Assalamu'alaykum...
Selamat Datang.... ^_^
Selamat Datang.... ^_^
Jumat, 31 Desember 2010
Dalam Mihrab Cinta
(Afgan)
Demi cinta ku pergi
Tinggalkanmu relakanmu
Untuk cinta tak pernah
Ku sesali saat ini
Ku alami ku lewati
Suatu saat ku kan kembali
Sungguh sebelum aku mati
Dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
Suatu hari kau kan mengerti
Siapa yang paling mencintai
Dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya
Karena cinta ku ikhlaskan
Segalanya kepadanya
Untuk cinta tak pernah
Ku sesali saat ini
Ku alami ku lewati
Suatu saat ku kan kembali
Sungguh sebelum aku mati
Dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
Suatu hari kau kan mengerti
Siapa yang paling mencintai
Dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya semoga semoga
Bunga-Bunga Cinta
(Dude Herlino dan Asmirandah)
Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Membuncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji
Bunga-bunga cinta indah bersemi
Di antara harap pinta padaNya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta
Membuncah di hati harapan dan suci
Dalam mihrab cinta
Karena Hati Bicara
(Oki Setiana Dewi dan Andi Arsyil Adhim)
Mengharungi samudera mahligai nan suci
Penuh gelombang silih berganti
Semua adalah ujian penguat cinta
Bila hati bicara
Terkadang tak perlu terucap kata-kata
Untuk selami dalamnya hatimu
Susah senangmu jadi bagian hidupku
Karena hati bicara
Tatap manja matamu kisahkan berjuta cerita
Hadirmu di hidupku memberikan berjuta makna
Karunia Illahi mempersatukan dua hati
Ku rasa yang kau rasa karena hati bicara
Jumat, 29 Oktober 2010
Rindu Itu.......
Rindu itu adalah saat aku merasakan sesak dalam dadaku saat engkau tiada disisiku...
Rindu itu adalah saat aku menghabiskan malamku untuk menangis karena seharian tak mendapatkan kabar darimu...
Rindu itu adalah saat aku menghabiskan waktuku untuk memandangi fotomu dan membayangkan engkau ada di hadapanku...
Rindu itu adalah saat aku merasakan dingin dan berharap berada dalam dekapanmu...
Dan Rindu itu adalah saat aku tak dapat melihatmu di hadapanku, di sampingku atau saat aku menoleh ke belakang dan tak kudapati engkau di sana...
Rabu, 29 September 2010
Senandung Jiwa
Malam itu, ba'da maghrib hujan rintik membasahi bumi. Dalam temaram cahaya langit dengan kilat sesekali menjadi cahaya penerang, seorang perempuan terduduk di salah satu kursi taman. Membiarkan dirinya dibasahi air langit.
Tak jelas apakah air mata atau air langit yg mengalir perlahan di wajahnya... di kedua pipinya yang lembut nan bercahaya.
"Biarkan air langitMu ini menyamarkan air mataku, ya Rabb...," rintihnya pelan.
"Sungguh, biarkan semua ini ku simpan sendiri. Jika itu luka, biarkan aku sendiri yang merasakan perihnya. Jika itu derita, biarkan aku yang merasakan sakitnya. Jika itu adalah duri, cukup aku saja yang tertusuk dan berdarah karenanya. Sungguh, tak ingin kubiarkan siapapun merasakan segala kegundahan dan perihnya hatiku. Tidak juga dia, ya Rabb... Cukup aku saja," perempuan itu berhenti sejenak. Perlahan kedua tangannya menyeka air yang membasahi wajahnya. Tak bisa dibedakan lagi, apakah itu air mata atau air hujan.
"Rabb...bagaimana mungkin aku sanggup membagi segala gundah dan perih ini dengannya?? Sedangkan ia telah letih menanggung segala kebutuhanku dan bersabar atas segala sikapku. Aku malu jika masih harus mengeluh kepadanya. Pun aku tak sanggup untuk membebani lagi hati dan pikirannya. Betapa jahatnya aku jika kulakukan itu. Ah, aku malu sebenarnya untuk bercerita dan berkeluh kesah padaMu, ya Rabb... Tapi aku tak tahu lagi kepada siapa lagi aku berbagi tentang segala rasa ini, segala gundah dan perihnya hati ini. Pun Engkau telah tahu apa yang ada di hatiku, yang bahkan kadang tak terucapkan olehku. Tapi ijinkan aku mengadu kepadaMu dengan lisanku, setidaknya itu akan membuatku merasa lega telah mengutarakannya kepadaMu... Mengutarakan segala rasa yang ada di dalam hatiku. Kusadari sepenuhnya bahwa ketenangan dan kedamaian itu akan kuperoleh hanya dariMu... Itulah kenapa aku akan merasa lebih baik setelah mengadu kepadaMu... Mungkin Engkau sudah tahu apa yang akan kuutarakan kepadaMu... Tapi ketidakbosananMu menemaniku membuatku merasakan kedamaian setiap kali aku merasakan segala sakit ini... Setidaknya aku tak pernah merasa benar-benar sendiri, karena aku memilikiMu disini. Yang tak akan meninggalkan walau sekejap mata, yang tak kan pernah lelah menemaniku dan mendengar segala keluh kesahku, yang tak pernah berhenti untuk memberikan kasih sayangMu, dan selalu ada setiap kali aku membutuhkanMu.. Tunggu, aku sangat membutuhkanMu, di tiap detik hidupku, itulah kenapa aku begitu bergantung padaMu. Namun aku malu, kenapa aku masih lebih sering memikirkan makhlukMu dan segala ciptaanMu dibandingkan dengan memikirkanMu dan bersyukur kepadaMu?? Kenapa aku yang mengaku mencintaiMu dan mencintai yang lain karenaMu masih terkadang bahkan mungkin lebih sering menyebut nama makhlukMu bukan namaMu... aku malu karena setiap kali aku datang tertatih dan Engkau menyambutku dengan serta merta penuh kasih sayang dan rasa cinta, kemudian ketika aku merasa bahagia aku meninggalkanMu dan hanya kembali dikala aku hampir atau mungkin kadang telah berputus asa terhadap makhlukMu... Aku malu kepadaMu... Malu dengan pernyataan cintaku kepadaMu, namun belum mampu kubuktikan itu... Aku malu kepadaMu, ya Rabb..."
Perempuan itu semakin tergugu. Hujan pun semakin deras mengguyur, dan kilat pun semakin jarang memberikan sinarnya mengusir gelapnya malam. Malam makin kelam, suara tangis perempuan itu pun semakin samar. Entahlah, dia masih tergugu di kursi taman itu, atau telah pergi beranjak menuju pulang.
Tak jelas apakah air mata atau air langit yg mengalir perlahan di wajahnya... di kedua pipinya yang lembut nan bercahaya.
"Biarkan air langitMu ini menyamarkan air mataku, ya Rabb...," rintihnya pelan.
"Sungguh, biarkan semua ini ku simpan sendiri. Jika itu luka, biarkan aku sendiri yang merasakan perihnya. Jika itu derita, biarkan aku yang merasakan sakitnya. Jika itu adalah duri, cukup aku saja yang tertusuk dan berdarah karenanya. Sungguh, tak ingin kubiarkan siapapun merasakan segala kegundahan dan perihnya hatiku. Tidak juga dia, ya Rabb... Cukup aku saja," perempuan itu berhenti sejenak. Perlahan kedua tangannya menyeka air yang membasahi wajahnya. Tak bisa dibedakan lagi, apakah itu air mata atau air hujan.
"Rabb...bagaimana mungkin aku sanggup membagi segala gundah dan perih ini dengannya?? Sedangkan ia telah letih menanggung segala kebutuhanku dan bersabar atas segala sikapku. Aku malu jika masih harus mengeluh kepadanya. Pun aku tak sanggup untuk membebani lagi hati dan pikirannya. Betapa jahatnya aku jika kulakukan itu. Ah, aku malu sebenarnya untuk bercerita dan berkeluh kesah padaMu, ya Rabb... Tapi aku tak tahu lagi kepada siapa lagi aku berbagi tentang segala rasa ini, segala gundah dan perihnya hati ini. Pun Engkau telah tahu apa yang ada di hatiku, yang bahkan kadang tak terucapkan olehku. Tapi ijinkan aku mengadu kepadaMu dengan lisanku, setidaknya itu akan membuatku merasa lega telah mengutarakannya kepadaMu... Mengutarakan segala rasa yang ada di dalam hatiku. Kusadari sepenuhnya bahwa ketenangan dan kedamaian itu akan kuperoleh hanya dariMu... Itulah kenapa aku akan merasa lebih baik setelah mengadu kepadaMu... Mungkin Engkau sudah tahu apa yang akan kuutarakan kepadaMu... Tapi ketidakbosananMu menemaniku membuatku merasakan kedamaian setiap kali aku merasakan segala sakit ini... Setidaknya aku tak pernah merasa benar-benar sendiri, karena aku memilikiMu disini. Yang tak akan meninggalkan walau sekejap mata, yang tak kan pernah lelah menemaniku dan mendengar segala keluh kesahku, yang tak pernah berhenti untuk memberikan kasih sayangMu, dan selalu ada setiap kali aku membutuhkanMu.. Tunggu, aku sangat membutuhkanMu, di tiap detik hidupku, itulah kenapa aku begitu bergantung padaMu. Namun aku malu, kenapa aku masih lebih sering memikirkan makhlukMu dan segala ciptaanMu dibandingkan dengan memikirkanMu dan bersyukur kepadaMu?? Kenapa aku yang mengaku mencintaiMu dan mencintai yang lain karenaMu masih terkadang bahkan mungkin lebih sering menyebut nama makhlukMu bukan namaMu... aku malu karena setiap kali aku datang tertatih dan Engkau menyambutku dengan serta merta penuh kasih sayang dan rasa cinta, kemudian ketika aku merasa bahagia aku meninggalkanMu dan hanya kembali dikala aku hampir atau mungkin kadang telah berputus asa terhadap makhlukMu... Aku malu kepadaMu... Malu dengan pernyataan cintaku kepadaMu, namun belum mampu kubuktikan itu... Aku malu kepadaMu, ya Rabb..."
Perempuan itu semakin tergugu. Hujan pun semakin deras mengguyur, dan kilat pun semakin jarang memberikan sinarnya mengusir gelapnya malam. Malam makin kelam, suara tangis perempuan itu pun semakin samar. Entahlah, dia masih tergugu di kursi taman itu, atau telah pergi beranjak menuju pulang.
Selasa, 28 September 2010
CANTIKNYA SEORANG WANITA
Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS
Bukan karena merah kilauan lipstik
Pada bibir memekar senyuman kosmetik
Tetapi pada kepribadian terpelihara
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA
Tidak pada kulitnya mulus menggebu
Untuk menggoda pandangan nafsu mata
Tetapi pada kehidupan terjaga
Dari menjadi mangsa dunia
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam
Sehingga turunkan insan ke dunia
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama
Menjadi penunjang perjuangan syuhada
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan
Mengalir mutiara di kelopak mata
Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak
Pada hari kebangkitan bermula
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI
Bukan hanya dalam rumahtangga
Tetapi sentiasa bersama
Menempuh badai disisi suami tercinta
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU
Bukan karena kemewahan dimata
Menjadi penghibur hati permata kehidupan
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU
Bukan terletak pada kebangkitan anak
Tetapi dibawah lembayung kejayaan
Membuai anak dikala suami menjalin impian
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana
Tetapi jalinan kasih sayang
Tulus hati membagi kasih setara pada semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK
Bukan memberi harta dunia
Sehingga generasi lupa
Tetapi menjadi pada pembimbing
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA
Bukan karena menyandang puncak dunia
Tetapi bijak menangkis rintangan
Peka membela nasib dan harkat negara
Menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS
Bukan karena menjadi sebutan
Sehingga menjulang keegoan
Tetapi dalam mencari ilmu
Menyala obor mewangi setinggi profesi
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH
Bukan karena keindahan paras rupa
Sehingga menjadi fitnah
Tetapi berpegang Akidah Solehah
Dibalik tirai jiwa
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat
Bukan karena merah kilauan lipstik
Pada bibir memekar senyuman kosmetik
Tetapi pada kepribadian terpelihara
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA
Tidak pada kulitnya mulus menggebu
Untuk menggoda pandangan nafsu mata
Tetapi pada kehidupan terjaga
Dari menjadi mangsa dunia
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam
Sehingga turunkan insan ke dunia
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama
Menjadi penunjang perjuangan syuhada
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan
Mengalir mutiara di kelopak mata
Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak
Pada hari kebangkitan bermula
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI
Bukan hanya dalam rumahtangga
Tetapi sentiasa bersama
Menempuh badai disisi suami tercinta
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU
Bukan karena kemewahan dimata
Menjadi penghibur hati permata kehidupan
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU
Bukan terletak pada kebangkitan anak
Tetapi dibawah lembayung kejayaan
Membuai anak dikala suami menjalin impian
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana
Tetapi jalinan kasih sayang
Tulus hati membagi kasih setara pada semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK
Bukan memberi harta dunia
Sehingga generasi lupa
Tetapi menjadi pada pembimbing
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA
Bukan karena menyandang puncak dunia
Tetapi bijak menangkis rintangan
Peka membela nasib dan harkat negara
Menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS
Bukan karena menjadi sebutan
Sehingga menjulang keegoan
Tetapi dalam mencari ilmu
Menyala obor mewangi setinggi profesi
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH
Bukan karena keindahan paras rupa
Sehingga menjadi fitnah
Tetapi berpegang Akidah Solehah
Dibalik tirai jiwa
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat
Hari Ini : Tentang sebuah Kebahagiaan
Hari ini kebetulan bertemu dengan sahabat sewaktu SMA di dunia maya, bercerita panjang lebar tentang berbagai hal termasuk masa depan. Dan juga menceritakan tentang seseorang yang sangat diistimewakannya, ternyata seseorang itu sudah ku kenal meski hanya di dunia maya, yang bersaudara denganku karenaNya... subhanallah...
Secara kebetulan aku pernah memberi komentar di FB gadis tersebut tentang nick name FB nya...yang secara kebetulan lagi, dia memilih nama yang sama "Huriyah" dari kata "Huraiyah" yang berarti bidadari...
Sedikit mengenalnya dan bertambah informasi tentang dirinya ketika aku dan sahabatku itu membicarakannya... ternyata aku dan si gadis tersebut memiliki beberapa persamaan, kami sama-sama suka membaca, dan diantara para wanita mulia, kami merasa tidak semulia Siti Khadijah, pun tak mampu untuk menjadi seperti 'Aisyah...kami lebih memilih untuk belajar seperti Siti Fatimah, sederhana dan menjadi ratu hati bagi Ali bin Abi Thalib...yang tidak pernah dimadu semasa hidupnya.. Subhanallah...
Lebih jauh sahabatku menceritakan tentang bidadarinya itu, bahwa banyak hal yang membuatnya untuk semakin terpukau dan mendambanya...pun ketika kusarankan untuk meminangnya, ia pun sudah berketetapan hati tentang hal itu. Hanya saja dia menyampaikan kepadaku bahwa harus sedikit bersabar karena bidadarinya sedang menempuh pendidikan di Turki... Subhanallah... semakin bertambah kekagumanku kepada bidadari sahabatku itu...
Meski aku tidak pernah bertemu dengan bidadarinya, tapi dari semua penuturannya juga sedikit obrolanku di FB bersama bidadari tsb,,, aku merasa bahwa dialah bidadari yang insyaAllah memang terbaik untuk sahabatku.. betapa tidak, sedangkan ia begitu sholehah, cerdas dan luas shaqofah islamiyahnya... hmmm...sempat membuatku iri bagaimana ia menjaga dan membatasi pergaulannya dalam bergaul.. begitu terjaga dan menjaga adab-adab pergaulan... Subhanallah...
Meski tidak bertatap langsung dengan sahabatku itu, tapi ku yakin betapa bersemangatnya ia ketika bercerita tentang bidadarinya.. Kudo'akan yang terbaik untukmu duhai sahabatku...
Semoga Allah SWT memudahkan langkahmu untuk menjemput bidadarimu itu... yakinlah bahwa dengan kesabaranmu insyaAllah engkau akan memetik manis buahnya...
Sebuah kebahagiaan ialah ketika aku bisa melihat orang-orang di sekelilingku bahagia...
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia dan akhirat bagi kita semua... amin.. ^_^
Secara kebetulan aku pernah memberi komentar di FB gadis tersebut tentang nick name FB nya...yang secara kebetulan lagi, dia memilih nama yang sama "Huriyah" dari kata "Huraiyah" yang berarti bidadari...
Sedikit mengenalnya dan bertambah informasi tentang dirinya ketika aku dan sahabatku itu membicarakannya... ternyata aku dan si gadis tersebut memiliki beberapa persamaan, kami sama-sama suka membaca, dan diantara para wanita mulia, kami merasa tidak semulia Siti Khadijah, pun tak mampu untuk menjadi seperti 'Aisyah...kami lebih memilih untuk belajar seperti Siti Fatimah, sederhana dan menjadi ratu hati bagi Ali bin Abi Thalib...yang tidak pernah dimadu semasa hidupnya.. Subhanallah...
Lebih jauh sahabatku menceritakan tentang bidadarinya itu, bahwa banyak hal yang membuatnya untuk semakin terpukau dan mendambanya...pun ketika kusarankan untuk meminangnya, ia pun sudah berketetapan hati tentang hal itu. Hanya saja dia menyampaikan kepadaku bahwa harus sedikit bersabar karena bidadarinya sedang menempuh pendidikan di Turki... Subhanallah... semakin bertambah kekagumanku kepada bidadari sahabatku itu...
Meski aku tidak pernah bertemu dengan bidadarinya, tapi dari semua penuturannya juga sedikit obrolanku di FB bersama bidadari tsb,,, aku merasa bahwa dialah bidadari yang insyaAllah memang terbaik untuk sahabatku.. betapa tidak, sedangkan ia begitu sholehah, cerdas dan luas shaqofah islamiyahnya... hmmm...sempat membuatku iri bagaimana ia menjaga dan membatasi pergaulannya dalam bergaul.. begitu terjaga dan menjaga adab-adab pergaulan... Subhanallah...
Meski tidak bertatap langsung dengan sahabatku itu, tapi ku yakin betapa bersemangatnya ia ketika bercerita tentang bidadarinya.. Kudo'akan yang terbaik untukmu duhai sahabatku...
Semoga Allah SWT memudahkan langkahmu untuk menjemput bidadarimu itu... yakinlah bahwa dengan kesabaranmu insyaAllah engkau akan memetik manis buahnya...
Sebuah kebahagiaan ialah ketika aku bisa melihat orang-orang di sekelilingku bahagia...
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia dan akhirat bagi kita semua... amin.. ^_^
Senin, 20 September 2010
Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan !
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia…
ALLAH swt tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…
ALLAH swt sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja…
ALLAH swt sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
ALLAH swt selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi…
ALLAH swt punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan…
ALLAH swt dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan…
ALLAH swt memberi hidayahNYA kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
ALLAH swt menambah rasa syukurmu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban…
ALLAH swt telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi…
ALLAH swt sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap…
ALLAH swt MAHA TAHU...
Sebuah Catatan
Baru sekitar tiga puluh menit yang lalu pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor penerbangan GA156 yang mengantarkanku kembali Batam mendarat di Bandara International Hang Nadim. Dan baru hitungan menit kurebahkan tubuh letihku di atas tempat tidur di kamar Kost ku, tiba-tiba handphone ku kembali berbunyi...
Setelah kulihat ternyata ada sms masuk, kubuka inbox dan kubaca sms dari adikku..
"Mb, rumah ini sepi tanpamu.. :( Oiya, block note mu ketinggalan dan juga buku latihan soal psikotes.."
Aku tersenyum membaca sms adikku itu...hmmm...aku pun merasa kesepian tanpamu adikku..tak ada lagi teman bercanda sehangat dirimu disini. Perlahan rasa rindu menggelayut di salah satu sudut langit hatiku. Hwwwaaaaa....rasanya ingin kembali berlari menuju bandara dan kembali ke Jogja, ke haribaan keluarga tercinta yang sekarang hanya ada ayah dan adikku di dalamnya. Duh, rasa rindu itu semakin membuncah seakan tak sanggup lagi untuk ditahan di sana, di salah satu sudut hatiku.
Perlahan ku tekan replay dan kutulis disana :
"Aku pun merindukanmu adikku, dan kesepian menghinggapiku di sini. Tanpamu semua terasa berbeda. Tak ada lagi teman bercanda seperti hari-hari yang telah kita lalui bersama.. :) sampaikan salam rinduku untuk ayah ya... sampaikan salam dari puteri yang paling cantik...hehehe.. "
Kemudian kutekan tombol send...
Tak lama kemudian sms balasan kuterima..
"Iya, kata ayah, mb diminta istirahat biar besok siap kerja... dari adikmu yang paling muuuaanniiizzz...huehehehe"
Hahahaha.....ternyata adikku pun tak mau kalah...
Hmmmmm..... aku rindu padamu adikku, juga ayah dan rumah mungil kita...yang tetap sederhana meski tak reot dan jua tak megah layaknya istana, namun cukup bagiku untuk kusebut sebuah "SURGA"...
#sebuah catatan kecil perjalanan hidup
Tentang Cinta
Cinta adalah sebuah karya dalam dunia yang kecil, bersembunyi dengan manis di setiap hati manusia, akan menyerebak dengan harum ketika sentuhan kecil itu menyentuh hati tanpa ragu, sehingga kamu lupa kapan kamu pernah mencintai seseorang.
Cinta adalah kerahmatan yang diberikan padamu sejak kau pertama kali bernafas di dunia, bersama hembusan kasihnya menemani karpet merah kehidupanmu.
Cinta adalah sebuah penerimaan tanpa sebuah tuntutan, dia bukan sebuah keegoisan untuk setiap ketidakberdayaan, tapi dia adalah penopang untuk setiap kekalahan.
Cinta adalah kepasrahan jiwa, sebuah keindahan tanpa sebuah kecemburuan, karena cemburu akan menjadikan cinta sebagai awal sebuah perpecahan.
Cinta adalah keikhlasan untuk terus memberi, tanpa harus mendapatkan sesuatu dari apa yang telah diberi, dia murni bagai air yang terus mengalir mengenangi tanah-tanah gersang.
Cinta adalah sebuah ungkapan tanpa suara, ia terbaca dengan sikap, tatapan mata dan melodi jeritan hati yang akan terdengar oleh hati-hati manusia yang memiliki seribu cinta dihatinya.
Pecinta sejati adalah mereka yang tidak pernah menyiakan waktu mereka untuk berujar "Aku mencintaimu", tetapi nafas, sikap dan tatapan mereka adalah sebuah ungkapan tanpa butuh sebuah jawaban dan pembalasan untuk setiap cinta yang pernah dia berikan.
Pecinta sejati bukanlah orang yang memuja cinta, dia memberikan ribuan cinta, kasih dan sayang dengan tangan-tangannya dan terus meniupkan helaian demi helaian mawar cinta untuk setiap orang disekelilingnya.
Pecinta sejati adalah kekasih yang tak perlu banyak bicara untuk sebuah jalinan kasih, dia memberikan pita-pita cinta untuk setiap kado yang akan diberikan kepada orang yang dicintainya setiap menitnya, tak pernah lelah untuk terus mencintai dan tak pernah menuntut untuk mendapatkan kesempurnaan kekasihnya, tetapi ia membiarkan kekasihnya tumbuh dengan dewasa dengan cinta yang ia berikan, memberi bimbingan ketika kekasihnya salah arah.
Pecinta sejati, bukanlah mereka yang bodoh untuk mencintai orang-orang yang hanya bisa menuntut, meminta hak, memberikan ribuan kecemburuan yang akan menghujamnya hingga luapan kemarahan akan membuatnya untuk berhenti bersama mereka walaupun ia tak akan berhenti untuk mencintainya.
Pecinta sejati adalah mereka yang memiliki pendirian untuk mencintai seseorang, mereka adalah orang dengan insting tajam yang tahu kepada siapa mereka akan berjalan seumur hidupnya, memberikan kediaman terdamai di dunia untuknya dan kekasih sejatinya.
Pecinta sejati adalah mereka yang selalu menggenggam tangan kekasihnya dengan erat, merangkul sahabat-sahabatnya, memberi sebuah jawaban untuk setiap pertanyaan tanpa amarah tetapi dengan senyuman yang menyejukkan jiwa.
Pecinta sejati bukanlah pujangga picisan yang berteriak tanpa pembuktian, yang berjalan tanpa tentu arah, ia berjalan dengan keharuman yang akan ia semerbakkan untuk membangunkan emosi yang lain untuk bisa saling mencintai, karena sesungguhnya manusia adalah untuk saling mencintai..
Pecinta sejati adalah mereka yang tak pernah berhenti untuk mencintai seseorang walau waktu mereka telah habis di dunia, walau matanya tertutup dalam panggilan suci-Nya, cintanya akan terus ada mengiringi kehidupan-kehidupan lain yang akan terus berjalan dan yang akan mengenang semua cinta yang pernah diberikannya. Sebuah ungkapan cinta dari sudut kecil mata hatiku, setiap ia menyentuh tanpa ragu, diungkapkan untuk menyentuh hati para pecinta yang masih berusaha untuk mencinta, punya segudang cinta yang akan terus diberikan untuk mereka yang dicintainya, untuk Tuhan, keluarga, kekasih dan orang disekelilingnya.
CINTA akan menuntun hidupmu lebih baik, bersama keanggunannya akan membuat hatimu lebih indah dan auramu lebih cantik.
Dan Ramadhan ini adalah awal bagiku untuk belajar memaknai lebih dalam atas cinta yang telah Allah tanamkan dalam hati, agar mampu hidup manfaat, lebih baik lagi.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
DUNIAKU DALAM UNTAIAN KATA
http://yuliarso.multiply.com/tag/tentang%20cinta
Catatan Perjalanan Lebaran :)
Sebuah perjalanan pulang menuju haribaan keluarga dan orang-orang tercinta...yang akhirnya lebih familiar di telingan kita dengan sebuah istilah bernama "MUDIK".
Alhamdulillah lebaran tahun ini Allah SWT masih senantiasa memberikan nikmat tiada terkira diantaranya nikmat kesempatan sehingga masih bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan meski dengan segala keterbatasanku dan terasa amat sangat tidak maksimal,,,sungguh malu pada-Nya...kemudian nikmat kesempatan untuk merayakan hari lebaran bersama keluarga melalui nikmat cukupnya hingga mampu membeli tiket pulang ke rumah. Alhamdulillah...
Tak cukup sampai di situ saja...bahkan selama di rumah, Allah SWT meringankan langkahku untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara, teman-teman dan tak lupa orang-orang yang dekat dengan almarhumah ibunda ketika beliau masih hidup...
Dan menyempatkan diri untuk berdzikrul maut ke pemakaman sekaligus mendo'akan almarhum dan almarhumah saudara-saudara yang telah meninggal... Subhanallah...
Sungguh itulah rumah impian setiap makhluk bernama manusia, bahwa sekaya apa pun selama hidupnya, rumah terakhirnya hanyalah 1 x 2 m dan itu pun langsung beralaskan tanah, berselimutkan keheningan dan kesepian serta hanya segala amal lah yang akan menjadi kawan... Innalillahi wa inna illaihi roji'un...
Hmm...hingga acara hari lebaran usai Alhamdulillah semua lancar... dan pada akhirnya Allah SWT menghendaki saya untuk beristirahat melalui sakit yang telah DIA berikan kepada saya... Subhanallah...
Alhamdulillah...hari ini, saya telah kembali mampu untuk beraktivitas kembali... menjalankan titahnya sebagai makhluk, beribadah kepada-Nya..dan kini telah memijakkan kaki kembali di bumi perantauan untuk menjemput rizki yang telah DIA siapkan untukku. Bismillahirrahmanirrahim...
Semoga Allah SWT senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk terus beristiqomah di jalan-Nya, menetapkan hati-hati kita untuk senantiasa dalam kebaikan dan kebenaran, meneguhkan langkah kita untuk berjalan menuju ridho-Nya dan memudahkan langkah kita untuk menggapai cinta-Nya... amin...
Alhamdulillah lebaran tahun ini Allah SWT masih senantiasa memberikan nikmat tiada terkira diantaranya nikmat kesempatan sehingga masih bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan meski dengan segala keterbatasanku dan terasa amat sangat tidak maksimal,,,sungguh malu pada-Nya...kemudian nikmat kesempatan untuk merayakan hari lebaran bersama keluarga melalui nikmat cukupnya hingga mampu membeli tiket pulang ke rumah. Alhamdulillah...
Tak cukup sampai di situ saja...bahkan selama di rumah, Allah SWT meringankan langkahku untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara, teman-teman dan tak lupa orang-orang yang dekat dengan almarhumah ibunda ketika beliau masih hidup...
Dan menyempatkan diri untuk berdzikrul maut ke pemakaman sekaligus mendo'akan almarhum dan almarhumah saudara-saudara yang telah meninggal... Subhanallah...
Sungguh itulah rumah impian setiap makhluk bernama manusia, bahwa sekaya apa pun selama hidupnya, rumah terakhirnya hanyalah 1 x 2 m dan itu pun langsung beralaskan tanah, berselimutkan keheningan dan kesepian serta hanya segala amal lah yang akan menjadi kawan... Innalillahi wa inna illaihi roji'un...
Hmm...hingga acara hari lebaran usai Alhamdulillah semua lancar... dan pada akhirnya Allah SWT menghendaki saya untuk beristirahat melalui sakit yang telah DIA berikan kepada saya... Subhanallah...
Alhamdulillah...hari ini, saya telah kembali mampu untuk beraktivitas kembali... menjalankan titahnya sebagai makhluk, beribadah kepada-Nya..dan kini telah memijakkan kaki kembali di bumi perantauan untuk menjemput rizki yang telah DIA siapkan untukku. Bismillahirrahmanirrahim...
Semoga Allah SWT senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk terus beristiqomah di jalan-Nya, menetapkan hati-hati kita untuk senantiasa dalam kebaikan dan kebenaran, meneguhkan langkah kita untuk berjalan menuju ridho-Nya dan memudahkan langkah kita untuk menggapai cinta-Nya... amin...
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Jumat, 27 Agustus 2010
Puisi Pak Habibie untuk Bidadarinya
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu
Karena aku tahu bahwa semua yang ada
pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu
Tapi yang membuat aku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian
benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorg,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak ditempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang
Pada air mata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
Mana mungkin aku setia
padahal kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan,
sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintai seperti ini..
Selamat Jalan....
Kau dariNya dan kembali padaNya
kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada
Selamat Jalan sayang
cahaya mataku, penyejuk jiwaku
Selamat jalan
calon bidadari surgaku
BJ. HABIBIE
Kecantikan Seorang Wanita
# Jadikanlah Ghadhdul Bashar (menundukkan pandangan) sebagai "hiasan mata" anda, nescaya akan semakin bening dan jernih.
# Oleskan "lipstik kejujuran" pada bibir anda, nescaya akan semakin manis.
# Gunakanlah "pemerah pipi" anda dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dibuat dari salon Iman.
# Pakailah "sabun Istighfar" yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan.
# Rawatlah rambut anda dengan "Selendang Islami" yang akan menghilangkan kelemumur pandangan lelaki yang merbahayakan.
# Hiasilah kedua tangan anda dengan gelang Tawadhu' dan jari-jari anda dengan cincin Ukhuwwah.
# Sebaik-baiknya kalung anda adalah kalung "kesucian".
# Bedaklah wajah anda dengan "air Wudhu" nescaya akan bercahaya di akhirat.
~*~SUBANALLAH~*~
Aku Ingin Mencintaimu......
Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya
saat ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?
Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku kan ada?
Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?
Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?
Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?
Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?
Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?
Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?
Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanya
kala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?
Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih
sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanya
pun hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?
Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..
Aku ingin mencintaimu karena Allah..
karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..
*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan.. setelah walimatul ursy’..
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Aku ingin mencintaimu karena Allah.. Suamiku..
Istri Yang Sering Menangis (sebuah renungan)
Ada seorang wanita yang punya sifat lembut dan insya Allah shaleha. Saat mengucapkan ijab-kabul dengan seorang pria yang di cintainya, maka dia tak kuasa untuk tidak mengucurkan air di pipinya. Tangisan itu bukanlah sebuah kesedihan, tapi sebuah kebahagiaan karena telah di persandingkan dengan seorang pria yang dia yakini akan membuatnya bahagia dalam berumah tangga.
Beberapa tahun perkawinan berjalan sesuai dengan impiannya. Kasih-sayang dan materi memenuhi hidupnya. Hingga pada suatu waktu, sang suami menderita sebuah penyakit yang mengakibatkannya harus kehilangan pekerjaan.. Suaminya harus berhenti karena di kenakan medical terminated. Yaitu suatu PHK karena dianggap penyakitnya tersebut tidak memungkinkanya lagi untuk bekerja.
Kejadian itu membuatnya sedikit shock ; “Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?” Banyak pertanyaan yang ingin di keluarkannya. Tapi, dia tak ingin perasaan cemasnya tersebut di limpahkan kepada suaminya yang belum pulih dari penyakitnya. Dia hanya menangis di sujud-sujud panjangnya.
Alhamdulillah, beberapa bulan kemudian suaminya dapat menafkahi rumah-tangga mereka. Suaminya membuka sebuah CV yang lumayan berhasil. Usaha yang sukses ini dapat mengembirakan hati sang istri, maka wanita ini pun menangis bahagia, karena bersyukur pada Rabb-Nya. Ekonomi yang semula berkekurangan akhirnya berkecukupan kembali.
Hingga suatu saat tangisan sang istri kembali berurai. Saat suami yang di sibukkan oleh usahanya, teryata telah meminang seorang wanita di lain kota. Berita itu baru dia tahu, karena santer di bicarakan oleh orang-orang di lingkungannya. Maka dia pun menanyakan kebenaran berita itu. Ternyata benar lah semua info itu. Dia tak menyangka, bila suami yang diharapkannya setia, ternyata menduakannya tanpa membicarakan sebelumnya. Kecewa karena orang lain lebih tahu, dari-pada dirinya.
Beberapa tahun kemudian sebuah peristiwa pahit menimpa suaminya. Suami tersangkut sebuah kasus, sebagai hukuman dia harus mendekam di sebuah penjara di lain kota. Wanita yang sering mengucurkan air-mata ini, akhirnya menangis kembali. Menangis di hadapan Ilahi, karena ternyata hidupnya selalu di rundung duka.
Hingga tangisan yang selalu di lantunkannya ternyata berbuah manis. Suami akhinya kembali ke pangkuannya. Pria yang di cintainya kembali ke dekapannya tanpa berbagi lagi ke wanita lainnya, dan menyadari kesalahannya di masa lalu. Gemericik kebahagiaan kelihatan mulai menjalari hari-harinya. Bersyukur dan berdo’a, semoga hari-hari selanjutnya penuh dengan kebahagiaan bersama suami dan ketiga anaknya.
Harapan tinggal harapan. Wanita yang dulunya selalu menangis, ternyata harus menangis kembali. Suaminya di hinggapi sebuah penyakit akut. Sejenis penyakit diabetes basah ( menurut bahasa awam ). Tubuhnya sangat kurus, tapi mulai dari perut hingga ke kaki membesar, dalam artian membengkak. Di samping itu, kulitnya melepuh mengeluarkan cairan yang sangat busuk. Hingga ada seorang tetangga tak sengaja menyeletuk :”Mungkin ini seperti sinetron yang berjudul rahasia Ilahi..”
Istri yang shaleha ini ternyata harus merawat suami ( untuk kebutuhan sehari-hari di bantu oleh keluarga besar mereka ), sekaligus menjaga posisi untuk netral antara suami dan anaknya. Suaminya walaupun dalam keadaan sakit, ternyata bukannya menjadi seorang yang sabar, tapi malah menjadi seorang pemarah. Apalagi terhadap anak-anaknya yang telah berusia ABG.
Anak-anaknya tidak menerima sikap ayahnya. Mereka tahu semua kelakuan ayahnya selama ini, di tambah lagi sifatnya yang bertambah minus di mata mereka. Ayahnya malah membentak-bentak mereka agar segera dilayani untuk segala keperluannya. Tentu saja anak-anaknya tambah tak hormat padanya. Lain bila ibunya yang menyuruh mereka. Karena mereka menyadari ibunya sudah cukup menderita selama ini.
Tangisan istri ini, tetap kerap menemani dirinya disaat dia merasa tak berdaya.. Sebuah tangisan yang hadir, karena merasa tidak mampu untuk menyadarkan suami yang harus banyak beristigfar atas semua perbuatannya. Tangisan hati yang tak berdaya, karena tidak bisa memihak antara anak dan suami, bila mereka bertengkar mulut. Sebuah keadaan yang membuatnya sangat menderita.
Saat malam telah datang. Saat suami dan anaknya terbuai mimpi. Dia tak bisa memicingkan matanya, merenungi kehidupan yang harus di jalaninya. Kemudian bangkit untuk bermunajat pada Rabb-Nya :” Ya Allah, aku memohon kesabaran atas semua yang telah Engkau gariskan untukku. Jadikan aku sebagai istri yang dapat menjalani hari-hariku penuh dengan keikhlasan.”
Pada suatu kesempatan, kami sempat bertemu dan saling curhat. Pada pertemuan rutin ini, dia mengeluhkan sebuah rasa yang di pendamnya selama ini. Sebuah perasaan yang membuatnya menangis karena tak mampu menepis sebuah bisikan hati, yang ternyata tidak disukainya.
“Mengapa aku sebagai istri tidak bisa ikhlas secara hati atas penyakit suamiku? Aku melayani beliau tetap dengan sepenuh raga. Tapi hatiku tidak. Selalu ada bisikan hati yang mengatakan bahwa aku senang dia menderita sakit. Senang karena merasa dia telah mendapatkan balasan yang setimpal. Sebuah balasan atas semua perlakuannya terhadap diriku selama usia perkawinan kami. Aku selalu mengingat kesalahannya dan sepertinya malah bersyukur atas penyakit yang dideritanya saat ini.”
Memang sebagai manusia, kita akan selalu diuji dengan berbagai cara. Istri yang selalu menangis ini ternyata selalu memperoleh ujian. Karena Allah Swt. Memang telah menjelaskan dalam Al-Quran :”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut : 2-3 )
Ujian akan selalu datang dalam setiap kehidupan kita. Hidup yang memang di gariskan untuk selalu harus ( diusahakan ) dapat meningkat dari segi keimanan dari waktu ke waktu. Seperti sabda Rasulullah yang kurang lebih berbunyi demikian :”Bila kemarin sama dengan hari ini, maka kita dalam kerugian. Bila hari ini lebih baik dari kemarin, maka kita beruntung. Bila hari ini lebih buruk dari kemarin, maka kita celaka.”
Seperti saat kita sekolah. Sering di adakan ulangan harian, maupun ulangan semester, dengan harapan nilai kita termasuk kategori baik, agar bisa naik ke kelas yang lebih tinggi. Kemudian ada ujian untuk kelulusan sekolah. Semuanya itu diperlukan, agar kita bisa mengevaluasi hasil kerja keras kita. Begitu pula dalam hidup ini, memang di perlukan ujian. Ujian untuk mengetahui seberapa dalam iman di dalam dada. Bisa juga berarti untuk mengasah kemampuan kita, agar dapat menerima semua hal yang telah di tetapkan oleh sang Kuasa Kehidupan.
Seperti seorang atlet angkat beban. Setiap hari dia akan latihan mengangkat beban. Beban latihannya tentu saja di mulai dari hal yang paling ringan. Kemudian di lihat kemampuan si atlit. Dia akan di coba diberi beban yang lebih berat, ketika sang pelatih yakin dia akan mampu mengangkat beban tersebut.
Bila atlit angkat beban saja perlu latihan mulai dari yang terkecil, maka kita sebagai makhluk Allah yang di berikan amanah yang sangat besar di dunia ini, tentu saja juga akan di berikan ujian “beban” yang dimulai dari yang kecil. Jika kemudian Allah Swt. tahu batas kemampuan kita, tentu saja Dia akan menambah ujian yang lebih berat dari sebelumnya. Itulah makanya Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an bahwa tidaklah Allah akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Dengan dasar firman Allah itulah, maka kita dapat bersandar dan bersabar. Ternyata memang sebagai makhluk-Nya, harus yakin akan apapun yang kita dapatkan di dalam perjalanan di dunia ini. Suka dan duka haruslah dapat didasarkan pada keyakinan yang kuat bahwa semuanya berasal dari kecintaan Allah pada kita. Sesuatu yang tidak kita sukai, belum tentu sesuatu yang buruk di mata Allah Swt. Misalnya sebuah masalah yang kita hadapai, membuat kita bersedih hati. Padahal mungkin ada hikmah yang bisa kita petik di dalamnya.
Allah Swt. telah berfirman di dalam Al-Qur’an ( QS Hud : 11 ) : “Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
Istri yang telah mendapat ujian atas akhlak suami yang jauh dari yang diharapkannya, tentu saja mengandung hikmah yang sangat besar. Bagi istri yang memang terkenal akan kesabarannya, maka ujian itu merupakan test kenaikan derajatnya di hadapan sang Pencipta.
Demikian pula bagi sang anak. Mereka akan punya sebuah penilaian ( baik dan buruk ) pada kedua sikap orang-tuanya yang bertolak belakang dalam memandang hidup. Anak-anak itu akan bercermin, bahwa sifat sang ayah adalah tidak baik, maka mereka tentu ( insya Allah ) akan berusaha tidak berbuat seperti ayahnya.Dan suri-tauladan ibunya yang sabar dan shaleha, tentu saja (insya Allah ) akan membekas di dalam jiwa mereka, untuk dapat mereka tauladani. Insya Allah.
moga kita dpt memaknai kisah ini..........
dr : Ambe.mardiah@
sumber : http://www.facebook.com/notes/mulya-ka-surga/isteri-yang-sering-menangis/424537380565
Jika Engkau Ingin Merasakan Manisnya CINTA
Jika Engkau ingin merasakan manisnya Cinta
Rasa itu datang
di kala engkau memenangkan Alloh dari pada Nafsumu
seperti Yusuf yang menolak Zulaeha
...atau ketika engkau menolak ber Pacaran
karena itu adalah zina....
Maka Alloh Menurunkan ketenangan..
kesejukan dan manisnya Iman
di Jiwa dan Relung Kalbumu....
disini banyak kita terlena
karena cinta sesaat
maka hilanglah malu
dan hilanglah harga diri dan kehormatan
betapa banyak orang menikah
tapi yang di kenang hanya
masa berpacaran
padahal masa itu dalam pandangan Alloh
adalah masa di mana engkau melakukan kemaksiatan besar
ZINA
maka tak ada Kebarokahan di rumah tanggamu
maka wajar saja jika kita dengar keluh kesah
yang berujung pada PERCERAIAN
atau PERSELINGKUHAN.....
Sahabat
Jika engkau jatuh cinta
maka tak ada yang lebih baik selain engkau Menikah...
Lamar dirinya
karena Menikah adalah menjaga kesucian diri....
orang-orang yang menikah tanpa PACARAN
yang dikenang adalah saat MALAM PERTAMA
saat Alloh Halalkan dirimu dengan dirinya
saat Alloh Halalkan kau rasakan halus kulitnya
saat Alloh Halalkan bercampurnya air liur mu dengan air liurnya dengan satu sensasi rasa NIKMAT
saat engkau melihat senyum manjanya
saat...
saat...
saat...
ah semuanya Indah......!
Menikah adalah menjaga Kesucian diri
kecuali bagi orang-orang yang terganggu nalarnya....
menunda-nunda
karena Menunda itu lebih dekat kepada Kemaksiatan...!
Menikahlah....!!
Sucikan dirimu
dan tinggikan nama Tuhanmu....!!
sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=134189086592897
kegundaHan kaum ADAm terhadap kaum hawa (renungan untuk kaum hawa)
Aku datang atas nama Kaum Adam
Tuk sampaikan resahnya pada Kaum hawa
Yang hitam indah terurai panjang
Dengan rangka yang memang memukau
Kadang kau aku suka,
Ku suka dengan senyummu
Hingga akhirnya diriku ingin dekat dirimu
Ujung atas hingga jengkal langkah
Kadang suka aku pandangi
Astagfirullah, maafkan aku yaa Allah
Diriku telah memuji sebuah kesalahan
Namun Alhamdulillah kini aku pun sadar
Akhirnya aku coba tuk teruskan
Wahai kaum Hawa aku pernah melihat
Melihat cahaya di balik kesalahanmu
Yaitu wajah yang lugu
Yaitu wajah yang sayu
Namun semua itu sayang seribu sayang
Karena semua itu di luar perintah-Nya
Semua itu ada di larangan-Nya
Semua itu kerugian untuk Kaum Hawa
Semua itu tiada arti
Karena kecantikanmu ada dalam kesalahan
Memang kadang aku terhindar dari kesalahanmu
Namun sayang itu semua hanya bersifat sementara
Wahai kaum Hawa tidak banyak yang aku minta dari dirimu
Yang aku minta keluarlah dari kesalahanmu
Segeralah kau tutup anggota tubuhmu
Wahai Kaum Hawa aku tidak mau
Dirimu terjerat seumur hidupmu dalam kesalahan
Aku ingin kau segera sadar
Dan jika kau belum sadar
Maka berlarilah hingga kau menyadari
Semuanya dan tahu letak kesalahanmu
Wahai kaum Hawa dunia memang indah
Namun haruskah kita larut dalam keindahan yang sementara
Wahai Kaum Hawa kita ada yang menciptakan
Pastaskah kita melawan-Nya dan selalu dalam larangan-Nya
Wahai Kaum Hawa
Atas nama Kaum Adam
Aku ingin kau sadar untuk segera mungkin
Jangan tunggu hari esok
Karena mungkin kita di hari esok akan mati
Wahai Kaum Hawa aku ingin kau benar
Dengan sehelai kain yang tak tembus pandang
Kau bentuklah kain itu seperti jubah
Lalu tutuplah si hitam yang terurai panjang
Hingga dua titik tidak terbentuk
Aku tahu semua ini berat tuk dilaksanakan
Namun kau harus ingat ini sebuah kebenaran
Dengan menutup tubuhmu
Dirimu akan mempesona
Perlu kau tahu dengan menutup tubuhmu
Kami kaum Adam telah kau selamatkan
Kau selamatkan dari derasnya dosa
Yang kita rasa bersama-sama
sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=136130136398792
Jemputlah Aku Jika Waktunya Tiba
Sayang...
aku sedang mempersiapkan diri
menata hati supaya kelak menjadi yang terindah bagimu
belajar pada Siti Hajar yang dengan sabar dan tanpa mengeluh menghadapi segala coba yang Allah berikan
belajar pada Siti Khadijah yang setia dan tanpa lelah menemani Rasulullah dalam perjuangannya
belajar pada Sembadra yang setia menunggui Arjuna belajar pada Raihana yang tak lelah mencintai dan memberi ketulusan pada suaminya
dan belajar pada istri-istri teladan yang lain yang suatu saat akan aku tanamkan pada diriku
Sayang...
aku akan simpan kesucian cintaku untukmu
untuk engkau yang nanti akan memberi cinta dan ketulusan serta perlindungan padaku
untuk engkau yang telah Allah gariskan menjadi bagian utama yang akan terpasangkan olehku,karena aku potongan tulang rusukmu
Sayang...
aku selalu berdoa sehingga nanti aku menjadi istri sholihah yang setia dan dengan tulus mengabdikan hidupku untukmu karena-Nya
Sayang...
jemput aku jika waktunya tiba dan aku akan setia menunggumu
Sumber : http://www.facebook.com/notes.php?id=103134439723509#!/note.php?note_id=153251718019967
Selasa, 17 Agustus 2010
Selasa, 20 Juli 2010
Syair Cinta Rumi
Yang pernah menyaksikan Film "Ketika CInta Bertasbih" yang diangkat dari Novelis Terkemuka di indonesia Habiburrahman El Shirazy, tentulah tidak asing dengan syair-syair cinta karya Jalaluddin Rumi berikut ini:
Cinta mengubah kepahitan menjadi manis
tanah dan tembaga menjadi emas
yang keruh menjadi jernih
si pesakitan menjadi sembuh
penjara menjadi taman
derita menjadi nikmat
kekerasan menjadi kasih sayang
Cintalah yang telah melunakkan besi
mencairkan batu
membangkitkan yang mati
meniupkan kehidupan pada jasad tak bernyawa
mengangkat hamba menjadi sang majikan
Cinta bagaikan sayap
dengannya manusia terbang di angkasa
menggerakkan ikan menuju jala sang nelayan
menghantar si kaya meraih bintang di langit ketujuh
Cinta berjalan di gunung
maka gunungpun bergoyang menari
Cinta itu kekayaan sejati
takkan bersatu dengannya
singgasana raja dan sultan
siapa yang telah mencicipi
takkan ada lagi anggur yang melebihi
Cinta adalah raja diraja
kekuasaan rajapun bersujud di hadapannya
sultan dan khalifah menjadi budaknya
Cinta bagaikan penyakit tanpa obat
setiap penderita meminta ditambahkan penderitaannya
dengan suka cita mereka berharap
kepedihan dan derita dilipatgandakan
Takkan ada minuman di dunia
yang manisnya melebihi racun ini
Takkan ada lagi kesehatan di dunia
yang lebih baik dari penyakit ini
Cinta memanglah penyakit
tetapi, penyakit yang menyembuhkan semua penyakit
siapa saja yang pernah mengidapnya
takkan pernah lagi menderita penyakit lain
Cinta adalah warisan Sang Adam
sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan
tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya
Cinta berarti penyerahan dri
karena akal bagaikan seorang perenang
yang terkadang sampai ke tepian
sering juga tenggelam di tengah jalan
Tak sebanding dengan Cinta ini
ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan
Tidak setiap kita berhak dicintai
karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan
namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah
Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai
maka jadilah yang mencintai
Memanglah aku tidak bisa merangkai kata seindah Jalaluddin Rumi, yang mampu mengungkap cinta dengan segala keindahan, derita dan berujung pada sebuah pengorbanan...
Cinta yang hakiki benarlah adanya merupakan penyerahan diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada yang dicintanya...
Cinta yang sebenar-benarnya adalah ketika dalam kemarahan pun tetap memikirkan yang dicinta...dan tetap mengalirlah kasih sayang kepada yang dicinta...
Cinta yang sesungguhnya adalah ketika cinta itu hanya untuk-Nya.......
(Syair Jalaluddin Rumi diperoleh dari http://ruangkuruangmu.mywapblog.com/post/11.xhtml)
Cinta mengubah kepahitan menjadi manis
tanah dan tembaga menjadi emas
yang keruh menjadi jernih
si pesakitan menjadi sembuh
penjara menjadi taman
derita menjadi nikmat
kekerasan menjadi kasih sayang
Cintalah yang telah melunakkan besi
mencairkan batu
membangkitkan yang mati
meniupkan kehidupan pada jasad tak bernyawa
mengangkat hamba menjadi sang majikan
Cinta bagaikan sayap
dengannya manusia terbang di angkasa
menggerakkan ikan menuju jala sang nelayan
menghantar si kaya meraih bintang di langit ketujuh
Cinta berjalan di gunung
maka gunungpun bergoyang menari
Cinta itu kekayaan sejati
takkan bersatu dengannya
singgasana raja dan sultan
siapa yang telah mencicipi
takkan ada lagi anggur yang melebihi
Cinta adalah raja diraja
kekuasaan rajapun bersujud di hadapannya
sultan dan khalifah menjadi budaknya
Cinta bagaikan penyakit tanpa obat
setiap penderita meminta ditambahkan penderitaannya
dengan suka cita mereka berharap
kepedihan dan derita dilipatgandakan
Takkan ada minuman di dunia
yang manisnya melebihi racun ini
Takkan ada lagi kesehatan di dunia
yang lebih baik dari penyakit ini
Cinta memanglah penyakit
tetapi, penyakit yang menyembuhkan semua penyakit
siapa saja yang pernah mengidapnya
takkan pernah lagi menderita penyakit lain
Cinta adalah warisan Sang Adam
sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan
tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya
Cinta berarti penyerahan dri
karena akal bagaikan seorang perenang
yang terkadang sampai ke tepian
sering juga tenggelam di tengah jalan
Tak sebanding dengan Cinta ini
ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan
Tidak setiap kita berhak dicintai
karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan
namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah
Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai
maka jadilah yang mencintai
Memanglah aku tidak bisa merangkai kata seindah Jalaluddin Rumi, yang mampu mengungkap cinta dengan segala keindahan, derita dan berujung pada sebuah pengorbanan...
Cinta yang hakiki benarlah adanya merupakan penyerahan diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada yang dicintanya...
Cinta yang sebenar-benarnya adalah ketika dalam kemarahan pun tetap memikirkan yang dicinta...dan tetap mengalirlah kasih sayang kepada yang dicinta...
Cinta yang sesungguhnya adalah ketika cinta itu hanya untuk-Nya.......
(Syair Jalaluddin Rumi diperoleh dari http://ruangkuruangmu.mywapblog.com/post/11.xhtml)
Senin, 19 Juli 2010
Diriku, Hatiku dan Hidupku
Aku tidak pernah memilihmu untukku....
Tapi Allah SWT yang telah memilihmu untukku...
Aku tidak pernah berharap mencintaimu...
Tapi Allah SWT yang telah menundukkan hatiku untuk memberikan cinta ini padamu...
Aku tidak pernah bermimpi untuk mendampingimu...
Tapi Allah SWT yang telah menentukan jalan hidupku untuk mendampingimu...
Aku juga tidak pernah berharap menanggung rasa ini atas cintaku padamu...
Tapi Allah SWT yang telah memberikan rasa ini dan harus kutanggung atasmu...
Itulah aku adanya...
Tidak pernah kuasa untuk mengatur hatiku sendiri...
Karena Sang Pemilikku yang telah menentukan harus bagaimana, memberikan rasa kepada siapa, menanggung rasa yang bagaimana, aku harus berada di samping siapa dan untuk apa...
Aku yang engkau lihat hanyalah raga, sedang hatiku adalah milik dan kuasa-Nya...
Sungguh bahagianya seorang Rabiah Al Adawiyah...
Yang mampu meneguk manisnya cinta kepada-Nya...
Yang memberikan seluruh hidupnya untuk mencintai-Nya...
Dan menghabiskan malamnya dengan berjumpa kekasih sejati, Sang Maha Pencinta...
Yang hanya menjalankan hidupnya untuk menjalankan kewajiban sebagai istri kepada suaminya, kewajiban sebagai ibu kepada anak-anaknya, dan kewajiban seorang muslim kepada saudara dan tetangganya...
Selebihnya waktu yang ia miliki adalah waktu untuk bermunajat kepada-Nya...
Bahkan di dalam munajatnya ia senantiasa berdo'a :
“Ya Tuhanku!Tenggelamkanlah aku di dalam kecintaan-Mu supaya tiada suatupun yang dapat memalingkan aku daripada-Mu.”
“Wahai Tuhanku!Apakah Engkau akan membakar dengan api, hati yang mencintai-Mu dan lisan yang menyebut- Mu dan hamba yang takut kepada-Mu?”
“Jika aku menyembah-Mu karena takut daripada api neraka-Mu maka bakarlah aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap syurga-Mu maka jauhkan aku dari syurgaMu! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, ijinkanlah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”
Subhanallah... ketika kembali membaca betapa besar kecintaan Rabiah Al Adawiyah.... seringkali merasa malu kepada Allah SWT... banyaknya kita menyembah-Nya karena takut akan Neraka dan berharap kepada Surga-Nya...
Dan seringkali kecintaan kita kepada dunia dan segala isinya melebihi kecintaan kepada-Nya...
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami keampunan-Mu bukan azab-Mu, masuk ke dalam surga-Mu tanpa hisab, melihat wajah-Mu tanpa hijab, jagalah kami dengan karunia-Mu dari kejahatan orang-orang yang hasad ketika duduk, berdiri dan dalam kondisi tidur, peliharalah kami dari sifat dengki ya Arhamar Rahimin.... Amin...
(dalam dekapan lembut alam, nuansa mendung di langit Batam, 19 Juli 2010)
Tapi Allah SWT yang telah memilihmu untukku...
Aku tidak pernah berharap mencintaimu...
Tapi Allah SWT yang telah menundukkan hatiku untuk memberikan cinta ini padamu...
Aku tidak pernah bermimpi untuk mendampingimu...
Tapi Allah SWT yang telah menentukan jalan hidupku untuk mendampingimu...
Aku juga tidak pernah berharap menanggung rasa ini atas cintaku padamu...
Tapi Allah SWT yang telah memberikan rasa ini dan harus kutanggung atasmu...
Itulah aku adanya...
Tidak pernah kuasa untuk mengatur hatiku sendiri...
Karena Sang Pemilikku yang telah menentukan harus bagaimana, memberikan rasa kepada siapa, menanggung rasa yang bagaimana, aku harus berada di samping siapa dan untuk apa...
Aku yang engkau lihat hanyalah raga, sedang hatiku adalah milik dan kuasa-Nya...
Sungguh bahagianya seorang Rabiah Al Adawiyah...
Yang mampu meneguk manisnya cinta kepada-Nya...
Yang memberikan seluruh hidupnya untuk mencintai-Nya...
Dan menghabiskan malamnya dengan berjumpa kekasih sejati, Sang Maha Pencinta...
Yang hanya menjalankan hidupnya untuk menjalankan kewajiban sebagai istri kepada suaminya, kewajiban sebagai ibu kepada anak-anaknya, dan kewajiban seorang muslim kepada saudara dan tetangganya...
Selebihnya waktu yang ia miliki adalah waktu untuk bermunajat kepada-Nya...
Bahkan di dalam munajatnya ia senantiasa berdo'a :
“Ya Tuhanku!Tenggelamkanlah aku di dalam kecintaan-Mu supaya tiada suatupun yang dapat memalingkan aku daripada-Mu.”
“Wahai Tuhanku!Apakah Engkau akan membakar dengan api, hati yang mencintai-Mu dan lisan yang menyebut- Mu dan hamba yang takut kepada-Mu?”
“Jika aku menyembah-Mu karena takut daripada api neraka-Mu maka bakarlah aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap syurga-Mu maka jauhkan aku dari syurgaMu! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, ijinkanlah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”
Subhanallah... ketika kembali membaca betapa besar kecintaan Rabiah Al Adawiyah.... seringkali merasa malu kepada Allah SWT... banyaknya kita menyembah-Nya karena takut akan Neraka dan berharap kepada Surga-Nya...
Dan seringkali kecintaan kita kepada dunia dan segala isinya melebihi kecintaan kepada-Nya...
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami keampunan-Mu bukan azab-Mu, masuk ke dalam surga-Mu tanpa hisab, melihat wajah-Mu tanpa hijab, jagalah kami dengan karunia-Mu dari kejahatan orang-orang yang hasad ketika duduk, berdiri dan dalam kondisi tidur, peliharalah kami dari sifat dengki ya Arhamar Rahimin.... Amin...
(dalam dekapan lembut alam, nuansa mendung di langit Batam, 19 Juli 2010)
Minggu, 18 Juli 2010
Aku Hanya Seorang Hamba-Mu, Ya Rabb...
Allahu Rabbi,,,, inginku untuk meneladani ummat-ummat terdahulu...
Para hamba yang menunduk taat kepada-Mu...
Kemudian ku sadari ya, Allah...
Aku tidaklah setegar Asiyah binti Muzahim, yang menyembunyikan keimanannya kepada-Mu dari seorang manusia yaitu suaminya yang menuhankan dirinya, Fir'aun...
Aku juga tidaklah sekuat dan seberani Masyitoh yang tetap mengagungkan-Mu meski suami dan anak-anaknya satu persatu mati di hadapannya atas kekejaman Fir'aun dan makamnya menebarkan aroma keharuman dalam surga-Mu....
Aku juga tidaklah setegar Siti Hajar yang rela ditinggalkan Nabi Ibrahim as di padang pasir seorang diri tanpa bekal yang cukup dengan menggendong bayi Ismail as yang masih merah... Kesabarannya mencari sumber mata air untuk menyelamatkan hidup putranya, seorang diri berlari antara bukit Safa dan Marwah... hingga Engkau menolongnya dengan air zam-zam....
Aku juga tidaklah sesuci Maryam yang menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada-Mu di Baitul Maqdis... Yang tak tersentuh oleh lelaki manapun dari makhluk-Mu, namun dengan kehendak-Mu dari rahimnya lahir salah satu nabi yang menyampaikan wahyu-Mu....
Aku juga tidaklah sesholehah Siti Khadijah yang sangat mencintai-Mu dan kekasih-Mu, Muhammad SAW, yang menyerahkan seluruh hartanya untuk menyiarkan Islam dan senantiasa menghibur kekasih-Mu dikala gundah...
Aku juga tidaklah secerdas 'Aisyah ra yang mendampingi Rasullullah SAW dalam menyiarkan Islam dan senantiasa menjadi kawan dalam segala rasa...
Pun aku juga tidak sezuhud Siti Fatimah Az Zahra ra yang amat patuh dan taat kepada ayahandanya... hidup sederhana tanpa gemerlap harta dunia hingga wajarlah Engkau jadikan ia penghulu surga...
Allahu Rabbi, diriku hanyalah salah satu hamba-Mu yang menunduk lemah lagi hina.... menghampiri-Mu dengan segala dosa, salah dan khilaf.... yang terkadang masih saja kurang bersyukur kepada-Mu atas segala kenikmatan yang Kau beri tanpa terhitung lagi jumlahnya... yang juga masih kurang bersabar menghadapi sedikit ujian-Mu yang tidaklah seberat ujian ummat terdahulu...
Allahu Rabbi, sejujurnya aku malu... masih sering meratap dan mengadu kepada-Mu atas segala urusan duniaku... dan hanya sedikit lisanku meminta kepada-Mu untuk akhiratku...
Allahu Rabbi, dan aku pun malu karena kusadari kecintaanku kepada-Mu seringkali masih tidak lebih tinggi dari segala kecintaan duniawi...
Allahu Rabbi, aku sangat malu ketika kembali kepada-Mu dengan segala masalah duniaku dan segala keluh kesahku pada-Mu.... tapi, aku tidaklah memiliki tempat terbaik untuk bergantung, memohon dan meminta pertolongan selain kepada-Mu... hanya Engkaulah yang selalu setia mendengarkan segala keluh kesahku, membiarkan aku menumpahkan semua air mataku, dan mengadu kepada-Mu sejadi-jadinya... hanya Engkaulah yang tak pernah bosan mendengar pintaku yang itu-itu saja... hanya Engkaulah yang memberikan segala yang terbaik untukku... menghiburku dengan segala kenikmatan dari sisi-Mu... menyapu air mataku dengan janji surga-Mu jika aku mau bersabar sejenak....
Allahu Rabbi, betapa malunya aku, bahwa selama ini aku hanya merapat kepada-Mu dikala aku sedang sedih atau kenyataan tak sesuai harapanku... lalu kemana aku ketika Engkau menghujani diriku dengan segala kenikmatan-Mu??? Kemanakah rasa syukurku kepada-Mu??? Itulah yang selalu membuatku semakin malu untuk berjumpa dengan-Mu...
Allahu Rabbi, mungkin aku selalu ingat dalam sedihku... tapi ternyata aku tak ingat ketika suka dan bahagia menghampiriku... kusadari, diriku masih sangat jauh untuk bisa meneladani ummat terdahulu... dan mampukah aku untuk menjadi ahli surga-Mu?? Bimbinglah aku ya, Allah...
“Wahai Tuhan kami! Curahkanlah kesabaran atas kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.” (QS. al-A’raf: 126)
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan datangkanlah jalan keselamatan bagi kami.” (QS. al-Kahfi: 10)
“Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Kau tanamkan di dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr: 10)
“Wahai Tuhan kami! Sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. at-Tahrim: 8)
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari api neraka.” (QS. al-Baqarah: 201)
“Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau azab kami jika kami lupa atau bersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau timpakan atas kami beban yang pernah Kau bebankan atas orang-orang sebelum kami dan janganlah Kau bebankan atas kami apa yang kami tidak mampu untuk [memikul]nya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Tuhan kami. Maka, tolonglah kami [melawan] orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah: 286)
“Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau sesatkan hati kami setelah Engkau memberikan hidayah kepada kami dan anugrahkanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi anugrah.” (QS. Ali ‘Imran: 8)
“Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa dan keberlebihan kami dalam urusan kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami [melawan] orang-orang kafir.” (QS. Ali ‘Imran: 147)
Kabulkanlah Ya, Allah... amin...amin...amin ya Rabbal alamin...
(Dalam sendunya hari minggu, mendung masih menggantung di wajah langit Batam....hmmm... menunggu hujan mengguyur dan mendatangkan rizqi yang bertebaran dari-Nya.... 18 Juli 2010)
Jumat, 16 Juli 2010
Bicara Pada Langit....... (2)
Langit....
Kenapa mendung masih menggelayut sendu di wajahmu??
Apakah engkau juga sepertiku?? Sedang merasa gundah dan tak tentu???
Langit...
Tahukah kamu, padahal aku menantimu, datang kepadaku dan merengkuhku untuk membagi sedikit kekuatan dan semangat kepadaku...
Hmmm.... atau kah hari ini engkau memintaku menghiburmu??
Langit....
Apa yang bisa kulakukan untuk menghiburmu?? Pelangi,, aku pun tak mampu menghadirkannya untuk membuatmu tampak cantik dan tersenyum....
Bintang dengan kedipan manjanya pun, aku tak mampu merayunya untuk menghiasi kelamnya wajahmu... (selain karena ini masih siang tentunya... :) )
Langit...
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kulakukan untuk membuatmu tersenyum?? Tahukah engkau bahwa untuk menghiburmu, aku rela melupakan penat dan kegundahanku??
Karena senyummu akan membuatku tersenyum juga... :)
Langit...
Engkau adalah teman yang tak pernah bosan menemaniku...
Dalam bahagia atau pun duka ku...
Dalam tawa atau pun tangisku...
Dalam senyum manis atau senyum getirku menahan perih...
Ijinkanku untuk menemanimu juga seperti yang selalu engkau lakukan untukku...
Langit...
Aku rindu senyum ceriamu... siang yang benderang dengan sinar mentari dan juga malam yang penuh dengan indahnya kedipan sang bintang...
Aku selalu menghibur diriku dengan do'aku pada-Nya... kuyakin engkau pun tak pernah berhenti bertasbih pada-Nya... :)
(Masih dalam dekapan mendung di langit Batam, 16 Juli 2010)
Kenapa mendung masih menggelayut sendu di wajahmu??
Apakah engkau juga sepertiku?? Sedang merasa gundah dan tak tentu???
Langit...
Tahukah kamu, padahal aku menantimu, datang kepadaku dan merengkuhku untuk membagi sedikit kekuatan dan semangat kepadaku...
Hmmm.... atau kah hari ini engkau memintaku menghiburmu??
Langit....
Apa yang bisa kulakukan untuk menghiburmu?? Pelangi,, aku pun tak mampu menghadirkannya untuk membuatmu tampak cantik dan tersenyum....
Bintang dengan kedipan manjanya pun, aku tak mampu merayunya untuk menghiasi kelamnya wajahmu... (selain karena ini masih siang tentunya... :) )
Langit...
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kulakukan untuk membuatmu tersenyum?? Tahukah engkau bahwa untuk menghiburmu, aku rela melupakan penat dan kegundahanku??
Karena senyummu akan membuatku tersenyum juga... :)
Langit...
Engkau adalah teman yang tak pernah bosan menemaniku...
Dalam bahagia atau pun duka ku...
Dalam tawa atau pun tangisku...
Dalam senyum manis atau senyum getirku menahan perih...
Ijinkanku untuk menemanimu juga seperti yang selalu engkau lakukan untukku...
Langit...
Aku rindu senyum ceriamu... siang yang benderang dengan sinar mentari dan juga malam yang penuh dengan indahnya kedipan sang bintang...
Aku selalu menghibur diriku dengan do'aku pada-Nya... kuyakin engkau pun tak pernah berhenti bertasbih pada-Nya... :)
(Masih dalam dekapan mendung di langit Batam, 16 Juli 2010)
Kamis, 15 Juli 2010
Bicara Pada Langit.......
Hmmm.....
Menatap langit Batam di sore hari, seperti hari-hari terakhir ini, mendung perlahan menutup indahnya warna biru di langit yang cerah...
Sebenarnya ada apa denganmu, langit??? Apakah engkau sedang berduka?? Tapi sungguh, aku bangga padamu, karena engkau masih mampu menahan air matamu.... :)
Langit, apakah engkau juga sepertiku?? Yang ketika merasa lelah, penat, sedih, kecewa, sakit dan terluka, maka air mata adalah penawarnya??? Apakah ketika engkau meneteskan air mata yang tak lain adalah air kehidupan, engkau juga berusaha menawarkan rasa yang bergejolak dalam dirimu, seperti halnya diriku??
Hmmm..... Langit, apakah engkau tahu bahwa ketika engkau meneteskan air matamu, itu membuat hatiku tersentuh, dan merasa tidak kuasa untuk tidak ikut menangis bersamamu??
Langit, sesungguhnya mendung dan air matamu sangat menyentuhku... Terkadang, memang berhasil membuatku ikut menangis bersamamu, tapi terkadang mampu memberiku inspirasi untuk merangkai kata menjadi sebuah untaian bait-bait indahnya, dan terkadang sanggup membuatku menjadi sosok yang melankolis... Aku tahu, engkau pasti sedang tersenyum mendengar semua perkataanku,,,, Tapi kenapa senyum tipismu itu tak mampu menghilangkan mendung kelabu dari wajahnmu??
Langit, sebenarnya terkadang dengan menatap keindahanmu di siang dan malam hari, dengan pernak-pernik yang berbeda, aku merasa sedikit terhibur dari segala rasa yang menyesakkan dadaku.... Terlebih saat bintang yang menghiasi indahnya malammu seakan berkedip manja kepadaku, sungguh mampu membuatku tersenyum dan tersipu...
Langit, aku menunggumu untuk tersenyum kembali kepadaku,,,, Lewat cerah wajahmu di siang hari atau pun kedipan manja bintang penghiasmu di kala malam....
Langit, selain Allah SWT dan para malaikat-Nya, engkau pun salah satu yang setia menemaniku dalam segala rasa di sepanjang hidupku, memelukku tenang dalam kegundahan dan kedukaanku...
Jadi, bolehkah aku memintamu?? Tersenyumlah untukku sekarang....hmmm....atau jika tidak bersedia, tersenyumlah esok hari ketika aku membuka mata menyambut datangnya hari....agar aku lebih bersemangat menjalani hari, menjalankan titah-Nya sebagai insan di bumi, dan tentunya......aku ingin merasa lebih cantik lagi di esok hari... :)
Allahu Rabbi, melalui indahnya langit-Mu...rengkuhlah aku dalam dekapan kasih sayang-Mu....
(dalam dekapan kasih sayang Allah SWT meski mendung terus manggantung di langit Batam,,, 15 Juli 2010)
Menatap langit Batam di sore hari, seperti hari-hari terakhir ini, mendung perlahan menutup indahnya warna biru di langit yang cerah...
Sebenarnya ada apa denganmu, langit??? Apakah engkau sedang berduka?? Tapi sungguh, aku bangga padamu, karena engkau masih mampu menahan air matamu.... :)
Langit, apakah engkau juga sepertiku?? Yang ketika merasa lelah, penat, sedih, kecewa, sakit dan terluka, maka air mata adalah penawarnya??? Apakah ketika engkau meneteskan air mata yang tak lain adalah air kehidupan, engkau juga berusaha menawarkan rasa yang bergejolak dalam dirimu, seperti halnya diriku??
Hmmm..... Langit, apakah engkau tahu bahwa ketika engkau meneteskan air matamu, itu membuat hatiku tersentuh, dan merasa tidak kuasa untuk tidak ikut menangis bersamamu??
Langit, sesungguhnya mendung dan air matamu sangat menyentuhku... Terkadang, memang berhasil membuatku ikut menangis bersamamu, tapi terkadang mampu memberiku inspirasi untuk merangkai kata menjadi sebuah untaian bait-bait indahnya, dan terkadang sanggup membuatku menjadi sosok yang melankolis... Aku tahu, engkau pasti sedang tersenyum mendengar semua perkataanku,,,, Tapi kenapa senyum tipismu itu tak mampu menghilangkan mendung kelabu dari wajahnmu??
Langit, sebenarnya terkadang dengan menatap keindahanmu di siang dan malam hari, dengan pernak-pernik yang berbeda, aku merasa sedikit terhibur dari segala rasa yang menyesakkan dadaku.... Terlebih saat bintang yang menghiasi indahnya malammu seakan berkedip manja kepadaku, sungguh mampu membuatku tersenyum dan tersipu...
Langit, aku menunggumu untuk tersenyum kembali kepadaku,,,, Lewat cerah wajahmu di siang hari atau pun kedipan manja bintang penghiasmu di kala malam....
Langit, selain Allah SWT dan para malaikat-Nya, engkau pun salah satu yang setia menemaniku dalam segala rasa di sepanjang hidupku, memelukku tenang dalam kegundahan dan kedukaanku...
Jadi, bolehkah aku memintamu?? Tersenyumlah untukku sekarang....hmmm....atau jika tidak bersedia, tersenyumlah esok hari ketika aku membuka mata menyambut datangnya hari....agar aku lebih bersemangat menjalani hari, menjalankan titah-Nya sebagai insan di bumi, dan tentunya......aku ingin merasa lebih cantik lagi di esok hari... :)
Allahu Rabbi, melalui indahnya langit-Mu...rengkuhlah aku dalam dekapan kasih sayang-Mu....
(dalam dekapan kasih sayang Allah SWT meski mendung terus manggantung di langit Batam,,, 15 Juli 2010)
Senin, 12 Juli 2010
Istri Idaman Suami
Istri cantik, bukanlah satu-satunya kriteria bagi seorang mu'min yang memiliki cita-cita untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
keshalihan sang istri merupakan kriteria utama dan didambakan seorang lelaki di antara sekian banyak kriteria yang diinginkannya.
Apalah arti istri yang cantik, jika ia tidak taat kepada sang suami, suka membuatnya jengkel dan sakit hati, tidak menyenangkan ketika berada di dekatnya, tidak amanah, dan lain sebagainya.
Tentunya keadaan seperti ini dapat membuat sang suami merasa tak aman dan nyaman berlama-lama di dalam rumah, bahkan boleh jadi rumah baginya laksana neraka.
Beginilah konsekuensi yang akan ditanggung oleh seorang lelaki, tatkala ia memutuskan kecantikanlah sebagai kriteria utama dan segalanya dalam memilih partner hidupnya, meskipun ia tidak memiliki keshalihan.
Seorang istri demikianlah yang memiliki potensi besar untuk tidak patuh kepada seorang suami, menyeleweng, dan cenderung mengabaikan hak-haknya. Padahal hak seorang suami atas seorang istri merupakan seagung-agungnya hak setelah hak Allah subhanahu wata’ala dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Kalau seandainya aku boleh menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya." (HR. at-Tirmidzi. Dan ia berkata, "Hasan Shahih.").
Maka perlu bagi seorang wanita, baik yang sudah menjadi seorang istri, maupun yang akan menjadi seorang istri, untuk berusaha mencari tahu kiat-kiat khusus yang harus dilaksanakan agar ia menjadi dambaan dan pujaan para suami.
Mudah-mudahan beberapa pesan dan nasehat di bawah ini bisa menjadi kiat-kiat yang berharga bagi para wanita untuk mewujudkan impiannya, menjadi idola dan idaman sang suami, serta untuk menggapai kebahagian yang hakiki dalam mengarungi lautan kehidupan rumah tangga yang penuh dengan liku-liku ini bersama suami tercinta.
Kiat-kiat tersebut di antaranya adalah:
• Hendaklah seorang istri merasa cukup dan ridha dengan pemberian yang sedikit dari sang suami. Tidak banyak menuntutnya, sehingga membuatnya kecewa dan dapat menjerumuskannya untuk mencari nafkah dengan jalan dan cara yang haram. Sungguh para wanita generasi Salafush-Shalih, apabila suaminya hendak berangkat dari rumahnya untuk mencari nafkah, ia berkata kepadanya, "Jauhkanlah (wahai suamiku) mencari nafkah yang haram. Sesung-guhnya kami mampu bersabar menahan lapar, akan tetapi kami tidak mampu bersabar menahan panasnya api neraka!"
• Hendaklah seorang istri menjauhkan diri dari berbuat durhaka kepada suaminya, meninggikan suara ketika berbicara kepadanya, dan selalu mengeluhkan tentang suaminya kepada keluarganya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada seorang wanita, "Bagaimana sikapmu terhadap suamimu?! Sesungguhnya ia adalah surga dan nerakamu!" (HR. an-Nasa'i dan Ahmad).
• Hendaklah seorang istri tidak meminta kepada suaminya seorang pembantu wanita yang masih muda, karena hal itu dapat menjadi sebab sang suami menceraikannya. Dan karena seorang pembantu wanita muda lebih berpotensi mengundang fitnah dalam rumah tangga. Khususnya fitnah bagi sang suami. Tidak sedikit kasus-kasus perselingkuhan terjadi di dalam rumah tangga antara seorang suami dengan seorang pembantu wanita muda, karena seringnya komunikasi, saling memandang dan berdua-duaan, tatkala sang istri tak ada di rumah, dan lain sebagainya. Kemudian terjadilah perselisihan dan percekcokan antara suami dan istri yang berakhir pada perceraian.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalanku ini bagi para lelaki yang lebih berbahaya, selain para wanita." (Muttafaq 'alaih).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Janganlah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita melainkan ada mahram bersamanya, lalu seorang lelaki berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, istriku hendak keluar menunaikan haji, sedangkan namaku telah terdaftar untuk mengikuti perang ini dan itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Pulanglah kamu! Dan berhajilah bersama istrimu!". (Muttafaq 'alaih).
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat (berdua-duan) dengan seorang wanita yang tidak ada mahram bersamanya, maka sungguh ketiganya adalah syetan." (HR. Ahmad, dengan sanad yang shahih)
• Hendaklah seorang istri mengetahui bahwa hak suami harus lebih diutamakan dari semua hak kerabat/ keluarganya. Jika mendapatkan hak-hak yang saling bertabrakan, maka ia harus tetap mengutamakan hak suami, dan hendaklah ia mengabaikan yang lainnya.
• Hendaklah seorang istri menjaga harta suaminya, tidak menggunakannya tanpa sepengetahuannya. Jika ia bersedekah dari hartanya dengan idzinnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala suaminya. Jika ia bersedekah tanpa ridhanya, maka suaminya mendapatkan pahala, sedangkan ia mendapatkan dosa.
• Hendaklah seorang istri menghindar dari pergaulan dengan para tetangga yang tidak baik, teman-teman yang buruk perangainya, yang dapat mempe-ngaruhinya sehingga ia bersikap buruk terhadap suaminya, dan dapat menjadi sebab terjadinya perselihan antara ia dengannya, serta dapat merendahkan martabat dan harga diri suami di hadapannya.
• Hendaklah seorang istri bersikap sabar atas perlakuan suaminya yang kurang baik. Hendaklah ia bijaksana dalam menyikapinya tatkala sedang emosi, niscaya suaminya akan memujinya pada waktu ia senang. Dan hendaklah ia juga mengetahui, bahwa problematika dalam rumah tangga tidak akan menjadi besar kecuali jika hal itu disikapi dengan keras kepala dan kesombongan. Maka janganlah ia menghancurkan rumah tangganya dengan sikap keras kepala dan kesombongan.
• Hendaklah seorang istri memenuhi panggilan suaminya dalam situasi dan kondisi apa pun.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia enggan, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi." (Muttafaq 'alaih)
• Hendaklah seorang istri tidak menyebutkan atau menceritakan 'sifat'/keistimewaan wanita lain kepada suaminya. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang hal tersebut.
Sebagaimana sabda shallallahu ‘alaihi wasallam beliau, "Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain, kemudian ia menceritakan wanita tersebut kepada suaminya, seakan-akan suaminya melihatnya (wanita tersebut)."(Muttafaq 'alaih).
• Hendaklah seorang istri mampu menjadi pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, dengan menyuruh mereka berbuat baik, dan melarang mereka dari perbuatan yang mungkar (tidak baik). Serta tidak meridhai jika ada sesuatu yang mungkar di rumahnya. Dan hendaklah ia mengerti bahwasanya tidak ada ketaatan kepada satu makhlukpun dalam maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "…Dan seorang wanita (Ibu) adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan mem pertanggungjawabkan atas kepemimpinannya,…”(HR. al-Bukhari dan Muslim).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya, dan apabila ia tidak mampu, maka hendaklah ia mencegahnya dengan lisannya, dan apabila tidak mampu juga, maka hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Wallahu a'alam.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari catatan ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat
Sumber: www.alsofwah.or.id
Shared By Catatan Catatan Islami Pages
Untuk Para Suami dan Calon Suami ( 17 Kiat Membahagiakan Istri )
Apa sajakah yang harus dilakukan Anda sebagai seorang suami kepada istri Anda agar dia berbahagia?
1. Perjumpaan yang manis
Setelah pulang dari bekerja, kuliah atau perjalanan jauh ataupun kegiatan lainnya yang telah memisahkan kalian, lakukan tips berikut ini:
Mulailah dengan salam/sapaan yang baik. Dimulai dari "Assalamu'alaikum" sambil menyunggingkan senyum, dan ikhlaskan hati Anda dan berdoalah kepada Allah untuk istri Anda tersayang. Salam dan senyum adalah sunnah, sedang mendoakan istri adalah kewajiban Anda.
Jabat tangannya kalau perlu cium juga pipinya dan tunda dulu niat Anda untuk menyampaikan berita yang sekiranya tidak akan mengenakkan hatinya.
2. Ucapkan perkataan yang baik
Dalam bertutur kata dengan istri Anda, pilih kata-kata yang berdampak positif dan hindari yang berakibat negatif. Agar istri Anda mengerti apa yang Anda katakan, ucapkan setiap perkataan dengan jelas dan ulangi kata-kata Anda bila perlu.
Berilah perhatian ketika Anda mendengarkan ucapan atau ceritanya. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai, sebagaimana Anda juga merasa dihargai, apabila perkataaan Anda didengarkan dengan baik. Panggillah dia dengan panggilan mesra yang disukainya, misalnya "sweet heart, honey, sayang, Sholihah dan panggilan mesra lainnya. Kebiasaan ini akan menambah kemesraan hubungan kalian.
3. Bersahabat dan santai
Jangan terlalu sibuk dengan urusan Anda sendiri, sediakan waktu untuk bercengkrama bersamanya. Sampaikan padanya kabar-kabar yang menyenangkan dan selalu ingatkan dia tentang kenangan indah bersamanya. Dalam hal ini jangan terlalu serius, karena akan membuat kaku suasana. Santailah sedikit, jangan perlakukan istri Anda seperti teman sejawat atau bawahan Anda di tempat kerja.
4. Permainan dan Selingan
Agar kehidupan rumah tangga Anda tidak terlalu monoton, selingi aktifitas Anda berdua dengan senda gurau dan pupuk selera humor Anda. Lakukan permainan dan perlombaan olahraga atau selainnya, ajak dia menonton pertunjukan atau hiburan yang halal dan jauhilah hal-hal yang haram dari pilihan hiburan Anda.
5. Membantunya dalam tugas kerumahtanggaan
Lakukan apa saja yang Anda bisa atau Anda sukai guna menolongnya melakukan tugas rumah tangga, terutama kalau dia sakit atau lelah. Hal yang juga penting adalah membuatnya merasa dihargai, karena Anda tak pernah lupa memberi penghargaan atas kerja kerasnya di dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.
6. Musyawarah
Biasakan bermusyawarah khususnya dalam memecahkan persoalan keluarga. Buat dia merasa, bahwa pendapatnya adalah amat penting bagi Anda. Oleh karena itu Anda harus mempelajari dan mendengarkan pendapatnya dengan seksama dan Anda harus rela meninggalkan pendapat Anda, serta mengikuti pendapatnya, bila pendapatnya itu benar dan lebih baik.
Berterima kasihlah kepadanya karena telah membantu Anda dengan pendapat yang dikemukakannya.
7. Ziarahi sesama Muslim
Pilih kerabat dan orang terdekat yang shalih untuk dikunjungi dengan tujuan membina hubungan baik dengannya. Banyak dampak positif dari mengunjungi kerabat dan orang-orang terdekat yang shalih (jangan sia-siakan waktu dalam kunjungan tersebut, gunakan kesempatan bertemu dengan mereka sebaik-baiknya)
Jangan lupa tekankan keharusan mempraktekkan Akhlak Islami di dalam kunjungan Anda.
Guna menjaga hubungan Anda berdua, jangan memaksanya mengunjungi seseorang atau keluarga yang membuatnya tidak nyaman dengan kunjungan itu.
8. Apa yang harus dikerjakan sebelum dan ketika melakukan perjalanan jauh
Dalam menjalankan tugas Anda sebagai suami atau sebagai bagian dari kewajiaban profesi Anda di kantor/ di tempat kerja, kadangkala Anda harus melakukan perjalanan jauh, meninggalkan anak dan istri Anda.
Sebelum melakukan perjalanan jauh hendaknya Anda memperhatikan hal-hal
berikut:
- Ucapkan selamat tinggal yang mesra kepada anggota keluarga yang Anda tinggalkan, terutama istri Anda dan ucapkan nasihat-nasihat yang baik sebelum berangkat.
- Bacalah do'a safar.
- Mintalah istri Anda agar selalu mendoakan Anda ketika Anda tidak bersamanya.
- Tinggalkan untuk istri dan anak Anda uang dan kebutuhan keluarga yang cukup
- Pulang sesegera mungkin
- Bawalah oleh-oleh untuknya dan untuk anak-anak kesayangan Anda.
- Hindari pulang di waktu yang tidak diharapkan (ketika dia sedang nyenyak tidur) atau di waktu tengah malam.
- Bawalah istri Anda serta apabila mungkin.
9. Nafkah dalam bidang keuangan
Sebagai suami hendaknya Anda bijaksana di dalam membelanjakan uang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Anda tidak boleh pelit terhadap istri dengan uang Anda dan juga sebaliknya janganlah boros.
Anda akan mendapatkan pahala atas nafkah yang Anda berikan kepada keluarga yang menjadi tanggungan Anda, walaupun hanya sekadar sekerat roti yang diberikan kepada istri hasil dari keringat Anda sendiri (al-hadist).
Dalam rangka menjaga perasaan istri Anda, adalah sangat dianjurkan agar Anda memberinya uang sebelum dia memintanya.
10. Berbau harum dan berdandan
Ikuti sunnah mencukur rambut yang tumbuh di bagian sekitar kemaluan dan ketiak. Selain itu Anda juga diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan terutama bila Anda berduaan dengannya, Jangan sungkan-sungkan mengoleskan parfum ke tubuhnya ketika Anda hanya berduaan dengannya dan ketika dia tidak ingin ke luar rumah.
11. Hubungan seksual
Adalah kewajiban Anda untuk rutin membiasakannya bila Anda tidak berhalangan melakukannya (misalnya sakit dan lain-lain). Jangan lupa memulainya dengan "bismillah" dan ucapkan doa "allahumma janibnassyaithon…". Masukkanlah kemaluan Anda di tempat yang selayaknya (jangan di anus) jangan lupa awali dulu dengan "pemanasan" dan sertakan kata-kata mesra. Lanjutkanlah sampai Anda memuaskan keinginan seksualnya (sampai istri Anda orgasme). Hendaknya Anda melakukannya dengan rileks tanpa beban dan perasaan sekadar menunaikan kewajiban dan sertailah cumbu rayu Anda dengan canda.
Kemudian perhatikan hal-hal penting berikut ini:
Jangan "mencampurinya" ketika datang bulan, karena perbuatan tersebutharam hukumnya.
Lakukan apapun yang Anda bisa, tapi jangan merusak suasana dengan menyentuh "rasa malunya dan bayangannya tentang keindahan hubungan suami isteri". Misalnya: hendaknya Anda berdua saling membukakan pakaian pasangan anda, tentu saja dibarengi canda dan rayuan. Hindari posisi yang membahayakannya, seperti menekan dadanya dan posisi yang bisa menyumbat pernapasannya, terutama kalau Anda mempunyai badan yang berat.
Cari waktu yang cocok dan pertimbangkan segala sesuatunya karena kadangkala istri Anda sakit atau tidak fit karena letih.
12. Menjaga "Dapur Keluarga"
Setiap orang punya privasi yang tak boleh dilanggar. Rumah Tangga pun begitu juga, setiap anggotanya punya rahasia yang tidak pantas diketahui oleh orang lain. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda mengungkapkan kepada orang lain informasi rahasia rumah tangga Anda, seperti rahasia ranjang, masalah pribadi istri Anda dan privasi lainnya.
13. Bantulah dia di dalam ketaatan kepada Allah
Salah satu tanggung jawab Anda sebagai seorang suami adalah Anda berkewajiban membantu istri di dalam ketaatan kepada Allah.
Biasakanlah melakukan hal-hal berikut :ini
- Bangunkan istri Anda di sepertiga malam terakhir dan ajak dia menegakkan shalat Qiyamullail
- Ajari dia apa yang Anda ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.
- Ajari dia "Dzikr" (cara untuk mengingat Allah dengan mencontoh Rasulullah) di pagi dan petang.
- Anjurkan istri Anda untuk membelanjakan uangnya di jalan yang diridhoiNya.
- Bawa dia serta ketika mengerjakan haji dan umrah, kalau Anda mampu.
Dalam rangka untuk menjaga sillaturrahim dengan keluarga istri Anda dan persaudaraan Islam dengan kerabat dan teman-temannya lakukan hal-hal berikut ini:
- Ajak dia untuk mengunjungi keluarga dan kerabatnya, terutama orang tuanya.
- Undang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan sambutlah dan hidangkan kepada mereka jamuan yang terbaik.
- Beri mereka hadiah di waktu yang spesial, seperti hari Raya dan lain-lain.
- Ulurkan tangan ketika mereka membutuhkan dengan memberikan bantuan baik berupa uang maupun bantuan lainnya.
- Jaga hubungan baik dengan keluarganya setelah Anda ditinggalkan oleh istri Anda apabila dia meninggal dunia mendahului Anda, Dalam hal ini Anda sebagai seorang suami sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah dengan selalu melanjutkan pemberian apapun yang biasa dilakukan oleh mendiang istri kepada siapapun yang biasa diberi ketika hidupnya, terutama dari kalangan teman-temannya dan keluarganya.
14. Pembelajaran Nilai-nilai Islam dan Pemberian Nasihat
Tanggung jawab Anda sebagai suami yang lainnya adalah Anda berkewajiban memberi pelajaran kepada istri Anda di dalam hal-hal yang mencakup Dasar-dasar Islam, Tugas dan kewajibannya sebagai seorang Istri, Membaca dan menulis bahasa Arab, serta Hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan Wanita.
Anda juga harus mendorong dan mendukungnya untuk menghadiri majelis ta'lim, serta membelikannya buku-buku dan Majalah Islam, kaset-kaset, CD dan VCD yang memuat ceramah dan pelajaran Islam, guna melengkapi perpustakaan pribadi di rumah Anda. Ikuti terus perkembangannya dengan evaluasi yang rutin dan terus menerus, serta berilah nasihat dan spirit jika istri Anda mulai kendor semangat belajarnya.
15. Cemburu yang proporsional
Cemburu adalah fitrah. Bahkan seorang suami harus cemburu terhadap istrinya, tetapi jangan berlebihan (cemburu buta). Kadang hubungan suami istri jadi kurang enak, karena suami yang tidak punya rasa cemburu ataupun bahkan berlebihan mencemburui istrinya. Maka dari itu patuhi rambu-rambu "cemburu" berikut ini agar rumah tangga Anda langgeng.
- Yakinkan, bahwa dia telah menutupi tubuhnya dengan hijab yang sempurna sebelum meninggalkan rumah. Amat berbahaya apabila Anda sebagai suami tidak cemburu sama sekali manakala istri keluar rumah tapi auratnya terbuka alias tidak tertutup sesuai syariat.
- Batasi pergaulannya, jangan sampai bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram. Pintu "cemburu buta yang berlebihan" adalah dibukanya kran pergaulan lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali kalau Anda menganggap wajar bila istri Anda berbicara bebas dengan lelaki asing yang bukan mahramnya.
- Cegahlah perasaan cemburu buta, misalnya dengan menyimak setiap tutur katanya dan jangan sampai salah mengerti apa yang diucapkan sehingga melenceng jauh dari maksud istri Anda sebenarnya. Salah pengertian ini bisa membuat cemburu buta yang akibatnya mengganggu hubungan suami istri.
- Cegahlah istri Anda dari bepergian sendirian ke luar rumah untuk keperluan yang tidak penting.
- Cegahlah istri Anda mengangkat telepon ketika telepon berdering, manakala Anda atau anak laki-laki Anda bersamanya. Ajarilah dia menjawab seperlunya dengan intonasi yang wajar-wajar saja, bila terpaksa harus menjawab telepon dari lelaki yang bukan mahram.
16. Sabar dan Lemah lembut
Masalah rumah tangga adalah sesuatu yang lumrah dalam perkawinan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan membesar-besarkan masalah, hingga kadang ikatan pernikahan menjadi retak. Dalam menghadapi masalah, kadang suaami harus menunjukkan kemarahan kepada istri, misalnya apabila sang istri sudah keluar dari ketaatan dengan menunda-nunda sholat, membangkang, menonton film yangkepada Allah dilarang di Televisi atau bioskop dan lain-lain. Tetapi bila istri Anda menyesali perbuatannya dan menunjukkan i'tikad baiknya, maafkanlah kesalahannya. (baca poin 18)
Bagaimana cara terbaik untuk mengoreksi kekeliruannya?
Ikuti tips berikut ini:
Pertama,dengan menasihatinya secara bersendirian (jangan di depan anak-anak Anda atau orang lain, guna menjaga perasaannya) , baik secara tersirat maupun tersurat. Dan lakukanlah upaya ini berulang kali jangan hanya sekali saja.
Kedua, bila istri Anda belum jera juga, punggungi dia di tempat tidur (untuk menunjukkan perasaan Anda), Dengan catatan, Anda tak perlu pindah dari ranjang tempat Anda biasa tidur bersama ke ranjang lainnya, atau meninggalkan rumah Anda dan pindah ke rumah lainnya ataupun tidak bicara sama sekali dengan istri Anda. Tidak perlu demikian, cukup dengan membelakanginya di tempat tidur, istri Anda sudah merasa, bahwa dia sedang ditegur.
Solusi terakhir adalah "memukulnya dengan ringan" (hal ini diperbolehkan) . Dalam hal ini Anda harus memperhatikan hal berikut ini:
Adalah merupakan sunnah untuk menjauhi langkah menghukum istri dengan memukulnya, karena Nabi Muhammad tidak pernah memukul wanita (istri-istrinya) atau budak-budaknya.
Anda baru diperbolehkan melakukannya apabila istri Anda sudah keterlaluan dalam ketidak taatannya, misalnya sering menolak berhubungan seksual tanpa alasan yang diperbolehkan, sholat tidak pada waktunya secara terus menerus, meninggalkan rumah tanpa seijin Anda, atau menolak untuk mengatakan apa yang dialaminya ketika dia meninggalkan rumah dan lain-lain.
Langkah di atas tak boleh Anda lakukan, kecuali setelah memunggungi istri Anda di tempat tidur dan setelah membicarakan masalah ini dengannya sebagaimana Al Quran menuntun kita.
Anda tak boleh memukul istri Anda sampai melukainya atau memukul bagian badan yang sensistif, seperti wajah atau kepala.
17. Maafkan dia dan cela perbuatannya yang buruk dengan wajar
Jangan menjadi pendendam, setiap insan bisa berbuat salah, maafkan istri Anda bila ia melakukan kesalahan, tapi hukum dia dan celalah perbuatannya yang buruk, agar dia tidak mengulanginya lagi. Ini akan melanggengkan hubungan rumah tangga kalian berdua.
Dalam hal ini perhatikanlah kiat-kiat berikut ini:
Lihatlah kesalahannya yang fatal saja, jangan mengungkit-ungkit kesalahannya yang kecil. Maafkan kesalahannya, tetapi beritahu dia, bahwa perhitungannnya terutama hal-hal yang menyangkut kesalahannya kepada Allah,terserah Allah seperti menunda sholat dan lain-lain.
Ingat-ingatlah perbuatan baik istri Anda, di ketika dia melakukan kesalahan. Dan camkanlah, bahwa setiap manusia bisa berbuat salah, oleh karena itu carilah selalu alasan untuk memaafkannya, seperti misalnya, mungkin ia lelah, sedih atau sedang labil karena datang bulan, atau komitmennya kepada Islam sedang dalam pertumbuhan atau alasan-alasan masuk akal lainnya.
Jangan sekali-kali melontarkan celaan, karena masakannya yang kurang enak, sebagaimana Rasulullah tak pernah sekalipun mencela seorangpun dari istri-istri beliau karena masalah ini. Jika menyukai masakan yang dihidangkan sang istri, beliau memakannya dan jika tak berselera, beliau tak menyantapnya dan tak memberikan komentar sama sekali.
Sebelum Anda menyatakan bahwa istri Anda tercinta melakukan kesalahan, cobalah pendekatan lain yang tidak langsung yang mungkin akan lebih efektif daripada teguran langsung.
Hindari penggunaan sindiran dan kata-kata sarkasme yang mungkin dapat melukai perasaannya.
Bila musyawarah dan diskusi untuk membicarakan kesalahan istri Anda dianggap jadi solusi terbaik, cari waktu yang tepat dan tunggu sampai Anda bisa menjaga privasi dari keberadaan pihak ketiga yang tak berkepentingan.
Tunggulah sejenak dan bersabarlah sampai kemarahan Anda mereda. Ini sangat membantu dalam mengontrol ucapan Anda. Karena biasanya orang yang sedang marah, ucapannya jadi tak terkendali.
Akhirnya, rinci sudah penjelasan bagaimana cara membahagiakan istriAnda. Pesan kami, jangan cuma mendalami teori yang penting prakteknya!!
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari catatan ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat
Sumber : Milist Daarut Tauhid (Rediyan Setiawan)
Shared By Catatan Catatan Islami Pages (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150203760465551)
Langganan:
Postingan (Atom)