Haruskah aku menjadi lilin?
Yang membakar diri untuk memberi setitik cahaya dalam kegelapan
Yang meneteskan air mata untuk melihatmu bahagia
Yang menahan sakit dan perih asal kan senyummu tetap ada
Duhai jiwa, harus bagaimana aku menatamu?
Agar kuat dan tegar itu bisa menjadi sifatku
Agar bukan air mata lagi yang menemaniku
Saat perih dan sakit menyerangku kembali
Aku ingin belajar dari lilin
Berkorban tanpa menyesal
Tiada mengeluh meski pada akhirnya dia tiada
Bisakah aku, duhai jiwa?
(dimuat di kompasiana tanggal 8 April 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar