakamanahan kita sebagai hamba.

November Rain. November full of love...



(menuliskan apa yang sedang berputar di kepala dan menggundahkan hati serta jiwa... semoga menjadi obat atas segala kegundahan melihat cinta Ibrahim yang penuh inspirasi untuk para hamba yang benar-benar berjiwa menghamba.
Bintaro, di pagi yang sedikit mendung, tanda rezeki akan segera turun.
2 November 2011)