Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Jumat, 15 Juli 2011

Haruko Sensei : Antara Jepang dan Indonesia


Bismillah...

Berawal dari sebuah ketidaksengajaan. Ah, mungkin bukan demikian. Melainkan ini semua sengaja Allah SWT rencanakan untukku, untuk kami.

Suatu ketika, saya dapat ajakan makan malam bersama adik kost saya. Dia meminta saya menemani makan malam bersama eks guru kelasnya untuk makan malam di sebuah Restorant Jepang. Yah, menurut saya itu rezeki. Untuk apa ditolak? Apalagi adik kost saya ini sudah sangat akrab dan saya anggap seperti adik perempuan saya sendiri. Saya cukup memahami kenapa dia mengajak saya karena eks gurunya adalah laki-laki dan belum menikah. Tentu saja alasan utamanya adalah supaya tidak timbul fitnah. Itu pikiran saya pada awalnya.

Tapi apa yang kemudian saya ketahui sebagai alasan sebenarnya membuat saya tertegun.
"Iya, Mb Lina. Bapaknya itu dimintai tolong sama sensei-nya untuk memintaku mendownload dorama. Tadinya mau dibayar tapi saya menolak. Kan kita biasa, Mb. Kalau punya koleksi dorama atau Korean drama terus saling tukar koleksi. Wajar kan? Tapi sensei-nya maksa. Akhirnya diambil jalan tengah. Sensei-nya mau mentraktir makan malam untukku. Nah, aku kan ga enak ya kalau sendiri. Makanya aku ajak Mb Lina."

Yup, saya harus menemaninya makan malam bersama seorang sensei yang notabene orang Jepang asli. Mau ngomong apa nanti ya? Pikiran saya saat itu bernar-benar kacau. Akhirnya saya putuskan untuk lebih banyak diam, menyadari bahwa saya hanya figuran. Sekedar menemani tamu utamanya saja, tentu.

Tapi di luar itu, sensei yang sedari tadi diceritakan adalah seorang perempuan yang apabila terlihat dari raut wajahnya baru berusia 30-an atau maksimal 40 lah. Cantik dan ramah, namanya Haruko Sensei. Tidak hanya itu, ternyata Haruko Sensei sebelumnya pernah tinggal di Indonesia dalam waktu lama. Tapi tahun 2008 kembali ke Jepang dan tahun ini kembali lagi. Haruko Sensei banyak bercerita tentang masa-masa yang dihabiskannya di Indonesia. Sebelum dia pulang ke Jepang pada 2008, Haruko Sensei bekerja di Japan Foundation. Dan saat ini, beliau mengajar Nihongo untuk pegawai Kementrian Keuangan RI yang akan berangkat ke Jepang tahun depan.

Nah, berhubung sudah lama tinggal di Indonesia sebelumnya, tentu Haruko Sensei sudah memiliki pemahaman dan kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Jadi obrolan sepanjang perjalanan menuju Sakura Japanese Food Restaurant di Jl. TB Simatupang dan selama menikmati hidangan itu, kami bercakap-cakap dalam 3 bahasa, yaitu Japanesse, English dan Indonesia. Unik, seru dan lucu. Semua bercampur jadi satu.

Haruko Sensei adalah sosok yang terbuka dan bercerita banyak hal tentang keluarganya. Dia telah memiliki 3 anak: 2 perempuan dan 1 laki-laki. Anak pertama sudah mengambil program doctoral, S3 diusia yang bisa dibilang masih sangat muda. Belum mencapai 30 tahun. Putri keduanya kuliah di Todai (Tokyo Daigakusen/ Tokyo University) dengan fokus pada arsitektur. Sedangkan si bungsu, kuliah di Kyoto University (KU).
Nah, kalau dilihat dari ketiga anaknya yang sudah kuliah bahkan ada yang sudah ambil program doctoral maka bisa dismpulkan bahwa Haruko Sensei berusia lebih dari 40 tahun. Tapi secara fisik, masih terlihat muda. Bahkan fotonya bersama putri-putrinya tampak tidak seperti anak dan ibu, melainkan kakak beradik. ^_^

Selain itu, Haruko Sensei juga membanggakan isi rumahnya yang mayoritas dipenuhi perabot dari Indonesia, seperti meja makan dari Jepara, rak buku dan beberapa perabot lainnya yang sengaja dikirimnya dari Indonesia ke Jepang.

Hanya saja, kami cukup tertohok saat Haruko Sensei berkomentar bahwa lalu lintas di Indonesia ini sangat kacau, tidak beraturan. Mau komentar apalagi, memang demikian adanya. (prihatin banget dech pas denger komentar Haruko Sensei yang jujur...hiks)

Haruko Sensei juga mengisahkan pengalamannya kena tilang polisi dan dimintai uang senilai Rp1.000.000,00. Tidak hanya itu, Haruko Sensei bahkan tahu bahwa uang yang dibayarkannya kepada dua polisi yang menilangnya itu masuk ke kantong pribadi mereka saja, bukan masuk ke penerimaan negara. Oh... Indonesia...

Terlepas dari kisah-kisah tidak mengenakkan tersebut, Haruko Sensei seperti menikmati keberadaannya di Indonesia. Sayangnya, tanggal 22 Juli 2011 ini Haruko Sensei akan kembali ke Jepang dan meninggalkan sebuah tantangan.

"Kalian sudah mengenal saya. Kalian sudah melihat Jepang dari foto-foto yang saya tunjukkan barusan. Jadi, saya tunggu kalian. Dan nanti mampir ke rumah saya. Rumah saya sekitar 200-300 meter dari pantai. Indah sangat."


Aamiin... Do'akan kami ya semoga bisa berkunjung ke sana dan sempat mampir ke Kyoto, singgah di rumah Haruko Sensei.

Nice to meet you, Haruko Sensei. And see you next time. ^_^


4 komentar:

  1. banyak juga ya mbak sharingnya :)
    pengen juga dapet kesempatan sharing ama orang asing dlm suasana informal gtu, kan jadinya ga terlalu minder..

    BalasHapus
  2. hihihi.... iya.. seru... agak deg-degan tapi tetep antusias... :)

    BalasHapus
  3. wah.... aku jadi gak enak sama mbak lina.
    alasan utama kenapa saya ajak mbak lina tuh karena kita udah sama2 kenal "dosen" saya itu.
    dan, kenapa tiba2 kepikiran mbak. hehehe....

    insya allah kita bisa trip to japan sama2 ya mbak.
    aamiin...

    BalasHapus
  4. Aamiin... :)
    Kapan kita kemana nich?hehehe

    BalasHapus