Assalamu'alaykum...
Selamat Datang.... ^_^
Selamat Datang.... ^_^
Jumat, 18 November 2011
Awesome Movie : REAL STEEL
Berawal dari sebuah kebosanan mengisi awal liburan, aku dan beberapa teman kelas memutuskan untuk nonton bareng. Berhubung salah satu dari kami sudah menonton Tintin, maka diputuskan untuk memilih Real Steel sebagai santapan bersama. Dan di luar dugaan kami, film ini benar-benar mampu memikat hati. Tidak hanya tentang teknologi dan action para robot dalam pertandingan Robotic Boxing, tapi juga ada kasih sayang antara ayah dan anak yang tidak saling mengenal. Mereka bertemu dalam sebuah keterpaksaan. Namun keterpaksaan itu yang kemudian menjadikan ikatan diantara keduanya semakin kuat dan erat. Like son like father! Mungkin demikianlah kira-kira.
Ok, selanjutnya akan saya ceritakan sedikit tentang REAL STEEL tersebut. Semoga berkenan untuk menyimaknya... :)
REAL STEEL
Pada tahun 2020, manusia dalam dunia pertinjuan (apa deh istilahnya...hehehe) telah digantikan posisinya oleh robot. Charlie Kenton (Hugh Jackman) merupakan salah satu yang menyukai tinju dan memiliki sebuah robot bernama Ambush.
Dengan menggunakan Ambush untuk beradu tinju, Charlie berusaha untuk mengeruk keuntungan demi menutup hutang yang menumpuk untuk membeli robot dan segala suku cadangnya. Sayangnya, Ambush kemudian dikalahkan oleh seekor banteng, Black Thunder, milik promotor bernama Ricky (Kevin Durand). Pertandingan berakhir tidak fair, Ambush dihancurkan oleh Black Thunder. Charlie kemudian berhutang $20.000 pada Ricky dan berusaha kabur.
Setelah kekalahannya, Charlie justru bertemu dengan seseorang yang memberitahunya bahwa mantan pacarnya telah meninggal dan anaknya, Max Kenton (Dakota Goyo) yang berusia 11 tahun, saat ini sedang berada di pengadilan untuk memutuskan hak asuh. Debra (Hope Davis) dan Marvin (James rebhorn) yang tak lain adalah paman dan bibi Max yang ingin memiliki hak asuh sepenuhnya atas Max. Charlie menemukan ide untuk menyerahkan Max ke pengasuhan Debra dengan meminta sejumlah uang kepada Marvin. Dan dicapai kesepakatan bahwa Marvin akan memberikan $100.000 kepada Charlie. $50.000 akan dibayarkan dimuka dan sebagian lagi akan diberikan setelah Debra dan Marvin kembali dari luar kota. Debra tidak tahu tentang persekongkolan Marvin dan Charlie terkait uang demi perolehan hak asuh atas Max.
Selama Marvin dan Debra pergi, Max akan berada dibawah pengasuhan ayahnya, Charlie. Rasa tidak suka satu sama lain antara Max dan Charlie membuat keadaan semakin sulit. Terlebih ketika Max tahu bahwa Charlie menerima sejumlah uang dari Marvin. Max meminta separuhnya untuk menghidupi dirinya sendiri tapi Charlie menolak. Charlie menggunakan uang itu untuk membeli robot lain. Kali ini yang dibelinya adalah Noisy Boy, sebuah robot legendaris yang pernah bertanding dalam pertandingan internasional WRB.
Kemarahan Max mereda setelah melihat Noisy Boy di hadapannya.
"Wow... Ini sungguh Noisy Boy? Keren," kata Max.
"Iya. Ini Noisy Boy yang dibuat pada tahun 2016 dan pernah masuk ke pertandingan internasional," jawab Bailey.
Dan ketika Charlie hampir putus asa karena Noisy Boy tidak mendengar perintahnya dan tidak seperti yang dibayangkannya, Max muncul dengan instruksi dalam bahasa Jepang dan Noisy Boy bergerak sesuai perintahnya.
"Apa? Kamu bisa Bahasa Jepang? Darimana kamu belajar?" tanya Charlie tidak percaya.
"Games. Semua games copyan dari Jepang memang yang terbaik," jawab Max bangga.
Dari sanalah mulai terlihat kesamaan diantara keduanya, sama-sama suka games dan robot.
Bailey Tallet (Evangeline Lilly), teman Charlie sejak kecil, kemudian merubah bahasa instruksinya menjadi bahasa Inggris. Charlie sangat senang, artinya dia bisa membawanya ke sebuah pertandingan Robotic Boxing ilegal. Dan karena kecerobohan Charlie, Noisy Boy dikalahkan oleh Midas. Max sangat marah karena merasa bahwa Charlie sangat bodoh dan tidak bergerak berdasarkan perhitungan yang matang. Charlie semakin marah dengan sikap sok tahu dan sok dewasa anaknya.
Sepulang dari pertandingan yang menanggung kekalahan telak dan hanya menyisakan rongsokan dari tubuh gagah dan perkasa Noisy Boy, Charlie mencari beberapa suku cadang ilegal di sebuah tempat pengumpulan rongsokan. Dan kejadian yang hampir merenggut nyawa Max karena tergelincir pun membuat Max dan Charlie lebih dekat.
"Tunggu. Kupikir ada robot utuh di sini. Dia yang telah menyelamatkanku. Sebaiknya kita bawa dia," kata Max.
"Tidak. Tidak lagi. Aku sudah selesai. Kalau kamu mau, ambil dan derek sendiri," kata Charlie sambil meninggalkan Max.
Kesal, Max menggali sendiri robot itu dan membawanya dengan derek. Saking marahnya karena ditinggal sendiri oleh Charlie, Max memukul tubuh Charlie.
Sesampainya di bengkel milik Bailey, Charlie menunjukkan semua yang dibawanya. Dan Bailey kesal karena menemukan puing-puing rongsokan Noisy Boy.
"Hanya ini yang tersisa dari Noisy Boy?" tanya Bailey.
"Ya, aku menjual kepalanya di sana seharga $4.000 untuk dijadikan hiasan. Coba kamu lihat rongsokan yang dibawa anak itu tadi malam. Mungkin ada yang bisa kita lakukan atau mungkin menjualnya," kata Charlie.
"Itu milikku. Aku mendereknya sendiri," sahut Max tiba-tiba.
"Ini adalah robot generasi kedua. Dia diciptakan pada tahun 2014. Tapi kurasa tidak ada yang bisa kita lakukan. Dia bukan type robot petarung. Tapi lihatlah. Dia punya kemampuan unik untuk menirukan gerakan dan menyimpannya di memory," jelas Bailey.
"Bersihkan dirimu dan juga robotmu ini," kata Charlie meninggalkan Max.
Max membersihkan robotnya. Dan mengetahui bahwa robot itu bernama Atom.
Max terus merayu Charlie agar menjadikan Atom sebagai robot petarung. Tapi Charlie tetap menolak dan mengatakan bahwa itu tidak akan berguna. Sampai akhirnya mereka mencoba untuk bertarung di Zoo. Itu menjadi pertarungan pertama Atom dan Max. Dan sungguh menakjubkan ketika pada akhirnya Atom berhasil menang melawan Metro.
Max sangat optimis bahwa Atom bisa menjadi petarung. Dia mengupgrade Atom dengan beberapa bagian dari Ambush dan Noisy Boy. Bahkan Max menggunakan alat kendali suara pada Noisy Boy untuk Atom dan berhasil. Ketika sedang mengutak-atik program untuk Atom, Max menyalakan musik dan menari. Atom mengikuti gerakannya dan Max tertawa. Charlie melihatnya dan menggoda Max.
"Tarianmu bersama Atom sangat menarik. Kamu pintar juga dance. Kalau begitu tunjukkan kemampuanmu minggu malam nanti," kata Charlie.
"Tidak, Ayah," jawab Max.
"Kenapa tidak? Kamu masih anak-anak dengan umurmu..."
"11 tahun," sahut Max.
"Ya, 11 tahun jika itu katamu. Mereka butuh hiburan dan kamu bisa melakukannya," kata Charlie.
"Baiklah. Aku akan melakukannya jika kamu mau melatih Atom bertinju," jawab Max.
"Oh Tidak," sahut Charlie.
"Kenapa? Dulu kamu adalah petinju hebat. Kamu pasti bisa melakukannya. Dan aku akan berdansa dengan Atom nanti. Bagaimana?" tantang Max.
"Kamu mau menari bersamanya?" tanya Charlie.
"Ya. Dan kamu mengajarinya teknik tinju. Deal?" sahut Max.
Keduanya setuju. Dan mulai keesokan harinya Charlie mengajari Atom bertinju.
Perjalanan Atom dalam pertarungan semakin lancar. Dia semakin terkenal karena intro yang unik dengan dancenya bersama Max. Hingga mengantar keduanya ke pertandingan Internasional di WRB. Dan lawan pertama Atom di sana adalah Twin Cities, robot berkepala dua.
Sebelum memulai pertandingannya, Max dan Charlie dipanggil oleh Farra Lemkova, pemilik Robot super kuat, Zeus.
Farra menawarkan untuk membeli Atom sebagai lawan berlatih Zeus. Charlie tergoda dengan sejumlah uang yang ditawarkan tapi Max bersikukuh untuk tidak menjual Atom. Max marah melihat sikap ayahnya dan sekali lagi dia mengatakan bahwa Atom miliknya.
Dalam pertandingan pemanasan di laga internasional, awalnya Atom sempat terpojok karena Twin Cities berkepala dua sehingga gerakan Atom mudah sekali untuk diawasi. Max panik karena melihat Atom semakin terdesak dan meminta ayahnya untuk mencari kelemahannya.
"Lihat itu. Setiap kali dia bergerak memukul, bahunya ikut bergerak. Serang di sebelah sana," kata Charlie.
Max menyerangnya bertubi hingga akhirnya mengantarnya kepada kemenangan. Setelah kemenangannya dari Twin Cities, Max menyampaikan tantangannya untuk melawan Zeus.
"Dan aku menantang seorang wanita cantik yang entah siapa namanya, Farra Lemkova. Bahwa aku menantang Zeus untuk bertanding dengan atom," seru Max di atas ring setelah kemenangan Atom.
Para penonton bersorak. Tak sabar untuk menantikan pertandingan tersebut. Sayangnya, malam ketika Max dan Charlie hendak merayakann kemenangan mereka, Ricky datang bersama anak buahnya dan memukul Charlie hingga babak belur serta mengambil semua uang mereka.
Kemudian, Charlie bermaksud menyerahkan Max kepada Debra karena merasa bahwa itulah yang terbaik untuk Max. Max marah, karena dia merasa seperti dilempar dari satu tangan ke tangan lain. Terlebih dia merasa tidak berharga di mata ayahnya.
"Max, katakan sesuatu sebelum kamu pergi. Jika ingin marah, marahi saja aku. Please," pinta Charlie sebelum Max pergi.
“I want you to fight for me! That’s all I ever wanted!” kata Max sebelum masuk ke mobil Debra.
Setelah kepergian Max, Charlie marasa ada yang berbeda dengan dirinya. Merasa sepi dan sendirian yang kemudian membawanya kembali menemui Bailey. Setelah saling berbicara satu sama lain, Bailey meminta Charlie untuk membawa Max kembali.
Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya, Charlie menemui Max di rumah Debra.
"Jadi kamu kesini hanya untuk minta maaf?" tanya Max.
"Tidak. Oh, maksudku ya. Dan aku...," Charlie bingung bagaimana berbicara dengan anaknya sendiri.
"Kamu sudah setuju bahwa Max akan berada di bawah pengasuhanku, Charlie," sahut Debra ketika melihat Charlie.
"Ya, aku tahu. Kamu punya hak sepenuhnya atas Max. Tapi berikan aku satu kesempatan lagi. Satu malam ini saja," pinta Charlie.
Dan Debra mengijinkannya. Max sangat bahagia. Terlebih mengingat bahwa malam ini adalah pertandingan Atom denga Zeus.
"Apakah kita akan kalah?" tanya Max.
"Kita lihat saja," jawab Charlie.
Pertandingan menegangkan itu pun berlangsung. Berkali-kali Atom terpukul hingga terjatuh tapi masih sanggup untuk bangkit kembali.
Hingga di ronde terakhir, yaitu ronde 5, kendali suara tidak lagi bekerja pada Atom akibat serangan Zeus yang membabi-buta.
"Aku mengaktifkan sistem meniru gerakan pada Atom. Dan kini, tolong bantu dia untuk menang," pinta Max.
Awalnya Charlie menolak.
"Lihatlah, mereka sudah mulai panik dan ketakutan. Ini saat terbaik untuk memberi mereka pelajaran. Ayolah, ayah," pinta Max.
Melihat Max sedemikian semangatnya akhirnya dia mengalah dan menuruti apa yang diinginkannya.
"Aku tahu kamu tidak akan bisa mendengarku. Mulai saat ini, tetap tatap aku dan ikuti gerakanku," kata Charlie pada Atom.
"Ayah, kamu sedang berbicara dengan robot?" tanya Max sambil tertawa.
"Ya," jawab Charlie sambil menatap ke arah Max.
Dan Max tertawa. Selanjutya di ronde terakhir ini, Charlie bergerak mengelilingi ring agar Atom bisa melihatnya dan menirukan gerakannya. Hingga kondisi dimana Atom terpojok dan terus menerima serangan Zeus. Max khawatir Atom akan kalah dan hancur. Tapi Charlie membiarkan Zeus menyerang untuk menghabiskan energinya.
"Charlie, lakukan sesuatu atau Atom akan hancur," pinta Max dalam kepanikannya.
"Belum waktunya, Nak," jawab Charlie sambil tersenyum.
Dan kejadian itu berlangsung lama hingga Max tidak tahan dan menitikkan airmata.
Setelah melihat bahwa Zeus mulai lemah dan berhenti menyerang Atom, Charlie melirik ke arah Max.
"Sekarang saatnya."
Dan Atom menyerang Zeus hingga terjatuh. Ketika Zeus terbangun lagi, Atom menyerangnya kembali bertubi-tubi. Tax Mashido semakin kesal dan menghancurkan layar kendali Zeus, sementara Farra Lemkova stress melihat Zeus semakin terpukul mundur. Zeus diselamatkan oleh waktu. Dan meskipun Atom telah berjuang sedemikian keras, para juri tetap memilih Zeus sebagai pemenangnya. Para penonton bersorak karena merasa itu tidak adil.
Para reporter dan penonton menyerukan bahwa Atom adalah pemenang di hati rakyat.
“People’s champion? Sounds pretty good to me,” kata Max sambil tersenyum bangga.
Ya, akhirnya Atom bisa mengalahkan Zeus yang terkenal dengan robot yang tercipta untuk mebghancurkan semua lawan dihadapannya. Atom membuktikan bahwa itu tidak berlaku atasnya.
ANOTHER PICTURE:
Charlie & Max
Max & Atom
Bailey
Bailey & Charlie
Max Kenton
So, yang masih penasaran segera tonton ya... :)
(Jum'at pagi, sedikit mendung
Bintaro, 18 November 2011)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Film dadakan yang cukup bagus.. alur cerita yang sederhana namun disajikan dengan pernik dan musik yang menarik..
BalasHapusHmm...ada yg nangis ga ya kalo nonton film ini??
:)