Yang pernah menyaksikan Film "Ketika CInta Bertasbih" yang diangkat dari Novelis Terkemuka di indonesia Habiburrahman El Shirazy, tentulah tidak asing dengan syair-syair cinta karya Jalaluddin Rumi berikut ini:
Cinta mengubah kepahitan menjadi manis
tanah dan tembaga menjadi emas
yang keruh menjadi jernih
si pesakitan menjadi sembuh
penjara menjadi taman
derita menjadi nikmat
kekerasan menjadi kasih sayang
Cintalah yang telah melunakkan besi
mencairkan batu
membangkitkan yang mati
meniupkan kehidupan pada jasad tak bernyawa
mengangkat hamba menjadi sang majikan
Cinta bagaikan sayap
dengannya manusia terbang di angkasa
menggerakkan ikan menuju jala sang nelayan
menghantar si kaya meraih bintang di langit ketujuh
Cinta berjalan di gunung
maka gunungpun bergoyang menari
Cinta itu kekayaan sejati
takkan bersatu dengannya
singgasana raja dan sultan
siapa yang telah mencicipi
takkan ada lagi anggur yang melebihi
Cinta adalah raja diraja
kekuasaan rajapun bersujud di hadapannya
sultan dan khalifah menjadi budaknya
Cinta bagaikan penyakit tanpa obat
setiap penderita meminta ditambahkan penderitaannya
dengan suka cita mereka berharap
kepedihan dan derita dilipatgandakan
Takkan ada minuman di dunia
yang manisnya melebihi racun ini
Takkan ada lagi kesehatan di dunia
yang lebih baik dari penyakit ini
Cinta memanglah penyakit
tetapi, penyakit yang menyembuhkan semua penyakit
siapa saja yang pernah mengidapnya
takkan pernah lagi menderita penyakit lain
Cinta adalah warisan Sang Adam
sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan
tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya
Cinta berarti penyerahan dri
karena akal bagaikan seorang perenang
yang terkadang sampai ke tepian
sering juga tenggelam di tengah jalan
Tak sebanding dengan Cinta ini
ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan
Tidak setiap kita berhak dicintai
karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan
namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah
Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai
maka jadilah yang mencintai
Memanglah aku tidak bisa merangkai kata seindah Jalaluddin Rumi, yang mampu mengungkap cinta dengan segala keindahan, derita dan berujung pada sebuah pengorbanan...
Cinta yang hakiki benarlah adanya merupakan penyerahan diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada yang dicintanya...
Cinta yang sebenar-benarnya adalah ketika dalam kemarahan pun tetap memikirkan yang dicinta...dan tetap mengalirlah kasih sayang kepada yang dicinta...
Cinta yang sesungguhnya adalah ketika cinta itu hanya untuk-Nya.......
(Syair Jalaluddin Rumi diperoleh dari http://ruangkuruangmu.mywapblog.com/post/11.xhtml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar