Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Senin, 07 Maret 2011

Teori Akuntansi

Bismillah...

Teori Akuntansi bisa diterjemahkan sebagai "art", "sains" and "technology"
Pengertian teori akuntansi sebagai sebuah "sains" adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.

Pengertian secara "technology" menyatakan bahwa teori akuntansi adalah Penalaran logis yang melandasi praktik akuntansi untuk menjustifikasi kelayakan praktik atau prinsip akuntansi tertentu.

Konseptual framework dalam akuntansi adalah sebuah konstitusi, suatu sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah pada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tujuannya adalah memberikan pedoman dalam penyelesaian perselisihan yang timbul selama proses penetapan standar dengan cara mempersempit pertanyaan menjadi apakah standar spesifik tertentu telah sesuai dengan kerangka konseptualnya?

Tujuan/sasaran akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan, perubahan sumber daya bersih, perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban, dan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pengguna yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

Karakteristik kualitatif informasi keuangan:
1. Relevansi --> informasi keuangan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan manajer. Syarat informasi yang relevan : memiliki nilai prediktif, nilai umpan balik dan disampaikan tepat waktu.
2. keandalan --> kualitas informasi keuangan mampu meyakinkan pengguna terhadap kebenaran informasi tersebut. Syarat informasi yang handal : dapat diverifikasi, netral dan disajikan dengan tepat/jujur.

Elemen-elemen laporan keuangan : aktiva (harta), kewajiban, ekuitas, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

Konsep pembentukan teori akuntansi :
1. Pendekatan deduktif (umum --> khusus)
Pendekatan ini sering dikenal dengan pendekatan dari umum ke khusus. Diawali dengan penetapan tujuan, kemudian penetapan definisi dan asumsi-asumsi, kemudian pengembangan struktur logis dalam upaya pencapaian tujuan.
Pendekatan ini merupakan tipe penelitian yang sifatnya pemikiran tanpa didasari pengalaman.

2. Pendekatan Induktif (khusus --> umum)
Pendekatan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk selanjutnya mengambil/merumuskan kesimpulan sesuai hasil observasi (pengamatan) tersebut.

3. Pendekatan pragmatis
Pendekatan yang dilakukan dengan melakukan identifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Tetapi solusi yang dihasilkan belum optimal karena hanya untuk permasalahan tertentu/ solusi sementara.

4. Metode penelitian ilmiah
dapat digambarka sebagai gabungan antara pendekatan deduktif dan induktif. Ada 5 langkah yaitu:
a. Identifikasi masalah
b. menetapkan hipotesis
c. mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
d. analisis dan evaluasi data
e. merumuskan simpulan

5. Pendekatan lainnya --> pendekatan etika dan perilaku
Pendekatan ini menekankan pada konsep kejujuran, keadilan dan kewajaran.
Muncul BAR yaitu studi tentang perilaku akuntan/non akuntan yang terpengaruh oleh fungsi dan laporan akuntansi yang didasarkan pada aktivitas penelitian dalam ilmu pengetahuan perilaku.


Dalil-dalil akuntansi:
1. Dalil entitas
* akuntansi merupakan hasil operasi entitas tertentu yang terpisah dan berbeda dari pemilik entitas.
* Setiap perusahaan merupakan unit akuntansi terpisah dan berbeda dari pemiliknya.

2. Dalil Kelangsungan usaha
* Entitas akuntansi akan terus beroperasi.
* Perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi di masa mendatang.
* Entitas akan terus beroperasi sampai periode waktu tertentu/tidak terbatas.

3. Dalil unit pengukuran
* akuntansi merupakan sebuah pengukuran dan proses komunikasi dari aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter.
* akibatnya, akuntansi terbatas pada prediksi atas informasi yang disampaikan dalam satuan moneter, sedangkan informasi non moneter yang relevan tidak tercatat.
* Suatu transaksi harus dapat diukur oleh alat ukur/alat tukar yang seragam.

4. Dalil periode akuntansi
* Laporan keuangan menggambarkan perubahan kondisi keuangan perusahaan harus diungkapkan secara periodik atau kurun waktu tertentu.

Tipe-tipe pengukuran:
1. a. ukuran langsung --> ukuran yang sesungguhnya dari suatu objek/atributnya.
b. ukuran tidak langsung --> diturunkan secara langsung melalui transformasi aljabar seperangkat angka yang merepresentasikan ukuran langsung suatu objek/atribut.

2. Berkaitan dengan dimensi waktu keputusan :
a. ukuran masa lalu
b. ukuran masa sekarang
c. ukuran masa depan
secara berurutan merujuk ukuran bagi suatu peristiwa di masa yang akan datang

3. Merujuk objektivitas akuntansi mengukur peristiwa masa lalu --> retrospektif, kontemporer, prospektif.
a. masa lalu : retrospektif, kontemporer, dan prospektif
b. masa sekarang :kontemporer, dan prospektif
c. masa depan : prospektif

4. a. Pengukuran fundamental --> angka dapat dilekatkan pada suatu properti dengan mengacu pada hukum alam, dan tidak didasarkan pada pengukuran variabel lain.
b. Pengukuran turunan --> didasarkan pada pengukuran dua atau lebih kuantitas dan tergantung pada eksistensi teori empiris verifikasian yang mengaitkan properti tertentu dengan properti lain.

5. pengukuran dapat dibuat bila teori empiris yang sah dapat digunakan untuk mendukung eksistensinya dan dibuat dengan fiat bila didasarkan pada definisi atbitret.

Perubahan akuntansi :
1. Perubahan prinsip akuntansi --> diperlukan penyajian retroaktif dalam laporan keuangan seluruh periode sebelumnya yang disajikan. Supaya memenuhi comparability.
Contoh: metode penilaian persediaan, pengakuan pendapatn kontrak.
2. perubahan estimasi --> perlu ditangani secara prospektif, tidak perlu penyesuaian pada laporan keuangan sebelumnya. Perubahan dicatat pada periode perubahan atau jika lebih dari 1 periode yang dipengaruhi dicatat baik dalam periode perubahan dan sebelumnya.
Contoh : perubahan pada umur aktiva tetap, nilai residu aktiva tetap, metode penyusutan.

3. perubahan pelaporan entitas --> perlu ditangani secara retroaktif dengan menampilkan ulang semua penyajian laporan keuangan seeolah-olah unit laporan baru telah ada saat laporan dipersiapkan.
Contoh : hubungan induk dan anak perusahaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar