Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Sabtu, 26 Maret 2011

Aku Tak Akan Memintamu

Aku tak akan memintamu
Untuk memilihku
Jika sesal menghantuimu
Aku sadari siapalah diri ini
Insan kerdil nan kaya kekurangan
Banyak nan masih perlu diperbaiki

Aku tak akan memintamu
Untuk memilihku
Jika hatimu tak tertuju padaku
Hidup dengan orang yang tak menghargaiku
Hanya siksa bagiku

Aku tak akan memintamu
Untuk memilihku
Jika hatimu membelakangiku
Menatap hati lain
Nan lebih menarik hatimu

Aku tak akan memintamu
Untuk menuju padaku
Jika tujuanmu bukanlah aku
Tapi dia yang telah mati-matian berubah untukmu
Menjadi seperti yang kau mau

Aku tak akan memintamu
Untuk menjemputku
Jika berat langkah kakimu
Menuju tempat kumenunggu
Biarlah aku menunggu selainmu
Yang kan menjemputku dengan kesungguhan
Tindakan bukan sekedar ucapan
Sambil lalu
Seperti katamu, dulu

Aku tak akan memintamu
Untuk membawaku
Dalam hidupmu nan berliku
Jika tanganmu tak ingin menggandengku
Melainkan ia yang menangis saat kau memilihku

Aku tak ingin memintamu
Memberikan hatimu
Jika di dalamnya tak ada namaku
Tapi namanya
Yang telah paling kau dariku

Aku tak akan memintamu
Memenuhi janjimu
Jika keterpaksaan
Adalah alasanmu
Sebelum sesal menghantuimu
Menakutimu untuk berjalan berlalu
Dari masa lalu

Aku tak akan memintamu
Memintaku menjadi pendampingmu
Jika hatimu masih belum mampu
Hapus nama dan bayangnya
Yang menyertaimu setahun lalu

Aku tak akan memintamu
Berjuang untukku
Jika hatimu masih tak tertuju
Hanya untukku
Melainkan terbagi antaraku dan dia
Aku tak suka

Aku tak akan memintamu
Tersenyum padaku
Jika senyummu hanyalah tersimpan untuknya
Masa lalumu
Yang telah merusak indahnya jalinan kasih
Antara kau dan aku

Aku tak akan memintamu
Menangis memohon padaku
Jika itu hanya untuk ibumu
Nan terlanjur menyukaiku
Keterpaksaan bukan pilihanku

Aku tak akan memintamu
Mencoba mencintaiku
Jika cintamu telah mati untukku
Tersisa satu bagian miliknya
Saja

Aku hanya akan memintamu
Melepaskanku
Untuk bahagia
Jika kau pun mengharap bahagia
Jikalah itu yang sedang berusaha kau lukis di sana
Dalam hatimu, tempatnya berada

Aku hanya akan memintamu
Jangan tahan aku
Jika hatimu sungguh sudah tak mau
Menerimaku lagi
Seperti dulu

Aku hanya akan memintamu
Lupakan aku
Jika itu sebenarnya inginmu
Yang kau sembunyi dalam hati
Rapat-rapat dariku

Aku hanya akan memintamu
Membiarkan kita sama-sama bahagia
Dengan jalan yang berbeda
Jika memang jalanmu tak lagi sejalan denganku


(Mendung menggantung, galau menghantui, hingga di hati memaksa diri menuliskan semua ini.
Masih di sudut kamar, dalam temaram.)


Ragu Itu Datang Lagi

Ragu itu datang lagi
Saat kusadari
Kau tak lagi sama seperti 3 tahun lalu
Saat aku merasa sangat mengenalmu

Hari ini
Kau sangat asing bagiku
Seseorang yang sangat berbeda bagiku
Bukan yang kukenal dulu
tiga tahun lalu

Ragu itu datang lagi
Saat kucoba untuk sungguh-sungguh percaya padamu
Tapi terkadang ada bisikan membuatku kelu
Sulit untuk menolak hadirnya ragu

Begitu juga ketika kuperhatikan sikapmu
Tak seperti biasanya padaku
Harusnya mungkin aku tak pernah mengenalmu
Dan menerimamu hadir dalam hidupku
Apakah sebagai sahabat atau pun hanya sekedar teman


Ragu itu datang lagi
Tatkala lembut sikapmu menguap
Perhatianmu menghilang
Dan sapaanmu pudar

Mungkin aku bisa meninggalkanmu di sini
Tapi
Begitukah aku?
Aku bukan tipe orang seperti itu
Yang membalas kejahatan dengan hal yang sama
Aku tipe orang yang naif
Mencoba memaafkan mereka nan menyakiti
Meski sakit sering datang menghantui

Tapi
Inilah aku
Aku yang sama sekali berbeda denganmu

Kamu
Aku sungguh kasihan padamu
Ketidakbahagiaanmu telah membuatmu begini
Menebar sakit hati bagi sekian banyak pribadi
Hanya tuk tutupi rasa tak bahagia yang hinggapi hatimu

Aku sungguh prihatin padamu
Ketika kau sungguh sakiti banyak pihak
Dalam waktu bersamaan
Membuatmu semakin dalam terjatuh dalam jurang
Jurang kepedihan

Aku hanya berusaha membantumu
Menutupi aibmu
Agar kelak Allah SWT menutup sebagian aibku
Meski mungkin harus mengorbankan sedikit rasaku

Tapi aku akan belajar ikhlas
Atas segenap sakit hati yang kau tebar
Atas sekian ribu luka yang kau hunjam
Lekat-lekat di hatiku
Hingga rasa perih mengiris
Bernanah di hati

Kamu
Yang aku bahkan lupa siapa namamu
Masihkah kamu punya rasa takut pada-Nya?
Masihkah kamu menyadari semua ini?
Serapat-rapat kamu menyimpan semua ini
Pada akhirnya Allah SWT yang membuka tabirnya
Dan semua melihat nyata siapa dirimu
Aslimu
Sejatimu

Seharusnya kamu belajar dari sana?
Segera insaf dan bertaubatlah
Sebelum aibmu yang lain dibongkar oleh-Nya
Tidak takutkah kamu?

Ragu itu menghinggapi lagi
Tatkala tak kulihat niat baikmu tuk perbaiki diri
Bisakah kuyakini
Kamu akan merubah sikap dan kebiasaan burukmu ini?
Hingga tiada lagi yang kan tersakiti
Suatu hari nanti

Cukuplah kami
Korban terakhir atas kekejaman hatimu
Yang tak memiliki rasa iba dan kasih di hati
Yang membuatku mengurut dada, prihatin
Kasihan melihatmu seperti itu

Semoga kamu segera sadar diri
Berusaha tuk perbaiki diri
Hingga nanti bisa kamu perbaiki
Kesalahan ini dengan lebih berarti

Kelak
Jadilah diri
Nan menebar wangi
Dengan kebaikan di seluruh penjuru bumi
Sebagai ganti segenap hati yang tersakiti

Aku mendo'a untukmu
Hari ini dan seterusnya
Dari sini
Tempat yang tak bisa kau sadari

(sudut kamar di sore hari, sedikit temaram)

Rabu, 23 Maret 2011

Blank...!!! :(

Pernah ga sich, blank tiba-tiba?? Padahal awalnya banyak banget yang berputar-putar di kepala tapi pas mau menuliskannya ilang semua. *sigh*


Dan ini sedang saya alami sekarang. Keinginan untuk menulis itu tinggiiiiiiii sekali. Tapi entah kenapa tiba-tiba semua menguap begitu saja. Nah, yang bikin berabe lagi adalah deadline menuliskan makin dekat tinggal 2 hari lagi. Oh God?!

Bagaimana ini?

Sedangkan ketika telah menemukan ide utamanya malah jadi makin bingung untuk memulai menuliskannya. Ini nich penyakit kambuhan saya, susah mencari kalimat pembuka. Tapi setelah kalimat pembuka didapatkan yang ada malah susah untuk menghentikannya. Apa-apaan ini? Penulis amatiran ya gini-gini nich.

By the way, jadi penasaran, apakah mereka para penulis senior nan sudah sukses melanglang buana juga mengalami hal yang sama? Pernahkah mereka tiba-tiba blank dan bingung mau nulis apa? Kalau iya, kira-kira seperti apa solusinya?

Ada yang tahu ga? Kalau ada, tolong share ya... Sudah akut nich, harus segera ditangani. Harus segera diobati sebelum terlambat dan berakibat fatal. Jiahh... yang ini hiperbolis sekali...hehehe

Tapi beneran dech, bagaimana menggali ide untuk kalimat pembukanya? Agar menulis itu lancar bagai menuang teh dari poci ke cangkirnya?

Bismillah... Ayo jangan menyerah. Kata Bang Isa Alamsyah, NO EXCUSE!!! Jangan cari-cari alasan.

Kata Bang Jonru juga, kalau sedang bingung mau nulis apa, usahakan tetep nulis. Meskipun mungkin yang keluar ya seperti yang saya tulis saat ini. Tapi semoga saja membuahkan hasil. Semoga saja ada ide untuk menggali cerita untuk Lomba cerpen berikutnya.

Bismillah....

Semangat...semangat...semangat.... *narihulahula*


Selasa, 22 Maret 2011

My #6 Book.... New Catatan Hati Seorang Istri with Mb Asma Nadia (Coming Soon) ^_^

Bismillah...

Sahabat jangan bosan lagi ya... Saya datang lagi untuk promosi... :)

Kali ini lebih membanggakan lagi. Bagaimana tidak, naskah yang saya kirim ke Mb Asma Nadia akhirnya diterima, dibukukan dan akan launching bulan April depan. Subhanallah.

Awalnya saya iseng nanya sama Mb Asma Nadia di twitter land, adakah proyek nulis bareng lagi? Dan ternyata Mb Asma menjawab dengan sebuah berita nan menggembirakan. Salah satu naskah yang pernah saya tulis akan diterbitkan dalam buku "New Catatan Hati Seorang Istri" yang insyaAllah akan launching di bulan April mendatang.

Alhamdulillah, terimakasih ya Allah...
Sungguh ini adalah nikmat yang tak terkira dan hanya mampu saya bayangkan saja selama ini. Akhirnya naskah saya dibukukan bersama dengan penulis favorit saya, Mb Asma Nadia.

Memang, mungkin masih ada yang akan mencibir, "Ah, baru juga nulis rame-rame alias keroyokan!"
Ya, ga apa-apa dunk... Yang penting sudah berani menulis dan berhasil dibukukan. :)

Semoga saja dengan adanya buku-buku yang menampung coretan-coretan saya, akan membangkitkan semangat nan lebih besar lagi untuk lebih giat menulis.

Tebarkan suaramu melalui tulisanmu. That's I want to become, writer. Tentunya setelah cita-cita mulia lainnya; menjadi anak, istri dan ibu nan sholihah. :)


New Catatan Hati Seorang Istri

Kalau tidak salah, tulisan saya yang akan dimuat di buku ini adalah tentang kisah istri kedua. Tentunya bukan kisah sejati saya. Tetapi kisah sejati seseorang yang saya coba tuliskan kembali, semoga saja bisa memberi hikmah dan menjadi pelajaran bagi kita semua.

Menjadi yang kedua?? Siapa sich yang mau? Plis dech, pasti ga ada. Kayak ga ada yang lain aja. Tapi kejadian seperti masih banyak kita temui lho. Entah memang itu pilihannya, atau merupakan sebuah ketidaksengajaan. Ternyata setelah sekian lama menjalin hubungan barulah ia tahu bahwa ia adalah istana kedua. Nah, siapa yang salah? Jangan salahkan satu pihak saja dunk. Bisa jadi bukan hanya sang perempuan yang bersalah, tapi bisa juga sang laki-laki nan tak berani akui tentang kenyataan diri. Hingga dusta menghiasi, maka jadilah dua perempuan tersakiti.

Tentunya, jarang sekali ada perempuan yang dengan senang hati menjadi pelabuhan kedua. Tapi tatkala telah terlanjur terjadi, harus bagaimana lagi?

Hmm... Akan lebih menarik lagi jika sahabat sekalian membaca kisahnya secara sempurna di buku "New Catatan Hati Seorang Istri" yang sebentar lagi akan terbit dan launching, bulan April 2011.

Penasaran?

Sabar, bulan April tinggal minggu depan kok... Sabar dulu yach... Tunggu tanggal mainnya, dan beli bukunya... :)

My #5 Book (Curhat Cinta Colongan)



Bismillah...

Sahabat, jangan bosan ya... Kalau lagi-lagi saya datang membawa berita promosi buku lagi... :)

Nah, kali ini berbeda. Seperti judul bukunya "Curhat Cinta Colongan" maka ini juga colongan. Sebenarnya ini lagi-lagi adalah proyek milik @nulisbuku.com. Dan entah saat itu kenapa, sepertinya saya ga andil dan ikut serta. Berhubungan sang koordinator adalah @WangiMS yang kebetulan telah akrab di twitter land, jadi saya tahu perkembangannya. Saat itu kak wangi...eh.. uni maksudnya... :)

Saat itu uni sedang sibuk nyari curhat colongan dari blog teman-teman, nah berawal dari ke-iseng-an, saya nyodorin alamat blog yang lucu imut nan menggelikan ini (aih..lebay.com). Dan ternyata ada 1 tulisan yang berhasil di"colong" sama Uni. Hasilnya ya di buku Curhat Colongan Cinta 5 ini.

Jadi ga salah dech kalau namanya curhat colongan...hehehe...

Nah, untuk yang ini harganya Rp40.000,00
Pemesanan bisa melalui www.nulisbuku.com atau kalau mau lewat saya juga boleh... hahaha... narsis dech, padahal kan tulisan ini ga niat dibukukan hanya sekedar iseng nulis. Mungkin saat nulis ini lagi kambuh "penyakit"nya jadi bikin tulisan yang agak lebay dan menarik hati Uni untuk dimasukkan ke buku Curhat Cinta Colongan 5 nan istimewa... hehehe


Boleh beli, boleh juga tidak. Pilihan ada di teman-teman. Tapi jika ingin menghargai kenapa tidak membeli?? ;)




Cinta Gila

Aku hampir gila mencintaimu. Ya, mencintaimu dalam diam hingga kau pun tak pernah tahu. Tapi apalagi yang bisa kulakukan jika kegilaan itu justru yang membuatku bertahan hingga hari ini, detik ini. Saat itu aku hampir putus asa menunggumu. Menunggumu untuk menyatakan cintamu padaku. Lalu aku sadari di hatimu memang tidak ada aku, bahkan mungkin tak pernah terlintas sejenak pun dalam pikiranmu tentang aku.
Aku masih sering menatap punggungmu. Hanya itu yang kumampu, karena selalu tak sanggup aku menatap wajahmu, terlebih melihat pancaran binar matamu yang penuh pesona. Aku selalu kelu setiap bertemu denganmu, hingga menyapamu atau menyebut namamu pun aku tak mampu. Hanya dalam diam dan dalam do’aku tanpa henti kusebut namamu.
“Cinta, kok melamun? Bagaimana dengan proyek minggu lalu? Boleh kulihat report-nya?”
Itulah kalimat pertama dan terakhirmu untukku. Setelahnya bahkan kau tak punya waktu untuk menyapaku. Jangankan untuk itu, menatapku pun kau tak ada waktu. Kesibukanmu menangani proyek baru kantor kita membuatmua seakan hilang dan lenyap dari hari-hariku. Tapi, apakah kau tahu bahwa cintaku padamu tak pernah layu meski kau tak pernah membalas rasa cintaku?
Dan hari ini, aku masih terduduk lesu, lidahku kelu menatap pucat tubuhmu. Kau benar-benar hilang dariku, bukan hanya hilang dari hari-hariku karena kesibukanmu menangani proyek baru. Tapi kau benar-benar meninggalkanku selamanya, meninggalkan seluruh rasa cintaku yang rapat kusimpan darimu. Kau, terbaring kaku, berbalut putihnya kain kafan di hadapanku. Kecelakaan itu telah merenggutmu dariku. Membuatku semakin terluka dan tergugu. Kau meninggalkanku tanpa sempat kau tahu betapa aku mencintaimu.
Selepas usai pemakamanmu, aku masih di sini, terduduk lesu menatap pusaramu yang masih basah dan dipenuhi bunga-bunga. Mungkin orang-orang menganggapku gila, membelai lembut nisanmu dan mengajakmu bercerita tentang diriku.
Kenapa begitu cepat kau berlalu dari hidupku? Sedangkan aku masih tak mampu berbicara padamu, masih tak sanggup menolak segala pesonamu. Bahkan aku tak mampu untuk mengungkapkan isi hatiku. Tahukah kau bahwa aku sudah gila mencintaimu dan kini kau buat aku lebih gila karena meninggalkanku, menyiakan segenap cintaku untukmu.
Andai aku tahu begitu cepat kau kan tinggalkanku, akan kupaksa lidahku mengatakan betapa ku mencintaimu. Andai kutahu secepat ini kau pergi dariku, kan kutatap lekat-lekat wajahmu hingga semua pesonamu terekam sempurna dalam ingatan dan kenanganku. Andai kutahu begini akhir dari segenap rasaku, tak akan kubiarkan aku menggila karena mencintaimu. Tapi biar kita memadu cinta kita dan membangun cinta gila kita menjadi kisah abadi. Dimana aku bisa memilikimu dan selamanya aku milikmu, Cinta mu.

(iseng nulis kilat dan dikirim ke @writingsession dengan tema "GILA")


Ingatkan Diri... Jujur Vs Dusta... (Repost dari Twitter) ^_^



Bismillah...

Mem-follow para penulis yang gemar menebar ilmu di dunia maya membuat saya jadi tertular. Begitu juga tweets saya tentang #IngatkanDiri ini terinspirasi dari kultwit Gurunda Salim A. Fillah. Beliau nan gemar menebar ilmu dan kemanfaatan tanpa lelah dan jengah, alhirnya mampu menginspirasi saya untuk turut berpartisipasi berbgai sedikit kebaikan yang saya pahami.

Namun, tweets saya tentang #IngatkanDiri ini sesungguhnya murni sebagai nasehat bagi diri saya pribadi, tapi alangkah baiknya jika bisa memberi manfaat untuk sahabat sekalian.

Nah, sepagian tadi saya merangkai kata pengingat diri tentang 'Jujur' dan 'Dusta'.
Sahabat mau tahu seperti apa rangkaian kata saya? Silakan disimak...
Tapi jangan kaget jika kamilat-kalimat yang terrangkai tak seindah kalimat-kalimat kultwit dari Gurunda kita Salim A. Fillah... :)

Mohon dimaklumi ya, sahabat...

Selanjutnya silakan disimak kalimat-kalimat repost dari twitter saya berikut ini:

Hiasi diri dengan perkataan yang baik dan jujur. Dusta/bohong hanya akan menyiksa diri, mengundang murka Illahi. #IngatkanDiri

Jika tak mampu berkata yang baik dan benar, diamlah itu lebih terlindungi. #IngatkanDiri

Kejujuran adalah sikap terpuji. Dicinta dan mendatangkan rahmah dan ridho Illahi. Jujurlah! #IngatkanDiri

Dusta itu menyiksa diri. Ketakutan jika diketahui. Aib yg selalu coba ditutupi. Hingga dusta lain mengiringi. Maka hindari! #IngatkanDiri

Dusta tak hanya lukai diri. Tapi jg mampu sakiti sesama, bahkan bisa memutus silaturahim. Maka jgn dekati apalagi hiasi diri! #IngatkanDiri

Allah melaknat pendusta. Dan siapkan rumah bagi mereka di neraka. Mohon ampunlah pada-Nya! #IngatkanDiri

Dusta adalah ciri munafik. Berkawan dengan khianat dan ingkar janji. Penjemput murka Illahi. Jauhi!! #IngatkanDiri

Dusta bagai judi, menarik tuk diulangi kala satu kali terlalui. Membawa diri jadi tak bisa berhenti tuk sekali tak dustai. #IngatkanDiri

Dusta ajari diri tuk tutupi dengan dusta pengganti agar dusta awal tak diketahui. Hindari!! #IngatkanDiri

Jujur itu senjata diri melawan syaitan nan membisiki. Membawa diri dekati Illahi. Hiasi diri! #IngatkanDiri

Jujur itu penentram hati. Tak ada yang disembunyi. Yakin dengan sifat-Nya nan Maha Mengetahui. Biasakanlah! #IngatkanDiri

Jujur itu tanda diri cintai sang pemilik sejati. Yakin akan keadilan-Nya nanti, tak ada yang bisa tersembunyi. #IngatkanDiri

Jujur penumbuh Cinta Sejati, dari-Nya Penguasa Hati. Yang kan datangkan rahmah dan ridho pengantar ke Jannah-Nya nanti. #IngatkanDiri

Jujur itu penumbuh cinta-Nya. Dicatat sebagai siddiqin, istana di surga lah janji-Nya nanti. Amalkan!! #IngatkanDiri

Jujur tak akan merugi, karna DIA selalu mengiringi. Menerima buku amalan bukan dgn tangan kiri, tapi kanan nan penuh kebaikan. #IngatkanDiri

Jujurlah, senantiasa malaikat mengiringi. Mengaminkan tiap do'a terucap & menjaga kekasih Illahi. Belajarlah jujur pada diri! #IngatkanDiri

Bagaimana jika jujur justru didustai? Maafkanlah! Sesungguhnya pendusta patut dikasihani. Do'akan agar tak ulangi! #IngatkanDiri


Demikian share saya pagi ini di "twitter land"...

Dusta itu laksana candu yang akan memaksa pelakunya untuk terus melakukannya. Satu dusta akan membawa pada dusta-dusta selainnya yang tiada akan berujung hingga semua dusta itu terungkap atau dibuka oleh Allah SWT.

Dusta adalah pangkal dari kejahatan. Karena dusta tak hanya akan membuat pelakunya tak tenang dan tentram hatinya tapi juga melukai orang-orang yang didustainya.
Ingatlah semua hal akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Jadi, jangan bangga ketika dusta kita tertutupi, atau pun tak dibukakan oleh Allah SWT, bisa jadi DIA menangguhkan adzab-Nya di akhirat nanti.

Jika jujur itu lebih baik dan lebih dekat kepada ridho dan jannah-Nya, kenapa harus hiasi diri dengan dusta??

Tentu ingat kan dengan Uswatun Khasanah kita, Rasulullah SAW yang berulang kali menekankan pada kejujuran sebagai penghias diri dan akhlaq yang terpuji?

Imam Muslim pernah meriwayatkan sebuah hadist tentang Pentingnya kejujuran dan dusta yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda

عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلبِرّ وَ هُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلفُجُوْرِ وَ هُمَا فِى النَّارِ. ابن حبان فى صحيحه، فى الترغيب و الترهيب

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 591]

Rasulullah SAW juga mengingatkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ الصّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَ يَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. مسلم

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2013]

Demikian sahabat yang bisa saya bagi sebagai pengingat diri pribadi dan syukur alhamdulillah jika sahabat merasakan manfaat dari pengingat diri ini.

Terus berkarya sebagai ibadah meraih ridho-Nya dan terus berbagi, saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran. InsyaAllah... amin... :)

Semoga bermanfaat... :)

Barakallahu fikum... :)




(Di sudut ruang di rumah sederhana milik orang tua di Gunungkidul tercinta. Dipenuhi cinta dan kasih sayang dari orang-orang terkasih yang dikirim Allah SWT untuk mengajariku tentang-Nya)

Minggu, 20 Maret 2011

Lembayung Biru


Dia, yang dulu sempat mengambilmu dariku. Kulihat dia telah berubah. Merubah dirinya untuk memalingkanmu lagi dariku. Mungkinkah begitu? Atau hanya ketakutanku semata?
Buru-buru kubuang jauh-jauh pikiran itu. Kamu, dulu pernah mengkhianati hatiku, cintaku, cinta kita, janji kita. Tapi, tak mungkinkah kamu mengulangnya kembali, meski lisanmu telah berkata tidak?

Ya Allah, bagaimana mungkin aku meragukannya, suamiku sendiri. Bukankah Engkau yang telah mengikat kami dalam ikatan suci? Bukankah Engkau yang akan mejaga cinta kami, hati kami?

"Lembayung...!" suara itu membuyarkan lamunanku. Sosok seseorang yang sedari tadi memenuhi lamunanku telah berdiri di ujung pintu kamarku. Bersandar di pintu dengan senyum lembut ke arahku, dialah suamiku, yang sempat kuragu.

Aku beranjak ke arahnya. Meraih jemarinya dan mencium tangannya.
"Tumben ga nyambut di depan pintu seperti biasanya?" sapanya lembut. Aku tersipu malu, tak hanya kepadanya, suamiku. Tapi juga malu kepada Tuhanku, Tuhan kita.
Bagaimana mungkin aku menghabiskan waktuku hanya untuk memikirkan ketakutanku akan masa lalu, hingga lupa kewajibanku sebagai istri yang seharusnya menyambut suamiku dalam keadaan terbaik?

"Kenapa adindaku sayang? Adakah yang mengganggu pikiranmu?" tangan kokohnya membelai lembut pipiku.
"Eh, kok malah nangis??" Wajahnya berubah menjadi khawatir dan bingung seketika melihat tetesan air mataku yang mengalir lembut di pipiku.

Aku bingung, membisu dan semakin tergugu. Hanya memeluknya erat ketika rasa di hatiku semakin bergejolak, semua rasa itu seakan menuntut untuk diluapkan. Dan aku hanya tergugu dalam tangis hingga hatiku merasa tenang dan kembali nyaman. Dia, suami yang sempat kuragukan hanya terdiam, tetap memelukku erat. Menungguku untuk tenang dan menceritakan apa yang terjadi.

Aku menarik diri dari pelukannya. Masih tertunduk, tidak berani menatap wajahnya.
"Maafkan Lembayung, Mas!" hanya itu yang sanggup kuucapkan.
Biarlah, cukup aku saja yang menyimpan semua rasa ini. Rasa yang selalu takut dihantui bayangan masa lalu. Ya Allah, apakah ini artinya aku masih belum ikhlas? Hingga cemburu mudah sekali menyergap?

***
Malam itu, kami masih diam membisu, menikmati acara TV yang silih berganti. Entahlah tiba-tiba kebekuan menyergap kami. Dan tidak ada satupun dari kami yang berusaha mencairkan suasana.

Lama suasan begitu dingin dan seaka ada jarak yang memisahkan kami.

"Mas, masih marah sama Lembayung ya?" tanyaku memberanikan diri.

Dia hanya menoleh sesaat, lalu tersenyum seperti biasa. Tidak ada yang berbeda dalam senyumnya, tapi matanya memperlihatkan luka itu. Mungkinkah dia tahu bahwa aku masih sering meragukannya? Hingga dia terluka karenanya?

Aku menunduk semakin dalam, rasa bersalah seketika menyerangku kembali. Karena sikapku yang mendiamkannya sepanjang hari telah membuatnya bingung.

"Mas tidak marah. Hanya merasa bingung dengan sikapmu. Kenapa seharian ini kamu menghabiskannya dalam diam? Apa Mas melakukan kesalahan lagi yang melukai hatimu, Lembayung?"

"Mas, maafkan Lembayung ya. Bukannya Lembayung mau membuat Mas jadi bingung. Hanya saja, hari ini perasaanku sedang tidak terlalu baik. Mungkin karena Lembayung kecapekan hingga pikiran jadi melayang kemana-mana. Maafkan Lembayung..." Aku semakin tertunduk. Tak kuasa menatap wajahnya.

"Ah, harusnya Mas sadar. Bahwa sekali Mas melakukan kesalahan, selamanya akan dianggap salah. Jika memang demikian, kenapa kita masih bertahan dalam kondisi seperti ini? Mas tidak suka dengan keterpaksaan. Jika memang kamu tidak bisa lagi mempercayaiku, maka tinggalkan saja aku!" tegas dia mengatakannya. Seolah kalimat itu biasa tanpa kekuatan apa-apa.

Aku tersentak mendengar kata-katanya. Kata-kata yang keluar dari lisan suamiku. Secara tersirat, seakan dia menginginkan untuk mengakhiri semuanya saja.

"A.. Apa maksudnya, Mas? Bukan berarti kita harus bercerai kan, Mas?" suaruku nyaris hilang, tercekat di tenggorokan ketika aku mengucapkan pertanyaan itu.

"Jika memang itu yang terbaik! Karena Mas tidak bisa hidup dengan orang yang tidak mempercayaiku. Mas mungkin pernah salah, tapi apakah selamanya harus dianggap salah? Tidakkah sekali saja Mas dianggap benar ketika memang Mas bertindak benar?"

Suasana yang tadinya dingin membeku, kini mencair bahkan memanas. Aku merasa sangat tidak nyaman dengan suasana ini sekarang.

"Mas, mungkin kita sama-sama lelah hingga emosi mudah membuncah. Pernikahan bukan sesuatu yang ringan hingga mudah untuk mengatakan berpisah. Perceraian memang halal tapi dibenci oleh Allah SWT. Mari kita dinginkan kepala, memohon petunjukNya. Semoga kelak jawaban yang terbaik akan ditunjukkanNya pada kita. Agar tak melukai siapaun dan tidak memutus tali silaturahim diantara keluarga kita," ujarku mengakhiri semua suasana memanas itu.

***

Semalaman aku tak kuasa terpejam. Bayangan kehancuran rumah tanggaku seolah kian jelas. Aku semakin ketakutan.

Ya Allah, apakah ini takdir yang harus kujalani? Haruskah aku menjanda di usia pernikahan yang masih sangat muda, 8 bulan? Apakah ini hukumanMu atau ujianMu?

Aku menghabiskan malamku dengan bermunajat padaNya. Memohon ampun dan petunjukNya atas permasalahan yang sedang menghantui rumah tanggaku. Tapi dia, suamiku, masih terlelap dalam tidurnya. Seakan ringan tak ada beban, dimana aku bahkan tak bisa sejenak pun merasakan ketenangan sejak kalimat yang telah diucapkannya.

Ya Allah, aku pasrah padaMu. Aku berserah dengan kepasrahan yang sebenarnya, apapun kehendakMu itu yang akan kulakukan.

Mataku masih tetap terjaga di sela simpuhku nan berurai air mata, tak sekejap pun mampu kutepis semua bayang kehancuran rumah tanggaku. Hingga pagi menjelang, tak semenit pun mata ini sanggup terpejam.

Keesokan paginya, suamiku berangkat kerja seperti biasa. Masih tetap tak berbicara manis layaknya biasa. Aku sudah bersiap akan hal itu. Aku yakin masih ada kemarahan di hatinya. Ku tenangkan hatiku, agar bisa kuberikan waktu untuk suamiku, menyendiri hingga emosinya kembali terkendali.

Tapi ternyata semua tak kembali seperti yang kuingini. Hingga malam telah merangkak semakin larut, suamiku tak kunjung kembali. Sms dan telpon ku tak satupun ditanggapi.

Ya Allah, mungkinkah ia masih menyimpan marah itu? Hingga tak ingin sejenak saja mendengar suaraku atau membalas sms ku?

Hatiku semakin kelabu dan akhirnya air mata itu tak sanggup ku tahan tuk tetap di sana. Aku menangis, sejadinya dalam kesendirian di rumah kontrakan mungil kami.

Aku masih tergugu hingga kemudian lelah menyerangku dan aku tertidur masih dalam sujud penuh air mata.

***

Waktu terus berjalan, hatiku mulai kebas dengan ketidakpulangannya. Dan aku merasa telah benar-benar menjanda. Di saat pasangan lain melalui masa-masa membahagiakan kala kehamilan pertama, tidak demikian denganku. Aku melalui dalam kesendirianku, merasa diri telah benar-benar menjanda tanpa ada suami mendampingi.
Ya, suamiku telah lama pergi tanpa kabar. Hanya satu sms yang terakhir kali ia kirim sebelum menghilang tanpa jejak.

"Mungkin memang perlu waktu untukmu mengenalku seperti awal kita bertemu dan menikah seperti harapan kita. Ijinkan aku menyendiri, memperbaiki diri hingga kelak aku pantas menjadi suami yang bisa kamu percayai dan banggakan. Suamimu - Biru."


Biru, suamiku telah lama keluar dari tempat kerjanya. Meninggalkan aku dan bayi dalam kandunganku tanpa jejak. Bahkan sekedar memberi tahunya bahwa aku hamil pun aku tak mampu. Nomor handphone nya tidak aktif lagi. Keluarga ku dan juga keluarga suami tiada yang tahu. Kami semua menunggu, tanpa pernah kehilangan harapan ataupun berhenti berdo'a. Aku masih sah sebagai istrinya, maka kewajibanku lah menjaganya dengan do'a di tiap sujudku.

Hingga tiada terasa berapa lama aku sendiri tanpa suami. Kapan terakhir aku merasa rindu dan menunggu kepastiannya tuk kembali pun aku telah lupa. Hingga akhirnya aku merasa biasa dalam kesendirian dan hidup bak janda.

Aku sibuk dengan pekerjaanku sebagai editor di salah satu majalah mingguan. Tetap kupaksakan diri untuk bekerja meski perutku kian membesar, semata karena aku harus menabung untuk biaya persalinanku. Teman-temanku begitu baik, hingga sering membantu menyelesaikan pekerjaanku.

Aku yakin, Allah SWT tak pernah sedetik pun meninggalkanku. Itulah keyakinan yang menguatkanku. Hingga akhirnya sampailah aku pada masa di mana waktu memintaku untuk melahirkan bayi mungil dari kandunganku. Dan saat itu aku masih sendiri, masih tanpa suami.

Aku mensyukuri tiap episode kehidupan yang diberikannya padaku. Tanpa menyesal atau pun berkeluh, bagiku janjiNya itu pasti. Allah SWT tak akan ingkar janji, maka kuikat diri dalam sabar menghadapi segala yang terjadi. Termasuk saat ini, ketika suami yang dulu hilang telah kembali.

"Lembayung, maafkan Mas baru kembali. Mas memang telah meninggalkanmu sekian lama. Tapi tak sekali pun Mas melupakanmu. Alhamdulillah, sekarang Mas telah benar-benar berubah. Sekian lama Mas menghilang, melepaskan pekerjaan dan pergi menyantri. Saat ini Mas telah mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Pesantren tempat Mas menuntut ilmu. Inilah Mas, suamimu, kembali tuk menjemputmu dan kita bangun kembali cinta kita yang baru. Mas hanya ingin menjadi suamimu, imam bagi keluarga yang bisa menggandeng tanganmu menuju ridho dan surgaNya."


Aku terharu, melihat sosok suamiku yang begitu berbeda dari sosok yang terakhir kali kulihat setahun lalu. Dan saat ini, dialah suamiku, kekasihku yang kutunggu. Alhamdulillah segala puji bagiMu yang telah melimpahkan begitu besar nikmat hidayah kepada suamiku, yang dulu sempat kuragu akankah ia mencintaiMu.

Kini, kulihat ia telah berubah, bukan sosok yang sering membuatku cemburu dan menangis pilu. Inilah suamiku yang akan menggenggam erat tanganku dan anak-anak ku menyusuri jalan nan lurus penuh uji dan coba menuju ridho dan jannahNya.



(produk iseng, hingga masih kurang matang mungkin... ^-^)
*ditulis di sudut ruang, di depan TV di rumah orang tua tercinta di Gunungkidul Handayani ;)

Bapak , Super Koki.... ;)



Bismillah...

Sudah lama tidak menulis di sini (beberapa hari-red) rasanya kangeeeeenn banget...hehe..
Hari ini memang bukan hari Ayah Sedunia, tapi tidak masalah bagiku. Toh, setiap hari adalah hari ayah, bagiku. :)
Setelah seminggu menghabiskan waktu di rumah nenek sejak meninggalnya budhe, akhirnya kami kembali menikmati hari-hari di rumah kami sendiri. Rumah ini memang bukan rumah mewah, bukan rumah yang megah, tapi tetap indah, nyaman dan penuh cinta bagiku.
Baiti Jannati, Rumahku Surgaku.
Kalimat di atas tepat untuk menggambarkan rumah kami. Meski rumah kami masih bisa dibilang "Gubuk" sederhana, tapi berlimpah kasih sayang dan cinta. Sejak kecil, rumah saya merupakan tempat favorit saya dan teman-teman sekolah. Mereka bilang karena selalu merasa nyaman ketika di rumah saya, alhamdulillah... :)

Sejak 3 tahun lalu, setelah kepergian ibu kehadirat-Nya, Bapak adalah segalanya. Mengemban tugas sebagai Bapak sekaligus ibu. Jadi bukan hal yang aneh jika perlahan Bapak menjadi sosok koki handal bagi keluarga. Bukan sekali dua kali saja saya membuktikannya. Terlebih tiap kali saya mudik selalu beradu masak dengan Bapak, dan phasilnya memalukan... terkadang masakan Bapak jauh lebih enak dan lezat daripada masakan saya. Maluuuuu dech... hihihi...

Dan hari ini pun kami masak bertiga; saya, Bapak dan adikku. Potong ayam 1 ekor dan dibikin ayam goreng, serta bikin tumis bunga pepaya dan tempe. Seru sich masak bertiga, cuma jadi berebut siapa yang bertanggung jawab dengan masakan dan saling berebut untuk memberi bumbu. Hasilnya luar biasa. Masakan dengan selera 3 lidah...hehehe

Tapi memang tidak bisa dipungkiri, kalau kemampuan Bapak memasak saat ini telah berkembang pesat. Tidak kalah dengan kemampuan ibu sebagai koki terhebat yang pernah kami miliki. Dan sejak kepergian ibu, lahirlah Bapak sebagai koki handal berikutnya.
Hmmm... sepertinya memang Allah SWT memberi waktu yang bergantian untuk dua insan yang kucintai ini berbagi zaman keemasan sebagai koki handal... Sebab, siapa sangka seorang Bapak yang kucinta ini bisa menjadi koki handal yang sempat beberapa kali jadi rujukan resep tetangga kanan-kiri rumah... :D

And how about me??

Semua orang selalu berharap sejak kepergian ibu kepada-Nya, saya bisa menggantikan beliau untuk menjadi ahli dapur jika ada hajatan tetangga. Dulu, ibu selalu jadi ahli dapur alias paling dipercaya untuk meng-handle bumbu masakan apa aja di tempat pemilik hajatan. Hingga ketika beliau sakit pun masih sering diminta untuk menilai hasil masakan di tempat tetangga yang ada hajatan. Sayangnya, sepertinya kemampuan itu belum sempat diajarkan kepada saya. Jadi tidak ada salahnya jika saya belajar sendiri, autodidak untuk bisa menjadi koki handal seperti ibu. :)

Semoga suatu saat nanti, saya bisa mengikuti langkah ibu dan bapak menjadi koki handal. Minimal bagi keluarga sendiri...hehehe...


Selasa, 15 Maret 2011

Iseng... ;)

Bismillah...

Yup, masih bolak-balik rumah nenek - rumah bapak (tempatku...hehehe), jadi jarang banget bisa nulis di blog. Terlebih kalau pun pas di rumah, nyempetin nulis buat ikut proyeknya nulisbuku.com

Nah lho, trus bukuku sendiri kapan siapnya nich?? hiks...

Ayo semangaaattt... ;)

Kata bang Isa Alamsyah : NO EXCUSE!!!

Kan orang sukses berhenti cari-cari alasan... So, ga boleh beralasan apapun untuk produktif menulis... :)

So, tetap semangat menulis ya... :)

Senin, 14 Maret 2011

Bicara Pada Langit...

Langit...
Hari ini adalah hari ketiga kamu menangis tanpa henti
Apa gerangan yang membuatmu begini?
Adakah sesuatu yang akan terjadi dengan bumi?
Yang membuatmu tak kuasa menahan diri untuk menitikkan air matamu?
Hingga tangismu tak jua berhenti meski sekian hari membuncah mengguyur bumi?

Langit...
Apakah tangismu adalah titahNya?
Yang dengan ketundukanmu tak bisa menolaknya?
Mungkinkah DIA hendak menurunkan rizqi nan melimpah dari air matamu?
Atau akan menurunkan musibah sebagai teguran?

Langit...
Bumi ini semakin tua dan kerusakan sudah dimana-mana
Ulah manusia yang telah membuatnya demikian
Hingga DIA akan menurunkan adzabnya
Sungguhkah tegurannya datang bersamaan dengan kesedihan dan air matamu?

Langit...
Kapankah kiranya kamu berhenti menangis?
Dan mengganti wajahmu nan suram dengan keceriaan kembali
Atau menghiasi wajahmu dengan pelangi
Hingga indah wajahmu mampu memberi ketenangan bagi kami insan di bumi

Minggu, 13 Maret 2011

Belajar Dari Kehilangan (Lagi)

Bismillah...

Baru saja saya menginjakkan kaki di kampung halaman dalam liburan tengah semester pertama, Allah SWT menyambutku dengan ujianNya. Salah satu dari orang yang sangat kusayangi mengalami sakit keras, koma sejak dua hari sebelum aku pulang. Rasanya belum lama saya merasakan sebuah kehilangan orang tersayang, Ibunda. Dan kondisi yang saya hadapi saat ini mengingatkan saya tentang peristiwa hampir 3 tahun yang lalu. Entahlah, tapi saya tiba-tiba merasakan firasat bahwa kali ini, sekali lagi, saya akan kehilangan orang yang saya sayangi.

Berusaha mengabaikan perasaan yang tak pasti. Namun apa daya, ketika sesampainya di rumah sakit, kudapati kondisi Budhe yang tak bergerak sama sekali, dengan berbagai selang memenuhi tubuhnya, mulai dari oksigen, nutrisi makanan, dan sebagainya. Sedih sekali rasanya, hanya do'a yang terucap dari lisan saya. Ya Allah, berikan yang terbaik untuk orang yang kusayangi di hadapanku ini, batinku saat itu.
Dokter telah menyampaikan bahwa harapan Budhe untuk sembuh sangatlah kecil. Kami sekeluarga diminta untuk berdo'a yang terbaik, sekaligus bersiap dengan segala kemungkinan, termasuk mengikhlaskan kepergian Budhe jika memang beliau tak lagi bisa sembuh.

Sebenarnya sangat ingin saya bisa menemani dan menunggu Budhe di rumah sakit. Sayangnya, kondisi yang tidak memungkinkan saya untuk berada di sana malamnya. Lelah dan penat akibat perjalanan semalam suntuk telah membuat tubuhku lemah, akhirnya sore menjelang maghrib itupun saya pulang. Semalaman saya tidak tenang dalam tidur, terlebih firasat tentang kepergian Budhe semakin kuat. Namun, sekali lagi hanya do'a yang mampu terucap.

Keesokan paginya, terpaksa Budhe dibawa pulang karena kondisinya sama sekali tidak mengalami perubahan. Dan pagi itu saya dan beberapa kerabat menemani Budhe, membisikkan kalimat tauhid, "Laa ilaha ilallah muhammadar rasulullah."
Terus tanpa henti kami bisikkan kalimat itu di telinga kanan dan kiri Budhe. Meski beliau tak lagi memberi respon, kami yakin bahwa beliau masih sanggup mendengar bisikan-bisikan kami.

Pagi itu, sekitar pukul 08.05 WIB, Budhe benar-benar meninggalkan kami semua. Berpulang kepada pemilik sejatiNya, Allah SWT. Sungguh, kami tahu bahwa di dunia ini kami sama sekali tak memiliki apa-apa, karena sejatinya semua adalah titipanNya. Pemilik segala yang ada pada kami saat ini adalah milikNya. Kami juga sadar bahwa sebagai hamba yang mendapat amanah untuk menjaga titipanNya, tak boleh ada keluh kesah, rasa sedih dan kecewa apalagi sampai kita marah padaNya ketika DIA mengambil kembali titipanNya yang ada pada kita.

Namun, apalah daya kami sebagai manusia nan lemah tanpa daya, air mata itu tetaplah mengalir tanpa henti. Kesedihan itu tetaplah menggelayut dan menghantui. Bahkan meskipun berulang-ulang istighfar dan kalimat "innalillahi wa innailaihi ro'jiun" terucap dari lisan kami, tetap saja air mata dan kesedihan itu tak berkenan pergi.
Sungguh, terasa luka lama nan kembali lagi, seakan rasa sakit dan sedih kehilangan ibunda belumlah sembuh, tapi saat ini kembali ada rasa yang menggores dan menorehkan sakit yang hampir sama.

Berulang kali kuingatkan diri, siapa sejatinya diri di hadapanNya agar tak larut dalam kesedihan. Tak henti diri ini mengingatkan bahwa ini adalah salah satu tanda cintaNya kepadaku. Seperti namaku yang memiliki arti "pohon kurma", yang tak hidup dengan mudah. Pohon kurma yang terus diuji dengan hidup di padang pasir nan tandus, sulit air, terik mentari dan kerap berulang kali terkena badai pasir tapi tetap tegar berdiri, bahkan tak hanya itu masih saja mampu memberi manfaat; keteduhan bagi para musafir dan buah yang kaya manfaat. Jika Allah SWT mengujiku dengan mengambil orang yang kusayangi satu persatu hingga saat ini, itu adalah bentuk pendidikanNya kepadaku. Agar saya bisa setegar dan sekokoh pohon kurma di tengah padang pasir.

Semoga saja dengan semua ini, mampu menjadikanku lebih mencintaiNya, lebih dekat padaNya dan lebih bijaksana dalam mengarungi samudera kehidupan yang entah ombak seperti apalagi di depan sana kelak.

Dari sebuah kehilangan yang bertubi, semoga saya makin bisa menyadari dan memahami arti dan makna hidup, lebih menyadari posisi diri di hadapanNya agar saat DIA menguji, kita mampu tersenyum dan tegak berdiri menghadapinya.

Allahu Rabbi, ijinkan kami hamba-hambaMu belajar dari segala hikmah yang telah KAU beri dengan segenap kasih dan sayangMu kepada kami...

Allahu Rabbi, jangan pernah berhenti membimbing dan menegur kami. Karena ketika ENGKAU tak lagi menegur dan menguji, kami takut ENGKAU tak lagi pedulikan kami...

Allahu Rabbi, ampunilah segala dosa-dosa kami dan dosa-dosa orang-orang yang kami sayangi dan menyayangi kami...



Jumat, 11 Maret 2011

Sekilas Tentang "Dalam Dekapan Ukhuwah" (Gurunda Salim A. Fillah)



Bismillah...

Sahabat, semoga tidak bosan ya... :)
Mau share lagi nich tentang "Dalam Dekapan Ukhuwah" yang disampaikan oleh Gurunda Salim A. Fillah melalui kultwit. Silakan disimak:

1. Alangkah syahdu menjadi kepompong; berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. #DDU

2. Tapi bila tiba waktu tuk jadi kupu-kupu; marilah terbang menari, melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia. #DDU

3. Alangkah damai menjadi bebijian; bersembunyi di kegelapan, menanti siraman hujan, menggali hunjaman dalam-dalam #DDU

4. Tapi bila tiba saat untuk tumbuh dan mekar, tak ada pilihan kecuali menyeruak menampilkan diri & bercecabang gapai langit tinggi. #DDU

5. Tapi apalah artinya rimbunnya daun, tanpa kau bagi buah yang manis, harum, dan lembut di tiap musim, pada segenap penghuni bumi. #DDU

6. Jadilah kupu, jadilah pohon bukan batu. Maka anginpun memelukmu, dalam sejuk dan wangi merayu. #DDU

7. Jadilah kupu, jadilah pohon berbuah madu. Maka matahari akan mendekapmu, dalam hangat dan cahaya rindu. #DDU

8. Dalam Dekapan Ukhuwah, kita mengambil cinta dari langit, lalu menebarkannya di bumi. #DDU

9. Sungguh di surga, mimbar-mimbar kemilau dan menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta. #DDU

10. Mari membangunnya dari sini; sebening prasangka, selembut nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, sekokoh janji. #DDU

11. Bahkan andai segala di sekitarmu gelap dan pekat, tidakkah kau curiga bahwa dirimulah yang dikirim Allah tuk jadi cahaya? #DDU

12. Atau bercerminlah pada saudara seakan mereka kaca; yang harus dibaikkan bukan bayangan, tapi kita yang sedang berdandan. #DDU

13. Maka berkilaulah senantiasa, Dalam Dekapan Ukhuwah kita mencinta. #DDU


Nah, sementara ini yang dapat dibagi. Kalau penasaran dengan "Dalam Dekapan Ukhuwah" silakan sahabat beli bukunya di Islamic Book Fair (IBF) di Istora atau bisa juga order ke Pro-U Media.

Semoga bermanfaat... :)

Bahagia Adalah... (Kultwit Gurunda Salim A. Fillah)



Bismillah...

Sahabat, saya mau share nich tentang kultwit yang disampaikan oleh Gurunda Salim A. Fillah tentang #BahagiaAdalah, silakan disimak :

1. #BahagiaAdalah Insyaf bahwa tiap nikmat membawa ujian. Seperti tampanmu: cemburu, keterbuangan, perbudakan, nafsu, penjara, kuasa. #YUSUF

2. #BahagiaAdalah Kau impikan 11 bintang, bulan, & mentari sujud padamu. Itulah awal petualangan hidup nan paling bermakna & berliku. #YUSUF

3. #BahagiaAdalah Dia cantik, kaya, kuasa. Kau tergoda, kau terhasrat, tapi nama RabbMu lebih agung dalam dada. Larimu terkoyak baju. #YUSUF

4. #BahagiaAdalah Wanita-wanita mabuk mentakjubi parasmu, tersayat-sayat jari mereka tanpa rasa. Tapi katamu: Penjara lebih kusuka. #YUSUF

5. #BahagiaAdalah Saat dia yang kau cinta, tapi pernah nyaris bersama jatuh dalam petaka, kini tersatu lagi di jalan yang diridhaiNya #YUSUF

6. #BahagiaAdalah Saat kau berhasil sembunyikan gelegak hati karena disebut ‘Pencuri’, demi mulusnya drama keluarga nan menyejarah. #YUSUF

7. #BahagiaAdalah Saat kau yang buta mencium bau khas anak tersayang nan hilang. Tapi anak lain candaimu: Kau masih dalam sesatmu. #YA’QUB

8. #BahagiaAdalah Saat kau pejam mata; mengeja cinta pada sibiran tulang sekaligus taat pada Pencipta Kehidupan. Domba itu muncul. #IBRAHIM

9. #BahagiaAdalah Kau, wanita ringkih & bayi merah ditinggal di gersang mematikan. Katamu tegar: Allah takkan pernah sia-siakan kami. #HAJAR

10. #BahagiaAdalah Saat baik sangkamu harus ditopang upaya; kau lari bolak-balik 7 kali unjukkan kesungguhan. Zam-zam di kaki bayimu. #HAJAR

11. #BahagiaAdalah Tahu bahwa Allah bisa memuliakan dan mendidik dengan cara apapun. Jika tak sabar bertugas, sabarlah dalam musibah. #YUNUS

12. #BahagiaAdalah Harta langsak, milik musnah, anak mati satu-satu, sakitmu rontokkan jasad. Ujarmu: Sisakan hati&lisan mendzikirMu. #AYYUB

13. #BahagiaAdalah Merencanakan agar sesuai dengan rencanaNya, bertindak dalam kehendakNya. “Jadilah kehendakMu, bukan kehendakku.” #ISA

14. #BahagiaAdalah Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam. Lalu sedekahkan hati yang terisi cinta Ilahi pada segenap penghuni bumi. #Nabi

15. #BahagiaAdalah Membagi senyum ketika kau terluka, memberi minum ketika kau dahaga, menghibur jiwa-jiwa ketika kau berduka. #Nabi

16. #BahagiaAdalah Ditawari tinggal dalam syahdu-sentausa di langit sana, tapi kau pilih turun ke bumi. Menebar bajik, halaukan serik. #Nabi

17. #BahagiaAdalah Malaikat tawari binasakan orang nan sakitimu. Jawabmu: Ampunilah sebab mereka tak tahu, kelak keturunannya esakanMu #Nabi

18. #BahagiaAdalah Dipanggang terik, pasir membara, tindihan batu, cambukan kejam, darah berlelehan. Lisanmu teguh berucap, “Ahad!” #Bilal

19. #BahagiaAdalah Kau jaga Sang #Nabi, tubuhmu koyak 70 luka nan mencucurkan merah. Doamu: Ambil darahku Tuhan, sampai Kau ridha. #Thalhah

20. #BahagiaAdalah Terkejut di depanNya: “Allah, amalku tak sebanyak ini” FirmanNya: “Memang. Tapi kau inspirasi. Pahala mereka untukmu jua”




21. #BahagiaAdalah Kebaikanmu terceritakan pada dunia, lalu manusia terilham untuk berkarya. Adapun kau, bersembunyi menanti pahalaNya.

22. #BahagiaAdalah Iri pada mereka yang diberi limpahan harta & ilmu, lalu kita janji pada Allah akan BERBUAT lebih jika diberi nan serupa.

23. #BahagiaAdalah Saat orang lain hanya bisa bicarakan keburukanmu. Maka gugurlah dosamu. Sementara kebaikanmu tersimpan dalam senyum Tuhan

24. #BahagiaAdalah Saat prasangka tak bisa mengalahkan akhlaqmu, saat kebencian tak meruntuhkan adilmu, saat dendam tenggelam dalam maafmu.

25. #BahagiaAdalah Saat kau membalas semua yang kotor & keji dengan yang baik & suci. Sebab hanya itu yang kau punya tuk dibagi. #Nabi

26. #BahagiaAdalah Saat dendam kau anggap bagai racun: ditenggak sendiri tapi berharap orang lain yang mati. Lalu kaupun memaafkan :)

27. #BahagiaAdalah Membersamai orang shalih. Wajahnya ingatkan pada surga, kata-katanya mendzikirmu akan Allah, amalnya mengilhami berkarya

28. #BahagiaAdalah Allah hadir di mata yang kaupakai melihat, telinga yang kauguna mendengar, tangan untuk bertindak, kaki untuk melangkah.

29. #BahagiaAdalah Janji yang tertunaikan, amanah yang tersampaikan, silaturrahmi yang tersambung kembali.

30. #BahagiaAdalah Masa lalumu tak membelenggu, masa depanmu tak menghantu, masa kinimu terisi puncak karya yang kau bisa.

31. #BahagiaAdalah Saat hati, lisan, dan perbuatan menarikan kebenaran dan kebaikan dalam selarasnya irama. Tak satupun yang sumbang.

32. #BahagiaAdalah Berani jujur pada hati dan kuat mengikuti bisik nurani. Kadang memang tersepi dan sunyi. Tapi senyum Tuhan membersamai.

33. #BahagiaAdalah Ditutup aib kita, diampuni dosa-dosa, dan dijadikan lebih baik pribadi ini dari semua kemuliaan yang disematkan manusia.

34. #BahagiaAdalah Dalam pandangan diri merasa rendah, dalam penilaian orang dianggap tengah-tengah, di sisi Allah jadi yang paling mulia.

35. #BahagiaAdalah Hidup dlm prasangka baik sesama pada kita, lalu mensyukuri baik sangka itu dengan berjuang tuk menjadi benar-benar baik.

36. #BahagiaAdalah Tak usah banyak cerita tentang diri. Yang mencinta tak memerlukan. Yang benci takkan percaya. Cukup penilaianNya saja ;)

37. #BahagiaAdalah Setelah tahu bahwa kita tak bisa selalu peroleh apa yang kita suka, kita belajar untuk menyukai apapun yang kita peroleh.

38. #BahagiaAdalah Lapang hati menerima nan tak terubah, keberanian bertindak atas ia yang bisa diubah, & kebijaksanaan membedakan keduanya.

39. #BahagiaAdalah Keterampilan menyampaikan kebenaran atas kesalahan dia yang terkasih, ketika semua kata luruh ditelan rasa-rasa.

40. #BahagiaAdalah Berhasil menyembunyikan ibadah pada Allah dari mata manusia, dan menampakkan bekasnya nyata-nyata berupa akhlaq mulia.




41. #BahagiaAdalah Selalu menjaga agar sebuah IKATAN -persaudaraan, pernikahan, apapun- lebih berharga daripada SITUASI yang sedang terjadi.

42. #BahagiaAdalah Berbagi senyum kecil&pujian sederhana, agar hati nan nyaris putus asa kembali percaya bahwa ia berhak&layak berbuat baik.

43. #BahagiaAdalah Bisa membenci kesalahan, tapi tetap memperlakukan pelakunya dengan cinta. Baik yang silap diri sendiri maupun orang lain.

44. #BahagiaAdalah Meneladani ahli surga nan sahaja, melepas segala sesak dada akibat beban rasa pada sesama. Damai bagi diri dan dunia.

45. #BahagiaAdalah Ketika merasa bahwa semua orang punya masalah dengan kita, curiga bahwa diri kita inilah masalahnya. Lalu benahi jiwa ;)

46. #BahagiaAdalah Jika semua kelebihan yang dipunya tak bisa menumbangkan kerendahan hati kita.

47. #BahagiaAdalah Saat ikhlasmu bagai susu. Tak campur kotoran, tak tersusup darah. Murni, bergizi, menguati. Langit ridha, bumi terilhami.

48. #BahagiaAdalah TIDAK bersaing dalam rasa derita. ie: Ketika ada yang berkata, “Pesawat saya delay 3 jam”, kita sambut, “Lha saya 8 jam!”

49. #BahagiaAdalah Menjadi karang yang ridha ditumbuhi lumut, lalu keangkuhannya remuk menjadi butiran hara yang menyuburkan bumi.

50. #BahagiaAdalah Mati dalam ‘amal terbaik, tinggalkan jejak yang ditumbuhi harum melati, atau dibenami pancang tuk bergayutnya anak-cucu.

51. #BahagiaAdalah Keyakinan atas kebenaran yang tak menghalangi penghormatan pada mereka nan berbeda. #ParaImamMadzhab

52. #BahagiaAdalah Kawan mulia. Jika berkunjung, katanya, “Sebab keutamaanmu.” Jika kita tandang, ujarnya, “Ini kemurahan hatimu.” #Syafii

53. #BahagiaAdalah Memaknai semua aniaya sebagai berfoya. Dibuang itu tamasya, dipenjara itu rehat, dibunuh menghadap Kekasih. #IbnuTaimiyah


Demikian sahabat, semoga bermanfaat... :)

Kamis, 10 Maret 2011

Prinsip Twitteran (Kultwit Gurunda Salim A. Fillah)



Bismillah...

Sahabat, saya mau share tentang beberapa "Prinsip Twitteran" yang seharusnya menjadi perhatian kita dalam mengarungi dunia jejaring sosial. Meskipun judulnya adalah "Prinsip Twitteran", saya rasa bisa juga diterapkan untuk jejaring sosial dengan penyesuaian berdasarkan kondisi jejaring sosial tersebut.
Nah, mau tahu apa saja prinsip-prinsipnya??

Berikut adalah kultwit dari Gurunda Salim A. Fillah tentang #PrinsipTwitteran, silakan disimak :
1. Tak congkak kalau difollow, tak kecewa jika di-unfollow, tetap berkebajikan ketika di-block, syukur saat kebaikan di-RT #PrinsipTwitteran

2. Ber-KICAU hanya yang baik: benar isinya, indah caranya, tepat waktunya. Atau DIAM menyimak, mengambil ‘ibrah terbaiknya #PrinsipTwitteran

3. Hindari dusta meski sedang bercanda. Hindari debat-perbantahan yang tak lahirkan amal, meski berada di pihak nan benar #PrinsipTwitteran

4. Memaafkan khilaf-khilaf sesama, menyuruh senantiasa pada yang baik adanya, mengabaikan yang jahil nan tak berharga #PrinsipTwitteran

5. Me-RT hanya nan jelas benar, baik, dan bergunanya; sebab cukuplah disebut dusta dia yang katakan segala nan didengarnya #PrinsipTwitteran

6. Benci dan permusuhan pada orang atau pihak tak boleh hingga lunturkan akhlaq mulia, kesantunan kata, & sikap adil kita #PrinsipTwitteran

7. Semua tweeps itu Guru, apapun tweetnya. Bukan sebab mereka pasti bijak. Tapi kitalah nan selalu belajar tuk jadi bestari #PrinsipTwitteran

8. Menista & merendahkan pribadi Tweep lain tidaklah menjatuhkannya. Itu hanya menunjukkan kerdil & hinanya diri sendiri #PrinsipTwitteran

9. Menjadi kritis tak sama dengan ber-sinis ria. Tak bisa bedakan keduanya menyulitkan kita beri sumbangsih pada kebenaran #PrinsipTwitteran

10. Balaslah tiap yang menyakitkan dengan yang menyembuhkan. Balaslah tiap yang menjatuhkan dengan yang membangunkan #PrinsipTwitteran

11. Sikapi tiap yang menyesatkan dengan cantiknya ungkapan berhidayah. Sikapi tiap nan keliru dengan indahnya berkebenaran #PrinsipTwitteran

12. Tanggapi tiap yang mengacau dengan keteraturan. Tanggapi tiap nan membabibuta dengan 7 basuhan, air & salah 1-nya debu ;p #PrinsipTwitteran

13. Mereka yang suka menghina adalah bukti bahwa dirinya rindu pemuliaan. Berikanlah selayaknya dengan murah hati #PrinsipTwitteran

14. Mereka nan suka menghakimi itu tanda bahwa kelak dirinya jadi terdakwa di depan banyak korban. Kasihilah dengan tulus #PrinsipTwitteran

15. Reaksi berlebihan ialah tanda bahwa ada luka di hati kita. (Jabat tangan pun menyakitkan bagi yang jarinya bertelusuk) #PrinsipTwitteran

16. Luka yang berbahaya ialah luka pada mereka nan shalih. Luka itu menuntun kita tak suka pada keshalihan. Sembuhkanlah! #PrinsipTwitteran

17. Jika kita merasa bahwa semua Tweeps punya masalah dengan kita, curigalah bahwa kita inilah masalahnya. Lalu berbenah. #PrinsipTwitteran

18. Jika kita merasa bahwa segala di sekitar gelap, curigalah bahwa kita ini yang dikirim Allah sebagai cahaya. Berkilaulah! #PrinsipTwitteran

19. Mengeluh pada banyak orang adalah cara termudah untuk mengubah gelap yang setitik menjadi pekat semesta. Bijaklah! #PrinsipTwitteran

20. Jadikan penyebutan nikmat-nikmatNya dalam tweet kita sebagai inspirasi syukur & kerja keras, bukan riya’ & takjub diri #PrinsipTwitteran

21. Doa selalu baik; nan kala gaibnya mustajab, nan di hadapannya jadi pujian penuh makna. Saling memanggillah dengan doa! #PrinsipTwitteran

22. Pada tiap gaya, kita ingat bahwa; banyak canda turun wibawa, banyak keluh kehormatan jatuh, mudah marah jatuh ‘izzah. #PrinsipTwitteran

23. Setiap twit yang baik itu sedekah. Ia lebih baik dibanding pemberian emas sepenuh bumi diikuti ungkitan nan menyakiti. #PrinsipTwitteran

24. Setiap keterlibatan dalam ghibah & aib sesama, membuat pahala diambil & dosa si teraib ditambahkan ke buku amal kita. #PrinsipTwitteran

25. Mungkin ada yang menyebut sok alim, sok suci, sok shalih tersebab tweets kita baik. Bagaimanapun jua, berkebajikanlah. #PrinsipTwitteran

26. Berceritalah tentang diri, tapi tak perlu banyak-banyak. Sebab yang mencinta tak memerlukan, yang benci takkan percaya #PrinsipTwitteran

28. Senyum kecil & pujian sederhana mungkin saja membuat Tweeps lain kembali percaya bahwa dia berhak & layak berbuat baik #PrinsipTwitteran

29. Menyebut asal twit saat RT, Co-Pas, & inspired ialah bagian dari penghormatan pada Tweeps lain, juga pada nurani kita. #PrinsipTwitteran

30. Meng #FF orang shalih nan tweet-nya mencerahkan ialah jasa berbalas surga, seperti Habib An Najjar (Qs Yaasiin: 20-27) #PrinsipTwitteran

31. Jauh lebih mudah mendapat teman dengan tertarik pada mereka, daripada mencoba membuat mereka tertarik pada kita. #PrinsipTwitteran

32. Menyenangkan semua orang itu melelahkan. Cukuplah twit-twit ini jadi gambaran bahwa yang kita kehendaki murni baiknya. #PrinsipTwitteran

33. Bersikap santun jika berada di jalan benar. Sebab orang benar nan tak santun melunturkan hormat insan pada kebenaran. #PrinsipTwitteran

34. Setiap Follower adalah peluang jadikan sunnah kebaikan -& sunnah keburukan- terus mengilhami dunia sampai kiamat tiba. #PrinsipTwitteran

35. Tak di-followback bukan berarti kita tak layak. Hanya perlu waktu sedikit lebih banyak untuk buktikan jiwa yang bijak. #PrinsipTwitteran

36. Cinta & benci tipis batasnya. Perilaku tweeps sama: menyimak TL yang dicinta/yang dibenci sepenuh hati lalu menanggapi #PrinsipTwitteran

37. Maka antar Tweeps; cintalah sewajarnya & bencilah sewajarnya -sebab hati berbolak-balik sifatnya-, karena Allah semata #PrinsipTwitteran

38. Nasehat & tegur tulus di Twitterland disampaikan sembunyi & rahasia. Bukan olok umum tuk jatuhkan wibawa & harga diri #PrinsipTwitteran

39. Berjualan di Twitterland tidaklah terlarang. Tapi kita juga ingat bahwa tujuan orang mem-follow kita bukan tuk belanja #PrinsipTwitteran

40. Benar, tepat, baik, santun, & bermanfaatnya twit akan kita pertanggungjawabkan pada Allah, follower, mention, & RT. #PrinsipTwitteran

41. Twitter bisa membuat yang jauh jadi dekat. Tapi tidak selayaknya dia membuat yang dekat jadi jauh. Perhatikanlah. #PrinsipTwitteran


Selasa, 08 Maret 2011

Hidup Itu: Menari Bersama Hujan

Aku masih di sini
Berdiri tegak menatap langit biru
Memaksa senyum merekah
Meski hati bernanah
Bukan, bukan karena aku merasa kalah
Melainkan karena aku mulai jengah
Bukan padamu ataupun padanya
Hanya jengah pada diriku sendiri
Yang entah kenapa tetap saja sulit untuk dimengerti

Benarkah kebahagiaan itu senantiasa mengiringi
Mereka yang tak pernah memiliki rasa benci??
Jika iya, maka aku ingin menjadi seperti itu
Menyimpan semua luka itu rapat-rapat
Mengubur kenangan pahit itu dalam-dalam
Biarlah cukup aku, kamu, dia dan Tuhan yang tahu

Aku tak akan membencimu atas semua yang telah terjadi
Kuyakin dengan keadilan hukumNya
Jika bukan dunia, maka akhirat adalah janjiNya
Kuyakin tak akan kecewa menanti janjiNya yang pasti tertepati
Tak akan ada ingkar apalagi mengkhianati
Tak seperti manusia, makhlukNya
Yang sering berjanji dan sesering itu pula ia ingkari
Yang selalu menerima amanah, tapi sesering itu juga mengkhianati

Hanya biarkan saja aku begini
Menitipkan hati padaNya agar tak terlukai
Karena DIA pasti akan memberi yang terbaik
Bukan yang kuharapkan ataupun yang kuinginkan
Tapi yang kubutuhkan dengan kualitas terbaik menurutNya


Hari ini, aku masih di sini
Mencoba menarik garis demi garis
Merangkainya menjadi sketsa indah untuk masa depanku

Dan meski sekian banyak luka
Aku akan tetap berusaha untuk menari

Bukankah hidup bukan untuk menunggu badai berlalu??
Melainkan kita harus berani menari bersama hujan??

Aku ingin menjadi seperti pohon kurma di tengah padang pasir
Yang meski kekurangan air, di tempat yang sangat terik
Dan sering terkena badai pasir
Namun ia mampu untuk tetap bertahan dan berdiri tegak
Dan tidak hanya itu, ia juga mampu memberikan keteduhan bagi musafir
Juga memberikan buahnya yang kaya manfaat

And that's what I want to become... :)

Aku ingin seperti pohon kurma
Badai seperti apapun yang menerjangku
Tak akan kubiarkan ia meruntuhkanku
Menghentikan langkahku
Ataupun mematikan semangatku

Sebesar apapun masalah yang kuhadapi
Kan kutunjukkan bahwa aku tidak takut
Karena aku memilikiMu, Tuhan... :)


My #4 Book... :)



Bismillah...

Hai sahabat, jangan bosan ya membaca promosi buku-buku yang memuat naskahku... :)

Nah, yang ini akhirnya menjadi buku ke-4 yang memuat naskahku... Sebuah surat untuk Bapak, my beloved father... :)

Nah, yang lebih seru lagi adalah bahwa royalty dari penjualan buku ini akan disumbangkan untuk salah satu panti jompo di Surabaya, berhubung koordinatornya adalah orang Surabaya, arek Suroboyo, kalau mereka bilang...hehehe


Memang sejak awal ini adalah charity project... Saya juga semangat menulis karena bisa andil dalam sebuah charity melalui tulisan... Kapan lagi coba ada kesempatan sebagus ini?? :)

Lagipula, kalau saya pribadi berpendapatan dan bertekad tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menulis... Proyek menulis mana aja yang saya rasa saya mampu berpartisipasi di dalamnya, maka saya tidak akan menyia-nyiakannya...
Ya, sekalian sebagai latihan untuk menulis lebih baik lagi ke depannya... :)

Penulis hebat tidak lahir tiba-tiba, tapi mereka melalui proses belajar bertahap, mengalami beberapa kali penolakan, beberapa kali kekalahan dalam lomba tapi tidak pernah menyerah untuk terus menulis, tidak pernah merasa cukup untuk menulis apalagi berhenti menulis... (quote saya sendiri sich...hehe)


Nah, mau tahu apa isi surat dari anak-anak kepada ayah-ayah mereka??
Beli dan baca bukunya... :)
Kapan lagi coba bisa beli buku sekaligus beramal?? :)

Mari membaca sambil beramal... :)


Info Menulis : Proyek @nulisbuku #horor

Bismillah...

Hai, sahabat... Masih semangat menulis ga?? :)
Ada tantangan dari www.nulisbuku.com lagi nich... Temanya kali ini #horor.... Hmmm... Sempat berfikir tadi, bisakah saya bisa membuat tulisan #horor?? But, I'll try...!!! ;D

Ga ada salahnya untuk mencoba, pokoknya jangan menyerah untuk mencoba, tiap kali ada tantangan menulis, jangan menyerah... Terima tantangan itu sebagai sebuah kesempatan... Jangan sia-siakan kesempatan yang ada... Kan ada pepatah mengatakan, "Kesempatan itu tidak datang dua kali."
Jadi begitu diberi kesempatan, gunakan sebaik mungkin... :)


Eh, iya... Jadi lupa kan... :)
Tadi rencana awal nulis ini kan mau bagi info tentang proyek barunya @nulisbuku....
Nah, seperti apa aja ketentuannya??

Ini dia... :)

Syarat2nya apa aja sih?
1. Punya nyali untuk NULIS dan jangan lupa berdoa sebelum menulis ya
2. Cerita bertemakan HOROR, alias cerita seram. Boleh dibumbui roman, komedi atau apa saja.
3. HOROR itu apa sih kak? Yang jelas bukan cerita tentang maling kolor dong! Cerita seram dengan tokoh vampir, demit, jurig, babi ngepet, kuntilanak, tuyul, dll. Boleh hantu asia atau barat, boleh juga hantu arab :)
Jika ingin menulis tentang thriller pembunuhan, boleh2 saja asal ceritanya lebih banyak kejadian seram nan menegangkan
4. No Sara/pornografi
5. Deadline: 30 April 2011, pukul 00:00
6. Kirim naskah seram kalian ke miss_yuska@yahoo.com dengan format subject: judul#idtwitter. Jangan lupa cantumkan identitas kalian: nama lengkap, email, id twitter dan foto ya!
7. Boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah.
Max 10 hal template

Mau tanya2 lebih lanjut?
-via twitter: @yuska77 / @nulisbuku
-via email: miss_yuska@yahoo.com
- Semua naskah akan dibukukan

Happy writing ya, tidak disarankan untuk mencari ilham di kuburan.

OST proyek #horor
Moonlight Sonata – Beethoven
Gloomy Sunday – Billy Holiday
Eleanor Rigby – The Beatles
Ave Satani – OST The Omen
Time is on my side – The Rolling Stones
Haunted – Evanescence


Nah, udah jelas kan?? :)
Ayo, tunggu apa lagi, cari ide dan tuliskan... :)

Happy writing... :)

Semoga bermanfaat ya, sahabat... :)

UTS Sem 7 Hari ke 6... The Last Day... :D



Bismillah...

Alhamdulillah hari ini adalah hari terakhir ujian tengah semester 7 ku... :)
Senang dan bahagia... :D

Alhamdulillah juga kisi-kisinya cukup manjur... meskipun diantara 6 soal hanya 4 yang sesuai kisi-kisi dan 2 soal lagi wallahu'alam... :)

Tapi tetep bersyukur... :)

Kalau ikhtiar sudah, maka sekarang waktunya untuk bertawakal padaNya... Banyak-banyak berdo'a semoga kita semua lulus... Kan kita sudah berjuang bersama untuk masuk D4 bareng-bareng, jadi ketika lulus pun harus bareng-bareng...

Ayo, semangat... semangat... semangat.. :)

So, agenda selanjutnya adalah berkunjung ke islamic book fair di Istora Senayan, mempersiapka menulis untuk lomba kepenulisan lagi... lalu menulis untuk bikin buku sendiri... Semoga bisa... Amin.. :)

Bismillah... Semangat... Semangat... Semangat... :)


Senin, 07 Maret 2011

Teori Akuntansi

Bismillah...

Teori Akuntansi bisa diterjemahkan sebagai "art", "sains" and "technology"
Pengertian teori akuntansi sebagai sebuah "sains" adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.

Pengertian secara "technology" menyatakan bahwa teori akuntansi adalah Penalaran logis yang melandasi praktik akuntansi untuk menjustifikasi kelayakan praktik atau prinsip akuntansi tertentu.

Konseptual framework dalam akuntansi adalah sebuah konstitusi, suatu sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah pada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tujuannya adalah memberikan pedoman dalam penyelesaian perselisihan yang timbul selama proses penetapan standar dengan cara mempersempit pertanyaan menjadi apakah standar spesifik tertentu telah sesuai dengan kerangka konseptualnya?

Tujuan/sasaran akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan, perubahan sumber daya bersih, perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban, dan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pengguna yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

Karakteristik kualitatif informasi keuangan:
1. Relevansi --> informasi keuangan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan manajer. Syarat informasi yang relevan : memiliki nilai prediktif, nilai umpan balik dan disampaikan tepat waktu.
2. keandalan --> kualitas informasi keuangan mampu meyakinkan pengguna terhadap kebenaran informasi tersebut. Syarat informasi yang handal : dapat diverifikasi, netral dan disajikan dengan tepat/jujur.

Elemen-elemen laporan keuangan : aktiva (harta), kewajiban, ekuitas, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

Konsep pembentukan teori akuntansi :
1. Pendekatan deduktif (umum --> khusus)
Pendekatan ini sering dikenal dengan pendekatan dari umum ke khusus. Diawali dengan penetapan tujuan, kemudian penetapan definisi dan asumsi-asumsi, kemudian pengembangan struktur logis dalam upaya pencapaian tujuan.
Pendekatan ini merupakan tipe penelitian yang sifatnya pemikiran tanpa didasari pengalaman.

2. Pendekatan Induktif (khusus --> umum)
Pendekatan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk selanjutnya mengambil/merumuskan kesimpulan sesuai hasil observasi (pengamatan) tersebut.

3. Pendekatan pragmatis
Pendekatan yang dilakukan dengan melakukan identifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Tetapi solusi yang dihasilkan belum optimal karena hanya untuk permasalahan tertentu/ solusi sementara.

4. Metode penelitian ilmiah
dapat digambarka sebagai gabungan antara pendekatan deduktif dan induktif. Ada 5 langkah yaitu:
a. Identifikasi masalah
b. menetapkan hipotesis
c. mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
d. analisis dan evaluasi data
e. merumuskan simpulan

5. Pendekatan lainnya --> pendekatan etika dan perilaku
Pendekatan ini menekankan pada konsep kejujuran, keadilan dan kewajaran.
Muncul BAR yaitu studi tentang perilaku akuntan/non akuntan yang terpengaruh oleh fungsi dan laporan akuntansi yang didasarkan pada aktivitas penelitian dalam ilmu pengetahuan perilaku.


Dalil-dalil akuntansi:
1. Dalil entitas
* akuntansi merupakan hasil operasi entitas tertentu yang terpisah dan berbeda dari pemilik entitas.
* Setiap perusahaan merupakan unit akuntansi terpisah dan berbeda dari pemiliknya.

2. Dalil Kelangsungan usaha
* Entitas akuntansi akan terus beroperasi.
* Perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi di masa mendatang.
* Entitas akan terus beroperasi sampai periode waktu tertentu/tidak terbatas.

3. Dalil unit pengukuran
* akuntansi merupakan sebuah pengukuran dan proses komunikasi dari aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter.
* akibatnya, akuntansi terbatas pada prediksi atas informasi yang disampaikan dalam satuan moneter, sedangkan informasi non moneter yang relevan tidak tercatat.
* Suatu transaksi harus dapat diukur oleh alat ukur/alat tukar yang seragam.

4. Dalil periode akuntansi
* Laporan keuangan menggambarkan perubahan kondisi keuangan perusahaan harus diungkapkan secara periodik atau kurun waktu tertentu.

Tipe-tipe pengukuran:
1. a. ukuran langsung --> ukuran yang sesungguhnya dari suatu objek/atributnya.
b. ukuran tidak langsung --> diturunkan secara langsung melalui transformasi aljabar seperangkat angka yang merepresentasikan ukuran langsung suatu objek/atribut.

2. Berkaitan dengan dimensi waktu keputusan :
a. ukuran masa lalu
b. ukuran masa sekarang
c. ukuran masa depan
secara berurutan merujuk ukuran bagi suatu peristiwa di masa yang akan datang

3. Merujuk objektivitas akuntansi mengukur peristiwa masa lalu --> retrospektif, kontemporer, prospektif.
a. masa lalu : retrospektif, kontemporer, dan prospektif
b. masa sekarang :kontemporer, dan prospektif
c. masa depan : prospektif

4. a. Pengukuran fundamental --> angka dapat dilekatkan pada suatu properti dengan mengacu pada hukum alam, dan tidak didasarkan pada pengukuran variabel lain.
b. Pengukuran turunan --> didasarkan pada pengukuran dua atau lebih kuantitas dan tergantung pada eksistensi teori empiris verifikasian yang mengaitkan properti tertentu dengan properti lain.

5. pengukuran dapat dibuat bila teori empiris yang sah dapat digunakan untuk mendukung eksistensinya dan dibuat dengan fiat bila didasarkan pada definisi atbitret.

Perubahan akuntansi :
1. Perubahan prinsip akuntansi --> diperlukan penyajian retroaktif dalam laporan keuangan seluruh periode sebelumnya yang disajikan. Supaya memenuhi comparability.
Contoh: metode penilaian persediaan, pengakuan pendapatn kontrak.
2. perubahan estimasi --> perlu ditangani secara prospektif, tidak perlu penyesuaian pada laporan keuangan sebelumnya. Perubahan dicatat pada periode perubahan atau jika lebih dari 1 periode yang dipengaruhi dicatat baik dalam periode perubahan dan sebelumnya.
Contoh : perubahan pada umur aktiva tetap, nilai residu aktiva tetap, metode penyusutan.

3. perubahan pelaporan entitas --> perlu ditangani secara retroaktif dengan menampilkan ulang semua penyajian laporan keuangan seeolah-olah unit laporan baru telah ada saat laporan dipersiapkan.
Contoh : hubungan induk dan anak perusahaan.




UTS Sem 7 Hari Ke 5 :)



Bismillah...

Alhamdulillah... Hari ini adalah hari kelima dari enam hari UTS Semester 7... Kurang 1 hari lagi... Semangaaaaaaaaaaatttt..... :)

Alhamdulillah juga, hari ini bisa melewati ujian ini dengan gembira, ya setidaknya tidak separah waktu audit lah... :)

Manajemen strategis memang strategis... Bismillah saja semoga nilainya besok dapet A... amiinn... :)
Padahal tadi pas esay ga tahu tuch yang dipake kecap No. 1 atau kecap no. 5 ya... takut salah ambil...hehe

Bahan untuk ujian esok hari ternyata banyaaaaaaaaaakkkk banget... Jadi harus semangat... :)


Ok, let's do the best for the last one... :D

Semangat..... semangat... :)

Minggu, 06 Maret 2011

Menstra?? Makhluk Apakah Dia??

Bismillah...

Lagi pusing mau nulis apa nich... By the way, besok ujian Menstra atau Magic alias manajemen strategi..
Daripada bingung gimana belajarnya... Yuk, belajar bareng... :)
(nyari temen buat pusing...:p)

"Strategic Management is can defined as art and science of formulating, implementing and evaluating, cross-functional decision that enable an organization to achieve its objective."

Jadi, titik utama dari manajemen strategi itu ada 3 tahapan yaitu:
1. Strategy Formulation:
a. Vision & mision
b. External opportunities & Threats
c. Internal strengths & weaknesses
d. Long term objectives
e. Alternative strategies
f. Strategy selection

2. Strategy Implementation:
a. annual objective
b. policies
c. employee motivation
d. Resource allocation

Management issues:
a. Annual objectives
b. Policies
c. resources
d. organizational structure
e. restructuring
f. rewards/incentives
g. resistance to change
h. natural environment
i. supportive culture
j. production/operations
k. human resources

Marketing issues:
a. market segmentation (geographic, demographic, psychographic, behavioral)
b. product positioning (customer wants, customer needs)

Finance/Accounting issues:
a. Acquiring needed capital (Debt, equity)
b. Developing projected financial statements
c. Preparing financial budgets
d. evaluating worth of a business

R & D Development issues:
a. firts firm to market new technological products
b. Innovative imitator of successful products
c. Low-cost producer of similar but less expensive products

3. Strategy Evaluation:
a. Internal review
b. External review
c. performance matriks
d. corrective action


Sementara ini dulu ya... hehehe...
Intinya itu kok.. Kalau lebih detail mending baca bukunya...hehehe
(Ga niat mau bikin resume nich kayaknya... :p)





Sabtu, 05 Maret 2011

Terharu.... :'(




Bismillah...

Sahabat, tahukah kalian... Hari ini seperti saya harus sangat banyak bersyukur padaNya... melebihi biasanya... Bagaimana tidak, hari ini saya seperti mendapat hadiah yang luar biasa besar dariNya...

Awalnya, saya hanya iseng mempromosikan buku-buku hasil ikut proyek menulis di www.nulisbuku.com yang pernah saya ikuti dan hasilnya telah dibukukan.
Padahal itu buku masih gado-gado alias antologi lho...
Tapi, Subhanallah... Respon dari teman-teman sungguh luar biasa... Jadi semakin bersemangat buat menulis lebih baik lagi dan pengen cepet-cepet punya 1 buku sendiri... Makin ga sabar untuk merealisasikan mimpi dan cita-cita bikin novel sendiri... :)
Atau minimal kumcer karya sendiri... :)

Selama ini padahal saya pakai nama pena Lina Lidia, biar ga terlalu panjang... dan sebenarnya terinspirasi mb Asma Nadia juga sich... Tapi "Lidia" ini merupakan akronim nama saya "Lina Dwi Astuti"... :)
Keren ga? Kueeereeeennnn dech... (memuji diri sendiri...hehehe)



Kemarin sempat memiliki ide-ide untuk bikin buku sendiri, hanya masih belum terrealisasi saja... Padahal sudah janji sama mb Asma Nadia untuk sungguh-sungguh menulis dan minimal punya 1 buku sendiri sebelum ajal menjemput... Semoga Allah SWT masih memberikan saya umur panjang dan memudahkan saya untuk menulis dan merrealisasikan impian dan cita-cita saya...amin...amin...amin.. Ya Rabbal'alamin... :)


Sahabat, do'akan ya... :)
Semoga makin ke depan kualitas tulisan saya semakin baik, dan karya-karya yang saya hasilkan bisa menjadi inspirasi bagi yang membacanya... Tiba-tiba jadi inget dengan tulisan saya kemarin "Be Inspirator? Why Not?"

Semoga seperti halnya mb Asma, kang abik, Gurunda Salim A. Fillah, dan penulis-penulis idola saya yang lain... Kelak saya mampu menulis yang tak sekedar menghibur tapi membawa nilai-nilai perbaikan bangsa ini ke depan... amin... :)

Bismillah... Ya Allah, Rabbi semesta alam... Mudahkan hambaMu ini untuk mengejar mimpi dan bisa berbagi agar bisa memberi manfaat lebih bagi sesama... Amin... :)

sahabat, jangan lelah mendo'akan saya ya... :)


August Rush (review) :)



Bismillah...

Sahabat, apa kabarmu hari ini?? Semoga tak lupa tuk senantiasa bersyukur padaNya... :)

Hari ini iseng lagi nich...hehe
Kebetulan tadi baru aja nonton August Rush.... keren euy...
So, mau share sedikit nich...
Semoga sahabat semua ga keberatan ya... :)
Atau kalau keberatan ga usah dibaca aja...hehehe
(bercanda kok...hehehe)

August Rush merupakan sebuah film tentang musik... Dimana seorang anak yang tinggal di panti asuhan yang sama sekali tidak pernah mengenal musik sebelumnya dan tidak pernah memainkan satu nada pun memiliki kemampuan untuk merasakan irama-irama alam yang begitu indah ia dengar dan rasakan.

Menurutnya musik itu ada di sekitar kita, dan yang harus kita lakukan adalah mendengarkannya.

Evan Taylor yang diperankan oleh Freddie Highmore, merupakan anak yang memiliki kemampuan luar biasa dalam hal musik.
Ketika ia merasa bahwa musik itulah yang akan menuntunnya untuk bertemu dengan orang tuanya. Semua anak-anak di panti itu tidak ada lagi yang memiliki keyakinan bahwa mereka masih memiliki kemungkinan dan harapan untuk berkumpul kembali bersama orang tua mereka. Dan Evan lah yang memiliki keyakinan kuat bahwa ia akan bisa berkumpul kembali bersama ayah dan ibunya. Ia yakin bahwa ayah dan ibunya pun sangat mengharapkannya dan sedang mencari dan menantinya.



Semua anak-anak di panti itu menganggap evan sebagai anak yang aneh. Tapi Evan tak pernah menyerah untuk meyakini bahwa orang tuanya masih hidup dan sedang mencarinya.
"Mungkin mereka sedang tersesat," Itulah yang selalu ia pikirkan.

Akhirnya pergilah Evan dari panti itu, mengikuti lagu yang menuntunnya hingga ia ke New York. Sedangkan di tempat terpisah ibunya, Lyla Novacek (Keri Russell) tinggal di Chichago sebagai guru musik, dan telah lama sekali menghentikan aktivitasnya bermain musik. Ayahnya sendiri, Louis (Jonathan Rhys Meyers), berada di San Fransisco dan telah lama menghentikan akitivitas bernyanyi bersama band nya.

Melalui kemampuannya merasakan semua irama-irama musik alam, Evan cepat sekali belajar memainkan alat-alat musik, dari gitar, piano dll. Dan cara memainkannya yang unik tapi tetap mampu menghasilkan irama dan nada yang luar biasa itulah yang membawanya untuk bergabung bersama August' Rhapsody dan di sanalah ia membuat semua orang terhenyak dengan kemampuan yang luar biasa.
Jadilah ia sebagai komposer musik hebat termuda dan memulai konser pertamanya dengan membawa namanya sebagai August Rush. Dan pada konser yang sama pula, ibunya, Lyla Novacek bermain musik di sana.

Sayangnya, pada August Rush 1 ini mereka belum saling bertemu. Penasaran dengan kelanjutannya di August Rush 2.... Harus segera hunting nich...hehe




Yang pasti, film ini luar biasa keren untuk sebuah film bertema musik.
Beberapa nilai yang dapat diambil dari film ini adalah bahwa keyakinan itu yang akan membuat kita mewujudkan apa yang kita impikan, dan mendengarkan kata hati adalah salah satu jalannya.
Juga ikatan batin antara seorang ibu dengan anaknya yang luar biasa kuat juga mampu menuntunnya untuk bertemu dengan putra yang telah terpisah sejak lahir, lebih kurang 11 tahun 5 bulan 11 hari... Ckckckck...

Hmmm.... mau komentar lagi nich, yang jelas si August Rush ini bener imut... mumpung masih kecil kan keren abis, tapi kalau udah makin dewasa biasanya udah berkurang tingkat imut dan kerennya...hehe

Yang belum nonton, kayaknya perlu onton sendiri dech... Dan yang udah pernah nonton dan mau nambahan review nya juga boleh... :)

Silakan... Silakan... :)


Jumat, 04 Maret 2011

My #3 Book... :)



Bismillah...

Sahabat, jangan lelah ya menemuiku malam ini dengan segudang cerita tentang buku... :)

Yuk, lanjut ke buku ke 3 ku, dimana ada naskahku di sana... :)

Awalnya adalah ada proyek baru lagi dari @nulisbuku, tapi kali ini bukan proyek biasa lho... Karena kali ini, menjadi sebuah lomba lho... Karena hadiah utamanya adalah Notebook Acer...hehe
Pengen kan??

Hayooo... kapan lagi nulis dapet Notebook gratis??hehe...

Nah, sayang juga kalau ga ikut berpartisipasi dalam proyek nan menggoda ini...hehe
Sayangnya saat itu saya lagi banyak tugas kuliah dan juga lagi mudik ke kampung halaman yang insyaAllah niatnya birul walida'in... :)

Karena kesibukan sebagai mahasiswa ditambah lagi kesibukan sebagai ibu rumah tangga di rumah orang tua tercinta...hehehe... Jadi lupa buat nulis...
Pas inget tentang event/proyek ini, udah mepet banget sama deadline... Akhirnya memaksa diri untuk menyempatkan waktu menulis...

"Sayang banget dech kalau dilewatkan, apalagi semua naskah akan dibukukan... Ini kesempatan emas, masa disia-siakan?"
pikir saya saat itu.

Akhirnya dalam keterbatasan waktu yang ada, dimana udah mepet banget nich sama deadline, jadilah saya menulis sebisanya... Seada ide di kepala dech pokoknya...
Dan, sebenarnya ide saya juga udah basi alias udah pasaran, tapi daripada ga ikutan dan nyesel di kemudian hari mendingan ikutan kan...hehe

Alhasil, hari itu juga jadilah sebuah naskah cerpen bertemakan #E-Love Story #Happy Ending Love Story... Yang karena saya juga bingung mau kasih judul apa, akhirnya diambillah sebuah judul "May I..."
Judul itu terinspirasi dari seseorang yang pernah menggunakan istilah itu... :)
Tapi setelah naskah itu diterima dan diumumkan dibukukan, baru dech saya minta ijin menggunakan istilahnya untuk judul naskah cerpen saya... Beruntung orang tersebut sangat baik dan mengijinkannya... Terimakasih ya... :)

Nah, dari informasi dari @nulisbuku saat launching #HappyWriting #E-Love Story itu, ternyata peserta lombanya buanyaaaaaaakkkkkk banget.... Dan dibukukan jadi 36 buku lho... Woww...!!! :D

Daaaannnn.... Naskah saya ada di E-Love Story buku 16 lho... Alhamdulillah... :)
Senangnya... :)

Mau tahu yang mana buku yang memuat naskah saya??
Ini nich bukunya... :)



Dan setelah diumumkan oleh @nulisbuku, ternyata pemenangnya adalah Aditia Yudis Puspitasari dengan judul "Postcard" yang kemudian ada di buku E-Love Story buku 20...
Mau tahu yang mana nich bukunya?? Yang ini nich.... :)




Sahabat, berkenan untuk membaca?? :)
Yuk, order via www.nulisbuku.com dan baca kisah-kisah e-love story yang ada di dalamnya... Yang pasti banyak kisah cinta yang menggugah di dalamnya... :)


Semoga bermanfaat ya, sahabat... :)