Sebagian sedang khusyuk menunaikan sholat. Sebagian mengambil posisi nyaman dan menarik selimut. kemudian terlelap dalam buaian penuh kehangatan. Sebagian yang lain sedang duduk penuh antusias mendengarkan seseorang berbagi ilmu dan pengalaman. Sedangkan seseorang di depan menjadi pusat perhatian karena serius cerita yang disampaikannya.
Eh... ternyata aku yang sedang menjadi pusat perhatian.hehehe...
Jum'at penuh barokah di pekan terakhir bulan Oktober ini kuisi dengan agenda yang luar biasa. Berawal dari sebuah sms yang memintaku untuk berbagi ilmu tentang kepenulisan di acara kajian muslimah di Kampus STAN tercinta. Alhamdulillah, amanah yang Allah Swt berikan kepadaku ini sekaligus cara-Nya memaksaku belajar kembali. Kenapa? Bukankah dengan menyampaikan ilmu yang pernah kita terima sebelumnya adalah sebuah pembelajaran paling efektif? Bukankah seorang guru semakin pintar karena setiap hari harus belajar kembali sebelum menyampaikan materi di depan murid-muridnya? Dan bukankah karena hampir tiap tahun mengajarkan ilmu yang sama pada akhirnya dia semakin ahli di bidangnya? Begitu pun aku, ketika ada kesempatan untuk berbagi ilmu, itu adalah saat dimana aku dipacu untuk lebih banyak lagi belajar.
Kali ini pun begitu. Bukan aku yang mengajari mereka melainkan dari merekalah aku belajar banyak hal. Setitik ilmu yang kubagi, tapi selaksa ilmu lain yang kuperoleh dari mereka. Bagaimana tidak, hanya mendengarkan materi sekilas saja, peserta sudah berhasil menciptakan titik awal sebuah karya luar biasa.
MENULIS ITU BUKAN BAKAT. SIAPAPUN BISA MENJADI PENULIS!
Kalimat di atas benar adanya. Di hadapanku, duduk dengan rapi adik-adik kelasku yang belajar berbagai ilmu. Ada yang belajar tentang Akuntansi, Perpajakan, Perbendaharaan Negara, atau Piutang Lelang Negara. Tapi, hanya dengan mendengar sedikit materi, diberi tantangan untuk menulis hanya 15 menit, mereka telah bisa menciptakan karya yang memukau. Tak hanya itu, kalimat-kalimat yang mereka pilih pun begitu indah dan terkesan tidak sembarangan. Itu tandanya, mereka telah banyak membaca. Dan ketika mereka ingin menulis maka otak memanggil perbendaharaan kata yang telah tersimpan di sana. Subhanallah...
Menulis itu mudah. Tidak ada alasan untuk tidak menulis. Tidak ada alasan untuk bilang tidak bisa menulis.
Hujan... Tema yang saya jadikan tantangan untuk mereka adalah sebuah tema yang bisa melahirkan banyak cerita dan kisah. Mulai dari kisah fiksi biasa, fiksi fantasi ataupun non fiksi. Semua disesuaikan dengan passion kita. Jika lebih suka dengan fiksi, maka gali dan kembangkan cerita itu sesuai pikiran dan imajinasimu. Jika lebih suka non fiksi maka riset dan tulislah sesuai apa yang kau ketahui ataupun kau bagi kepada pembaca.
Menulis itu sama halnya dengan melukis. Kita bisa memberi bentuk sesuka hati kita.
Menulis itu mudah. Menulis itu naluri. Menulis itu menenangkan hati. Menulis itu obat jiwa. Menulis itu adalah cara untuk mengikat ilmu agar tak terlepas dari diri.
Dan dalam menulis, kita akan semakin menemukan siapa diri kita. Seperti yang pernah Bunda Helvy Tiana Rosa (HTR) katakan, "menulis membuatmu menjadi."
Semangat menulis... ^-^
(Oleh-oleh Kajiam Mentari, Jum'at 28 Oktober 2011)
Assalamu'alaykum...
Selamat Datang.... ^_^
Selamat Datang.... ^_^
Sabtu, 29 Oktober 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Perbaiki Manajemen Waktu, Yuk! ^-^
Manajemen waktu. Hal tersebut telah sering diperdengungkan di sekeliling kita. Banyak materi yang mengungkap ataupun menyingkap tentang manajemen waktu itu sendiri. Lalu apakah pelaksanaannya telah sedemikian mudah seperti yang kita bayangkan?
Mengatur jadwal ini, itu dan yang lainnya seakan mudah sekali di bayangan kita. Tapi terkadang ketika ada perubahan yang mengakibatkan benturan dengan jadwal lainnya semua jadi berantakan.
Pernah mengalaminya? Sering, mungkin.hehe
Demikian juga yang saya alami beberapa waktu lalu. Setelah sekian lama dibuai dengan kenyamanan dimana waktu istirahat cukup dan asupan gizi terkontrol tiba-tiba saya dihadapkan dengan kesibukan yang cukup menyita sebagian besar waktu saya. Tentu saya tak akan menyesali dalam hal ini. Karena semua kesibukan tersebut adalah pilihan saya sendiri dan saya tentu sudah mempertimbangkan konsekuensinya.
Beberapa hari lalu, saya sempat disibukkan dengan sebuah event di kampus. Kebetulan juga, saya sudah lama vakum dan tidak menjalani aktivitas tersebut. Terlebih ketika jadwal tersebut berbenturan dengan jadwal mengajar privat dan juga tes potensi di sebuah lembaga bimibingan belajar. Kelabakan? Pastinya. Maklum, sudah lama vakum sehingga sempat terkejut karena kesibukan yang mendadak. Tapi yang paling terkejut dalam hal ini adalah tubuh saya (fisik). Sempat mengalami drop dan sakit beberapa hari akibat kecapekan.
Dan selama saya sakit tersebut saya kembali merenungi tentang manajemen waktu saya yang ternyata memang masih sangat amburadul. Malu dech sama cermin. Secara, selama ini paling pinter dan bijak buat nasehatin orang tentang manajemen diri agar ga melalaikan kesehatan diri. Tapi yang terjadi malah diri sendiri yang ga keurus karena kesibukan tersebut, sakit dech.
Berawal dari hal tersebut, sekarang saya mencoba untuk me-reschedule lagi aktivitas saya. Mulai dari jadwal utama yaitu ibadah dan kuliah, kemudian waktu mengajar privat, waktu untuk berorganisasi, waktu untuk teman, waktu memanjakan diri dan waktu istirahat. Eh, satu lagi, jadwal makan agar asupan gizi tetap cukup dan badan tetap sehat. ^-^
Ternyata manajemen waktu memang ga semudah yang kita dengar, kawan. Butuh komitmen kuat dan semangat pantang menyerah untuk disiplin pada diri sendiri. Hasilnya tentu akan sangat berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan. Malu dong kalau janji masih sering diingkari. Malu dong kalau mau rapat masih sering telat. MAlu dong kalau tugas kuliah masih sering minjem teman karena kelupaan. Malu juga dong kalau sampai ibadah utama pada-Nya terbengkalai karena segala urusan duniawi yang fana.
Nah, biar ga makin malu, yuk sekali lagi kita intip jadwal harian kita dan cek apakah sudah tepat dan tidak mendholimi diri sendiri dan orang lain? ^-^
Yuk, perbaiki manajemen waktunya lagi! ^-^
Bincang Bersama Sakti Wibowo : Menulis Itu Mudah!
PKAKP STAN menunjukkan eksistensi pertamanya di 2011 ini dengan memulai kegiatan berupa Workhsop Motivasi Kepenulisan bertajuk "Writhink Is Amazing".
Sebuah pilihan kata yang unik dan menggelitik, bukan? ^-^
Panitia sengaja memilih kata-kata bukan tanpa tujuan. Sabar, dong. Akan segera dijelaskan kok...hehe
Writhink di sini merupakan gabungan antara "writing" dan "thinking". Menulis dan berpikir. Rasa-rasanya keduanya memang tak akan terpisahkan. Sudah satu kesatuan banget deh pokoknya. ^-^
Setiap tulisan, apapun itu pasti berawal dari sebuah pemikiran, melalui pendahuluan berupa berfikir alias "think". Setelah melalui sebuah proses pemikiran akhirnya tertuanglah dengan demikian indah dan lancarnya di kertas putih bersih menjadi sebuah karya yang bernilai. Tentu dong, ga harus bernilai rupiah tapi bernilai manfaat.
Lha, kalau nulisnya diary yang isinya curhat ga jelas masa ada manfaatnya juga?
Tentu saja ada. Sebab meskipun sebuah tulisan sederhana, katakanlah buku harian yang berisi curhatan mulai dari suka cita, duka nestapa atau hal lucu yang membuat kita terpingkal-pingkal pun pasti ada nilai manfaatnya. Kisah yang suka cita, setidaknya kita mengabadikan kisah itu yang suatu ketika akan menjadi kenangan indah saat kita membacanya. Kisah duka nestapa apa manfaatnya? Tulisan itu menjadi obat mujarab bagi penulisnya. Ketika dia merasa sedih dan berduka karena sesuatu hal, dengan menuliskannya niscaya akan ada perasaan sedikit lega di hatinya. Dan jika suatu ketika kembali dibaca pasti akan menjadi sebuah kenangan yang syarat makna. Jika kejadian buruk itu pernah terjadi dalam hidup dan kita berhasil melewati hingga titik sekarang tentu masalah yang akan kita hadapi kemudian pun akan mampu kita pecahkan dan kita lewati. Demikian juga halnya dengan kisah lucu. Manfaat pertamanya tentu membuat pembaca tertawa juga, kan?hehehe...
Nah, trus apa sih kata Mas Sakti Wibowo tentang menulis?
Beliau menyampaikan bahwa menulis itu adalah kebiasaan dari kaum beradab. Mereka yang menulis akan lebih mulia daripada tidak menulis. Dan semua orang bisa menjadi penulis. Sejatinya, menulis itu mudah. Sangat mudah!
Lalu kenapa seringkali kita bingung mau menulis darimana dan tentang apa? Bagaimana mengatasinya?
Menulis, terutama untuk menulis cerita, itu hanya perlu menggunakan rumus singkat.
Apa itu?
Munculkan tokoh yang akan diceritakan. Kemudian masukkan tokoh itu ke dalam rumah. Kunci semua pintu dan jendela kemudian bakar rumah itu. Ceritakan bagaimana si tokoh tadi berhasil keluar dari rumah yang terbakar tersebut. Atau jika pada akhirnya si tokoh mati, ceritakah bagaimana dia bisa mati. Semudah dan seringan itulah menulis. Berikah masalah demi masalah pada tokoh tersebut. Lalu ceritakan bagaimana si tokoh menghadapi permasalahan-permasalahan itu. Akan datar sebuah cerita jika si tokoh berhasil memecahkan permasalahan pada langkah pertama. Ga seru, dong. Buat permasalahan yang sulit dipecahkan oleh si tokoh pada langkah pertama. Buat si tokoh mencoba beberapa alternatif pemecahan sampai pada akhirnya permasalahan tersebut terpecahkan.
Demikian ringkas cerita Mas Sakti tentang tips menulis, terutama sebuah cerita.
Lalu jika menulis semudah itu, kenapa kita seringkali mengalami kehilangan atau kehabisan ide di tengah jalan?
Hal itu biasanya terjadi karena kita kurang fokus sehingga pikiran bercabang dan timbul kebingungan kemana kira-kira cerita ini akan kita bawa. Makanya kadang catatan kecil tentang garis besar cerita itu perlu. Atau cara lain adalah selesaikan cerita dalam satu waktu (ini sulit diterapkan untuk jenis tulisan berupa novel ya... ^-^).
Meski hanya berlangsung 3 jam saja, tapi workshop tersebut telah membuat Mas Sakti terkejut terhadap potensi terpendam yang dimiliki oleh para peserta. Terutama fakta mengejutkan pada 30 menit terakhir dimana terdapat sesi menulis on the spot. Mas Sakti sempat terkejut dengan hasil karya para peserta yang sedemikian menakjubkan. Sehingga ketika diminta untuk menentukan dua naskah terbaik, beliau sempat kesulitan.
Bincang kreatif bersama Mas Sakti Wibowo dalam Workshop Motivasi Kepenulisan ini memang terbilang singkat jika dilihat durasi yang hanya 3 jam termasuk sesi writing on the spot. Tapi dalam waktu yang singkat itu peserta mampu mengambil pelajaran yang sedemikian banyaknya.
Semoga semangat menulis tetap ternanam meski workshop telah berlalu. Dan peserta terus berkarya di luar ruang workshop. ^-^
Semangat berkarya....! \^-^/
Senin, 10 Oktober 2011
Just Wanna Say : Nan Jeongmal Dangsineul Johahaeyo
Kadang tidak semua bisa terucap lewat kata, tapi ada beberapa yang hanya tersampaikan lewat rasa. Dan cukup mata yang menyampaikan dengan mesra. Begitulah kata yang sering kudengar dari orang-orang di sekelilingku. Dan aku selalu seperti tertuduh diantara mereka.
Aku yang memberi sedikit perhatian padamu tapi tak serta merta kuakui bahwa aku menyukaimu, seakan adalah sebuah kesalahan tak termaafkan. Dan itu yang kurasakan dari tanggapan beberapa teman-temanku. Begitukah? Apakah hanya dengan memberi sedikit saja ruang untukmu berarti aku menaruh harap kau juga akan melakukan hal serupa untukku?
Sejujurnya aku sendiri masih belum tahu apa yang ada di hatiku. Apakah sungguh aku memiliki rasa itu untukmu? Atau hanya kulakukan itu karena memang seharusnya kulakukan?
Entahlah, aku tak tahu apa yang sedang terjadi denganku. Aku tahu bahwa semua ini hanya sebuah skenario. Aku, kamu, kita bertemu karena sebuah skenario. Dan kita hanya sekedar menjalankan apa yang memang berasal dari skenario itu. Meskipun kemudian kita harus berjalan sendiri setiap harinya tanpa skenario yang pasti, tapi sejak aku tahu apa yang harus kuperankan maka aku akan melakukan yang terbaik.
Sehari dua hari berlalu. Sebulan, dua bulan terlewatkan. Dan kini setahun telah berlalu tanpa terasa. Aku mulai merasa bahwa kita tidak sedang bersandiwara. Aku merasa bahwa ini sungguh nyata. Aku merasa bahwa kita adalah bagian tak terpisahkan. Aku bagian darimu dan kau adalah bagian dari diriku. Apakah aku berlebihan? Bukankah wajar jika aku berpikir demikian? Tidakkah kau juga merasa demikian? Atau ini hanya karena kesensitifanku sebagai perempuan?
Ah, aku tak ingin dipusingkan oleh semua hal itu. Bagiku, cukup kau tahu apa yang kurasakan di hatiku. Meskipun mungkin akan terkesan gila karena aku tahu bahwa semua ini semu, tak nyata. Tapi setidaknya untuk kali ini ijinkan aku untuk berkata satu kalimat saja : nan jeongmal dangsineul Johahaeyo.
(Special for Khuntoria Couple....
Mencoba melukiskan perasaan Victoria untuk Khunnie... ^_^ )
Selasa, 04 Oktober 2011
Kuliner : Time For Korean Food
Tergila-gila dengan drama Korea? Ah, udah biasa.
Nge-fans sama aktor-aktris Korea? Ah, banyak yang demikian.
Suka ngedengerin lagu-lagu Korea? Terlalu biasa.
Sudah mencicipi kuliner asal negeri ginseng ini?
Apa? Belum?
Hmm... Belum sempurna kalau belum mencobanya. ^-^
Nah, kali ini saya mau berbagi cerita tentang petualangan kami (saya dan keempat teman saya) yang iseng-iseng nyobain kuliner negeri ginseng ini. Kebetulan ada grand opening "Lotte Mart" (ga ada niat untuk promosi ya... sungguh dech... ;p ). Berhubung yang namanya grand opening itu biasa syarat dengan tawaran diskon yang unyu bin menggoda, maka kami berlima memutuskan untuk mencoba kuliner ala Korea di sana. Mumpung masih harga diskon. Lumayanlah untuk menghemat biaya. Maklum lah, nasib anak kost.hehehe
Nah, sepertinya kami kalap setelah sampai di lokasi setelah melihat harga-harga makanan yang masih terbilang murah. Tapi, tetep lah ya sebagai anak kost kami memperhitungkan dengan seksama. Jangan sampai hari ini kita makan sepuasnya tapi besok-besoknya kemudian terpaksa puasa karena anggaran makan bulanan dihabiskan sekali makan ini. ^-^
Trus, apa aja sich yang kami santap hari ini?
Tenang, saya akan share di sini... ^-^
Pertama, Bibim Bap. Ini adalah makanan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan sambal gochujang. Saya memilih telur setengah matang. Di dalam Bibim Bap atau yang secara harfiah juga disebut sebagai nasi campur ini terdapat jamur sitake. Bagi yang tidak biasa dengan jamur ini pasti akan merasa bahwa Bibim Bap ini rasanya aneh. Tapi saya yang notabene sudah terlanjur cinta dengan menu masakan Korea dan Jepang sudah tidak kaget lagi. ^-^
Nah, ini dia tampilan dari Bibim Bap yang kami santap hari ini.
Bibim Bap dengan kuah terpisah.
Bibim Bap setelah kuah dimasukkan ke nasi.
Kedua, Gimbab. Ini adalah makanan Korea yang terdiri dari nasi yang dibungkus dengan rumput laut. Gimbap populer sebagai makanan yang dibawa piknik, hiking atau aktivitas lain di luar ruangan. Gimbab ini sama seperti sushi (tamago maki) di Jepang.
Ini dia tampilan cantik Gimbab. ^-^
Ketiga, Geran Cim. Ini adalah masakan Korea yang mirip omelet tapi disajikan dalam hot plat gitu.
Penasaran? Ini dia ^-^
Keempat, Geran Mari. Jika Geran Cim disajikan dalam hot plat maka Geran Mari ini disajikan dalam bentuk omelet. Persis omelet biasa.
Ini dia... ^-^
Kelima, Cheese Ramyun. Jika pernah menikmati ramen Jepang maka Ramyun ini adalah ramen versi Korea. Nah, dalam menu Cheese Ramyun ini hanya ramen ditambah dengan keju. Sederhana, bukan? ^-^
Keenam, Gun Mandu. Ini merupakan makanan Korea yang kalau di Indonesia sering disebut lumpia. Isi dari Gun Mandu yang kami santap kali ini adalah ayam.
Nah, tampilan cantiknya seperti ini nich...hehehe
Ketujuh, Topokki. Ini adalah salah satu cemilan khas Korea. Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk memanjag atau lonjong. Rasanya pedas manis dan biasanya menggunakan saus. Paling nikmat jika dimakan selagi hangat. Mantab dech...hehehe
Nah itu tadi hasil kami berwisata kuliner hari ini... ^-^
Dari kami berlima kemudian memutuskan untuk pulang. Eh, tapi apa hendak dikata ketika menjelang pulang kami tergoda dengan sushi...hehehe...
Maka tambahlah santapan kami hari ini. Ini dia contohnya (yang pesanan teman-teman saya lupa difoto tadi. Inipun hasil editan...hehehe) ^-^
Dan, selanjutnya salah satu dari kami harus pulang lebih dulu karena ada acara lain. Maka tinggallah saya dan ketiga teman saya lainnya. Nah, inilah ketiga yang masih setia bersama saya mampir ke sana kemari hingga akhirnya memutuskan untuk pulang karena hari menjelang malam. ^-^
Demikian share untuk wisata kuliner kali ini. Next time jika ada lagi akan saya share lagi... ^-^
Kapan-kapan giliran kalian yang jalan-jalan dan berwisata kuliner kemudian berbagi ya... ^-^
"Mintalah PadaKu Niscaya Akan Kuberi"
Pernah merasa do'a tak terkabulkan? Pernah merasa bahwa Allah SWT tidak adil? Pernah merasa bahwa apa yang kita pinta selalu tertolak?
Appaaa???! Pernah?!!
Wah...wah... hati-hati ini. Jangan-jangan saat kita merasa demikian kondisi keimanan kita sedang terancam.
Kenapa?
Ya, karena kita berprasangka buruk kepada Allah SWT. Bukankah ketika kita beriman, artinya kita juga senantiasa yakin dan percaya pada apapun keputusanNya? Sekalipun itu tertolak atau tertundanya do'a dan pinta kita. Dan bukankah jika kita memiliki keyakinan demikian, maka berfikir positif itu adalah kawan seperjalanan. Satu paket dah kalau kata orang. :)
Nah, ketika kita merasa bahwa sudah berulang kali berdo'a untuk pinta yang sama tapi Allah SWT tak jua mengijabahkannya coba dech cek jangan-jangan memang dalam diri kita ada satu dari sepuluh penyebab tertolaknya do'a sebagaimana pernah disampaikan oleh Ibrahim bin Adham kepada penduduk Basrah sebagai berikut:
" Wahai penduduk Bashrah, penyebab tertolaknya doa kalian adalah karena sesungguhnya hati kalian telah mati. Matinya hati kalian itu dikarenakan 10 hal, lalu bagaimana Allah bisa mengabulkan permintaanmu ". Adapun 10 perkara yang menyebabkan hati mati, sehingga do'a tidak dikabulkan adalah sebagai berikut :
1. Kamu mengenal Allah tapi kamu tidak melaksanakan haknya.
2. Kamu suka membaca kitab Allah, tapi kamu tidak mengamalkannya.
3. Kamu mengetahui bahwa iblis itu musuh, tapi kamu mengikuti ajakannya.
4. Kamu mengatakan cinta kepada Rasul tapi kamu meninggalkan perbuatan dan jalan yang ditempuhnya.
5. Kamu menyatakan ingin masuk surga, tapi kamu tidak melakukan 'amalan ahli surga.
6. Kamu bilang takut akan siksa neraka, tapi kamu tidak henti-hentinya berbuat dosa.
7. Kamu meyakini bahwa kamatian itu hak, tapi kamu tidak melakukan persiapan untuknya.
8. Kamu selalu memperhatikan kesalahan orang lain, tapi kamu tidak mau memperhatikan kesalahan diri sendiri.
9. Kamu suka makan rezeki Allah, tapi kamu tidak bersyukur kepada-Nya.
10. Kamu suka mengubur orang-orang mati tapi kamu tidak mengambil pelajaran darinya.
Nah, coba kita bercermin sejenak. Adakah satu dari sepuluh penyebab kematian hati yang menjadi penghalang terkabulnya do'a tersebut dalam diri kita.
Kalau ga ada?
Subhanallah... Luar biasa ya kalau sampai kita tidak termasuk dalam salah satu dari sepuluh penyebab tertolaknya do'a tersebut. :)
Tapi jika ada, yuk segera introspeksi diri dan lakukan perbaikan sesegera mungkin. Jangan khawatir, Allah SWT itu Maha Penerima Taubat. Kemaksiatan yang membuat seorang hamba mendekat padaNya lebih dicintai daripada kemuliaan yang membuat seorang hamba sombong dan lupa bahwa semua penyebab kemuliaan tersebut berasal dariNya.
Kalau sudah tahu apa yang menjadi penyebab tertolaknya do'a trus bagaimana biar do'a cepat dikabulkan dan diijabahkan olehNya?
Tenang... Tenang... Seperti janjiNya bahwa ketika kita meminta pasti diberi. PASTI!!! Tolong diingat ya... Karena sebenarnya Allah itu Maha Pemalu. Allah malu jika ada seorang hamba meminta padaNya tapi tak diberi. Makanya apapun yang diminta seorang hamba pasti diberi.
Tak hanya itu lho, bahkan sebenarnya yang Allah berikan kepada kita tak sekedar yang diminta tapi yang terbaik dari apa yang kita minta. Bagaimana? Masih ragu akan kemurahanNya?
Selama iman masih bersemi indah di dalam hati, diiringi dengan segala tindakan yang membuatNya semakin ridho dan cinta pada kita maka tidak ada alasan bahwa do'a kita tidak terkabul. Karena yang tidak mengingatNya pun masih tak pernah luput dari rizqi dan nikmatNya apalagi kita yang berusaha untuk mengabadikan cinta kita padaNya.
So, jangan pernah takut dan khawatir bahwa do'a kita tidak akan terkabul. Yakinlah, do'a dan pinta kita PASTI dikabulkan dan diijabahkan. Hanya apakah sama seperti yang kita pinta atau justru lebih baik berlipat-lipat ganda dari apa yang kita pinta dan pada waktu yang tepat di luar dugaan kita, itu adalah hak prerogatifNya. :)
Nah, satu lagi. Memintalah dengan lembut dan penuh kerendahan diri padaNya. Jangan meminta dengan memaksa, menuntut dan penuh kesombongan karena Allah SWT sangat tak menyukai setitik pun kesombongan di hati makhlukNya. Bukankah yang paling berhak sombong hanya DIA yang Maha Kuasa? Bukan kita yang bahkan tak punya daya apa-apa?
Yuk, meminta dengan segenap cinta dan kerendahan hati serta suara lembut penuh kasih padaNya. :)
(Sedikit merenung atas sikap dan tindakan selama ini ketika meminta dan memohon padaNya)
Langganan:
Postingan (Atom)