Rindu
Membelah dada nan tenang
Dengan gemuruh yang menggelegar
Nyaris memporak-porandakan seluruh ruangan
Rindu
Laksana benang nan mengikat jiwa
Membawa diri kembali ke pangkuan asa
Sekalipun diri terlalu jauh pergi
Rindu itu membawaku kesini
Kembali ke kampung halaman
Dimana aku habiskan sebagian hidupku
Tempat nan menyimpan selaksa kenangan
Serta awal kugantungkan berjuta harapan
Berjuta rasa berkecamuk menyatu
Memutar segala kenangan
Ada tawa dan juga airmata
Ada kebahagiaan dan juga duka
Ada kebanggaan dan ada juga sakit kehilangan
Rasa itu tak beda kuatnya dengan rindu
Meski aku tak tahu
Bagaimana cara rindu menggamitku
Tuk selalu kembali kesini dengan selaksa harapan
Asa yang tak pernah sama
Terus berubah, tumbuh dan bertambah
Rindu itu membuatku berbeda
Menjadi diri nan kuat terikat asa
Menggamit bersama do'a tuk menggapai cita
Kemudian melukis cita baru
Gantungkan ia lebih tinggi dari bintang asa sebelumnya
Rindu itu selalu mampu membawaku pulang
Sadarkan siapa diri
Motivator tuk terus perbaiki diri
Dan menjadi pribadi nan lebih berarti
Kampung halaman nan selalu kurindu
Mendidikku dengan bisunya
Tuk jadikan insan nan lebih bermakna
(di sudut ruang kediaman orang tua tercinta
Gunungkidul tercinta, 10 Juni 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar