Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Rabu, 02 November 2011

Ujian Cinta di November Rain



Lamaaaaaaaa sekali waktu terasa bagiku yang sudah beberapa hari ga mampir ke rumahku ini. Lama ga nulis dan berbagi kisah di sini. Akhirnya, ketika sempat membuka kembali ternyata bulan telah berganti. Oktober ceria telah berlalu dan kini November Rain telah tiba... ^-^

Kok November Rain sih?

Iya, dong. Karena di bulan November ini identik dengan musim hujan. Hujan seperti enggan pergi meninggalkan hari. Hampir setiap hari ada hujan yang mewarnai dengan rintiknya yang menenangkan hati. Meski mungkin ada sedikit gelegar guntur dan kilatan petir yang membuat diri merinding dan menutup telingan dengan jemari. Ah, tapi November Rain memang selalu istimewa.

Hujan... Bagiku, hujan itu romantis. Dan hujan itu mengisahkan cinta sejati. Kenapa? Bukankah awan bahkan belum sempat menyampaikan pada hujan akan cintanya hingga membuatnya tiada. Tapi awan tak pernah membenci hujan. Cintanya mengabadi. Adanya awan menjadi tiada karena hujan. Tapi tak berarti awan enggan muncul kembali karena pada akhirnya akan tiada lagi. Bukan begitu, kan? Awan tetap hadir meski pada akhirnya menjadi tiada. Itulah kecintaannya pada Tuhan yang menitahkannya untuk menggantung sementara sebelum meluruh ke bumi menjadi hujan.



Ah, November Rain. Bulan penuh romantisme. Hujan, dingin tapi tersimpan kehangatan cinta di sana. Hujan, dingin dan pelangi yang menghiasi langit dengan semburat kelabu. Hujan dan dingin yang menemaniku merangkai kata demi kata menjadi kalimat bersahaja. Hujan dan dingin yang menuntunku merangkai kata menjadi puisi yang mendayu bagai irama hatiku. Dan dalam desir angin bercampur aroma hujan, suara gemericik air langit yang meluruh memeluk bumi, membangkitkan segala kelemahlesuan, menghalau kekeringan dan kegersangan menjadi sebuah kesejukan, kutemukan berjuta ide dan inspirasi untuk kian mewarnai hari.

November rain, I fall'n love with u... ^-^



Dan November Rain tahun ini terasa lebih istimewa lagi. Karena romantisme Ibrahim dan Tuhannya dikisahkan kembali. Bulan haji, Idul Adha, atau Hari Raya Qurban pun jatuh di bulan November ini. Bagaimana kecintaan Ibrahim kepada Tuhannya kembali merebak. Bagaimana kepatuhannya diuji oleh Tuhannya pun terkisahkan kembali. Hingga demi cinta dan kepatuhannya pada Illahi, dia rela menyembelih putra kesayangannya. Dengan ketulusan dan kepatuhannya, Tuhan menggantinya dengan domba besar. Dan di sanalah pelajaran tentang cinta diambil.

Cinta itu teruji ketika yang dicinta meminta apa yang menjadi kesayangannya dan kita rela memberikannya. Ibrahim contohnya. Lalu sudahkah kita memberikan cinta sebesar itu kepada Tuhan kita, Illahi Rabbi? Apakah kita sungguh telah rela memberikan kecintaan duniawi kepadaNya untuk bekal akhirat? Atau kita menggenggam erat duniawi dan melupa alam akhirat?



Sudahkah Allah Swt yang kita cinta? Atau dunia dan isinya yang memenuhi jiwa? Tengoklah hati kita, kawan. Lihat bagaimana rupanya. Lihat siapa yang paing dipuja di sana. Sudahkah Tuhan Semesta? Atau masih makhluk dan segenap ciptaannya?

Sadarilah kawan... Cinta itu ada pada apa yang sering terucap dari lisan kita. Jika duniawi masih mendominasi maka Allah Swt masih belum berada di posisi yang seharusnya. Koreksilah, kawan... Sejak detik ini.
Dan inipun adalah nasehat untuk diri yang hina dan lemah ini. Diri yang senantiasa mencari cara untuk mencintaNya dengan apa yang DIA telah berikan kepada kita selama di dunia. Agar pertanggungjawaban di hadapanNya tak lagi semenakutkan karena ketidakamanahan kita sebagai hamba.

November Rain. November full of love...



(menuliskan apa yang sedang berputar di kepala dan menggundahkan hati serta jiwa... semoga menjadi obat atas segala kegundahan melihat cinta Ibrahim yang penuh inspirasi untuk para hamba yang benar-benar berjiwa menghamba.
Bintaro, di pagi yang sedikit mendung, tanda rezeki akan segera turun.
2 November 2011)



3 komentar:

  1. Saya tertarik dengan filosofi awan dan hujan.

    Seringkali, tanpa kita sadari kita ( selalu )berdusta, berkata cinta tapi kita selalu menyakiti Nya. Ya Allah, ampuni hamba yang kerap mendustai Mu, nikmat Mu dan cinta Mu...

    Sekedar informasi, kontes menulis Endorsement for Abi Sabila masih digelar sampai tanggal 4 November 2011. Ditunggu partisipasinya dan terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
  2. Wah... terimakasih atas informasinya... :)
    Terimakasih juga telah berkenan membaca... :)

    BalasHapus
  3. hujanilah hati yang sedang berdebu ini,,,,
    karena gersang akan cinta ilahi...
    kapankah cinta ini kembali bersemi?

    BalasHapus