Assalamu'alaykum...
Selamat Datang.... ^_^
Selamat Datang.... ^_^
Minggu, 14 Maret 2010
Kecemburuan Istriku
(Coretan pertama Lina)
Heboh dan menjamurnya situs jejaring social akhir-akhir ini membuat banyak orang mengalami hal-hal yang kadang menyulitkan, seperti apa yang pernah ku alami meskipun memang banyak juga manfaatnya. Sejak aku mengenal situs jejaring sosial, terkadang membuatku terlalu asyik dan sibuk sendiri. Bagaimana tidak, karena lewat situs jejaring sosial itu aku bisa bertemu dengan teman-teman lamaku yang sudah lama tidak bertemu, loss contact dan bahkan tidak tahu keberadaannya sekarang. Mulai dari teman kecil, teman sekolah (SD hingga SMA), teman kuliah juga teman-teman di tempat lama ku bekerja. Yah, menurutku tidak ada salahnya, toh hitung-hitung nostalgia. Membicarakan banyak hal yang telah lewat, mengingat kenangan-kenangan lama sekaligus mengeratkan kembali tali silaturahim yang sebelumnya telah renggang.
Tapi penilaianku berubah sejak Kayla, istriku mulai uring-uringan gara-gara komentar-komentar yang ada di akun yang kumiliki di salah satu situs jejaring sosial. Yah, semua yang ada di wall ku dan komentar-komentar yang ada hanyalah candaan, setidaknya begitulah menurutku, tapi tidak begitu bagi istriku.
“Memangnya harus ya mas nanggapin komentar-komentar ga jelas itu dengan kata-kata seperti itu juga?” pernah suatu ketika istriku tiba-tiba melontarkan protes kerasnya padaku.
“Komentar apa, kay?”tanyaku yang waktu itu belum paham betul apa maksudnya.
“Komentar-komentar di akun mas itu, yang ngomentarin masalah mas dan temen perempuan mas. Memangnya mas harus ikut-ikutan meladeni mereka? Kenapa juga mas pake jawaban yang menyiratkan meng-iya-kan komentar teman-teman mas. Kayla ga suka mas…wajar kalo Kayla cemburu suami Kayla meng-iya-kan aja dibilang punya hubungan special sama perempuan lain. Mas harusnya tahu, itu akan melukai perasaan Kayla sebagai istri mas….pernah ga sich mas memikirkan sedikit saja perasaan Kayla saat mas menanggapi semua komentar-komentar itu?? Pernah ga mas bayangin kalo Kayla yg begitu sama mas?? Lalu bagaimana perasaan mas?? Kan mas sendiri yg bilang sama Kayla kalo kita tidak mau diperlakukan seperti itu sama pasangan kita maka jangan melakukannya juga…Kayla marah, mas…Kayla kecewa sama,mas…”
“Itu kan hanya bercanda, kay….lagipula ga mungkin mas selingkuh, karena hati dan cinta mas cuma untuk Kayla. Kalo pun mas mau selingkuh, ga mungkin mas terang-terangan begitu hingga dibaca banyak orang yang sudah pasti bakal dibaca juga sama istri mas tercinta ini. Lagipula semua orang tahu kalo mas ini sudah punya bidadari. Itu hanya candaan saja, Kayla sayang..”, jawabku sedikit menggodanya.
Aku berusaha mendekati Kayla, tapi sepertinya amarah membuatnya tidak ingin berdekatan denganku, dia mundur menjauh. Sungguh aku sedih sekali saat itu, tidak kusangka candaanku bersama teman-temanku telah sebegitu membuat Kayla, istriku, sangat terluka.
“Kayla, bidadariku…..ingat sayang, ga boleh cemburu-cemburu ga jelas gitu ya…”bujukku.
Ternyata aku salah, itu tidak membuatnya luluh, justru sebaliknya amarahnya semakin menjadi.
“Jangankan saya seorang Kayla yang masih jauh tingkatannya dari Aisyah ra, yang mana Kayla juga tidak bersuamikan Rasulullah SAW. Wajar kalo Kayla sangat cemburu dan marah, mas… Aisyah saja berulang kali mencemburui istri-istri suami tercintanya, Rasulullah SAW. Padahal beliau tahu bahwa diantaranya semua istri-istri Rasulullah SAW beliaulah yang paling dicintai. Itu adalah seorang istri rasul, mas. Nah Kayla hanya manusia biasa yang bahkan terlalu jauh untuk dibandingkan dengan Aisyah ra. Menurut mas, apa Kayla salah mencemburui mas??? Bukankah cemburu itu pertanda cinta?? Kalo mas ga mau dicemburui artinya mas ga mau dicintai??”
Hmmm…aku menarik napas demi mendengar penjelasannya yang panjang dan memang benar adanya. Jika seorang teladan terbaik pun masih dicemburui, apalagi aku.
“Maafin mas, ya kay…”hanya itu yang sanggup kuucapkan.
Duh, aku semakin merasa bersalah demi melihat butir-butir bening itu berjatuhan di pipinya. Ingin kurengkuh dia dalam pelukanku dan kujelaskan padanya seberapa besar cintaku padanya, tapi melihat dirinya yang masih berdiri kaku membuatku mengurungkan niatku.
“Jangan menangis ya kay??? Sungguh air mata itu membuat mas semakin merasa bersalah….”pintaku, meski tak tahu apa kata-kataku ini benar dan tepat kuucapkan sekarang.
“Kenapa mas jadi nyalahin Kayla??? Apa salah kalo Kayla menangis karena sakit yang Kayla rasakan di hati ini?? Apa sekarang air mata ini juga salah, mas?? Kenapa Kayla selalu salah sich…apa Kayla memang ga bisa jadi istri mas yang baik?? Apa mas juga akan bilang kalo Kayla terlalu kekanak-kanakan?? Sudahlah mas, Kayla capek…maaf…”masih dengan air mata yang terus berjatuhan, Kayla meninggalkan aku dengan segala kegundahan dan rasa bersalahku.
Duh, salahkah ucapanku tadi??? Kusesali apa yg telah kulakukan. Harusnya aku sudah lebih mengenalnya setelah kami hidup bersama dalam dua tahun perkawinan kami. Harusnya aku bisa diam mendengar amarahnya hingga dia bisa menenangkan diri seperti biasanya.
Aku duduk di ruang keluarga, sibuk memilih-milih channel TV yang sebenarnya juga tidak kuperhatikan. Pikiranku masih melayang kepada Kayla, istriku. Dia pasti sekarang sedang menangis di kamar. Sungguh sejujurnya aku tidak tega, tapi seandainya aku mengajaknya bicara itu hanya akan membuat kemarahannya semakin menjadi.
Dua puluh menit sudah berlalu, rasanya lama sekali. Aku memutuskan untuk menemuinya di kamar.
Dan benar, dia masih menangis…
Aku mendekatinya…berusaha membelai dan menenangkannya seperti biasa. Tapi jawabanya tidak seperti biasanya.
“Kayla capek mas…kayla mau istirahat dulu…”
Kayla menarik selimut dan memejamkan mata. Bukannya aku tidak tahu, kalo apa yang dikatakannya itu hanya sebuah penolakan berbicara denganku, tapi memang menurutku sebaiknya dia beristirahat agar tidak terlalu stress.
--------------------------------------0---------------------------------------
Pagi itu mendung tak lagi menghiasi wajah istriku…mentari sudah bersinar cerah kembali. Sungguh membuatku lega..terlebih melihat senyum yang selalu menghiasi wajahnya seperti hari-hari sebelumnya. ‘Dia sudah memaafkanku dan melupakan tentang kejadian semalam,’ pikirku.
“Mas hari ini Kayla mau ke rumah sakit mau jenguk anaknya Lisa…Kayla bisa pergi sendiri..mas langsung ke kantor aja ya…” ujarnya ditengah kesibukannya menyiapkan sarapan pagiku.
"Oh..gitu??? Ya sudah...tapi hati-hati ya...salam untuk Adnan dan Lisa...semoga anak mereka, ichsan, cepet sembuh...,"jawabku.
"Amin...insyaAllah nanti Kayla sampaikan. Ini mas susu nya...,"ucapnya seraya menyodorkan segelas susu hangat untukku.
Saat melihatnya telah selesai menyiapkan semuanya dan duduk, seperti biasa aku hendak memulai do'a sebelum makan. Tiba-tiba dia menarik tanganku dan duduk menghadapku.
“Mas, masalah yang tadi malam…”
Degg…!!!! ‘Apa masih mau dibahas lagi,’ pikirku.
“Maafin Kayla ya, mas…mungkin benar, Kayla terlalu kekanak-kanakan…terlalu cemburuan. Harusnya Kayla bisa percaya sama mas…mas sudah menghabiskan waktu dua tahun sebagai suami Kayla dan sudah memperlakukan Kayla dengan baik. Dan harusnya Kayla juga memikirkan bahwa ikatan kita bukan ikatan main-main…tapi pernikahan yang merupakan janji atas nama Allah SWT. Seberani-beraninya mas…Kayla harusnya sadar kalo mas ga akan pernah berani membuat Allah SWT murka, karena telah mengingkari janji mas yang didasarkan atas nama-Nya. Tapi sungguh mas, Kayla benar-benar cemburu…Kayla tadi malam benar-benar marah, sedih dan juga kecewa sama mas…maukah mas berjanji ga akan mengulanginya lagi???” pintanya.
Duh, tatapan matanya itu tak mampu membuatku untuk tidak memeluknya. “InsyaAllah, sayang….tolong ingatkan mas ya…Mas juga minta maaf karena sudah membuat mutiara-mutiara yang sangat berharga itu harus berjatuhan…”
“Mutiara apa mas??” tanyanya sambil mengernyitkan dahi dan melepaskan pelukanku.
“Airmata mu Kayla, bidadariku…airmatamu ibarat mutiara yang sangat berharga…yang akan mas simpan sebaiknya-baiknya. Tapi tadi malam mas telah gagal menjaganya. Mutiara itu pun akhirnya berjatuhan….maafin mas mu ini ya kay….”
“Maafin Kayla juga ya, mas…” jawabnya tulus sembari kembali kepelukanku.
“Mas tahu ga kenapa Kayla betah sekali dipeluk sama mas???” tanyanya tiba-tiba.
“Hmmm…karena Kayla selalu kangen sama mas…makanya minta dipeluk terus...iya kan??”berharap jawabanku ini benar. Aku tersenyum membayangkan ekspresinya jika aku berhasil menebak apa yang ada di pikirannya.
“Ihh….GR banget sich…mas….salah tau…”jawabnya dengan sikap manjanya yang telah kembali. 'Sungguh menggemaskan bidadariku ini…', batinku.
“Trus kenapa dunk???” tanyaku. Kali ini aku benar-benar penasaran.
Kayla melepaskan pelukanku, menatap mataku dan tersenyum malu.
“Kok malah senyum-senyum??? Mas masih nunggu jawabannya ini…”
“Ga jadi ahh….ntar dibilang Kayla mau merayu mas lagi….”
“Ehhh….kok gitu…ga boleh…tuh kan sukanya menggantung gitu…paling bisa aja bikin mas penasaran…ayo…jadi apa jawabannya?? Kalo ga nanti mas gelitikin lho…mau digelitikin??heh?”
Kembali menatap matanya yang bercahaya itu berharap menemukan jawabannya terlebih dahulu. Tapi tetap tidak kudapati di sana.
“Jadi????” tanyaku lagi… Duh…istriku ini memang paling pintar membuatku penasaran.
“Masa mas ga tahu sich jawabannya?? Ehmmm…..Karena memang di sanalah, di dalam pelukan mas, di dada mas lah Kayla seharusnya berada…kan Kayla tulung rusuk mas…”jawabnya malu-malu.
Sungguh tak ada kata yang bisa kuucap untuk memberi komentar atas jawabannya. Harusnya aku tahu kalo memang itulah jawaban yang akan diucapkannya.
Duh, istriku….aku sangat mencintaimu…mencintaimu karena Allah SWT telah memilihmu untuk menjadi tulang rusukku…menjadikanmu sebagai teman penggenap separuh dienku…juga penguat keimananku...Subhanallah…terimakasih ya Rabb…….
Seandainya aku tidak mengenal situs jejaring sosial itu, peristiwa malam itu tidak akan terjadi, Kayla pasti juga tidak akan menangis dan bunga-bunga cinta di pagi hari itu juga tidak akan ada. Seperti halnya saat mendung tidak menurunkan hujannya maka saat mentari kembali bersinar tidak akan ada keindahan pelangi.
Itulah hidup, pasti akan ada pasang dan surutnya…akan ada angin dan badai yang menguji nahkoda untuk mempertahankan agar kapalnya tidak karam. Dan setiap hubungan juga akan diuji. Subhanallah…segala puji bagimu ya Rabb… syukurku pada-Mu ya Rabb…atas kemudahan yang Engkau berikan…atas cinta yang Engkau semikan kembali hingga hari ini cinta kami semakin berbunga.(Lina DA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar