Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Kamis, 20 Oktober 2011

Bincang Bersama Sakti Wibowo : Menulis Itu Mudah!




PKAKP STAN menunjukkan eksistensi pertamanya di 2011 ini dengan memulai kegiatan berupa Workhsop Motivasi Kepenulisan bertajuk "Writhink Is Amazing".

Sebuah pilihan kata yang unik dan menggelitik, bukan? ^-^
Panitia sengaja memilih kata-kata bukan tanpa tujuan. Sabar, dong. Akan segera dijelaskan kok...hehe

Writhink di sini merupakan gabungan antara "writing" dan "thinking". Menulis dan berpikir. Rasa-rasanya keduanya memang tak akan terpisahkan. Sudah satu kesatuan banget deh pokoknya. ^-^
Setiap tulisan, apapun itu pasti berawal dari sebuah pemikiran, melalui pendahuluan berupa berfikir alias "think". Setelah melalui sebuah proses pemikiran akhirnya tertuanglah dengan demikian indah dan lancarnya di kertas putih bersih menjadi sebuah karya yang bernilai. Tentu dong, ga harus bernilai rupiah tapi bernilai manfaat.

Lha, kalau nulisnya diary yang isinya curhat ga jelas masa ada manfaatnya juga?

Tentu saja ada. Sebab meskipun sebuah tulisan sederhana, katakanlah buku harian yang berisi curhatan mulai dari suka cita, duka nestapa atau hal lucu yang membuat kita terpingkal-pingkal pun pasti ada nilai manfaatnya. Kisah yang suka cita, setidaknya kita mengabadikan kisah itu yang suatu ketika akan menjadi kenangan indah saat kita membacanya. Kisah duka nestapa apa manfaatnya? Tulisan itu menjadi obat mujarab bagi penulisnya. Ketika dia merasa sedih dan berduka karena sesuatu hal, dengan menuliskannya niscaya akan ada perasaan sedikit lega di hatinya. Dan jika suatu ketika kembali dibaca pasti akan menjadi sebuah kenangan yang syarat makna. Jika kejadian buruk itu pernah terjadi dalam hidup dan kita berhasil melewati hingga titik sekarang tentu masalah yang akan kita hadapi kemudian pun akan mampu kita pecahkan dan kita lewati. Demikian juga halnya dengan kisah lucu. Manfaat pertamanya tentu membuat pembaca tertawa juga, kan?hehehe...

Nah, trus apa sih kata Mas Sakti Wibowo tentang menulis?

Beliau menyampaikan bahwa menulis itu adalah kebiasaan dari kaum beradab. Mereka yang menulis akan lebih mulia daripada tidak menulis. Dan semua orang bisa menjadi penulis. Sejatinya, menulis itu mudah. Sangat mudah!

Lalu kenapa seringkali kita bingung mau menulis darimana dan tentang apa? Bagaimana mengatasinya?

Menulis, terutama untuk menulis cerita, itu hanya perlu menggunakan rumus singkat.

Apa itu?

Munculkan tokoh yang akan diceritakan. Kemudian masukkan tokoh itu ke dalam rumah. Kunci semua pintu dan jendela kemudian bakar rumah itu. Ceritakan bagaimana si tokoh tadi berhasil keluar dari rumah yang terbakar tersebut. Atau jika pada akhirnya si tokoh mati, ceritakah bagaimana dia bisa mati. Semudah dan seringan itulah menulis. Berikah masalah demi masalah pada tokoh tersebut. Lalu ceritakan bagaimana si tokoh menghadapi permasalahan-permasalahan itu. Akan datar sebuah cerita jika si tokoh berhasil memecahkan permasalahan pada langkah pertama. Ga seru, dong. Buat permasalahan yang sulit dipecahkan oleh si tokoh pada langkah pertama. Buat si tokoh mencoba beberapa alternatif pemecahan sampai pada akhirnya permasalahan tersebut terpecahkan.

Demikian ringkas cerita Mas Sakti tentang tips menulis, terutama sebuah cerita.

Lalu jika menulis semudah itu, kenapa kita seringkali mengalami kehilangan atau kehabisan ide di tengah jalan?

Hal itu biasanya terjadi karena kita kurang fokus sehingga pikiran bercabang dan timbul kebingungan kemana kira-kira cerita ini akan kita bawa. Makanya kadang catatan kecil tentang garis besar cerita itu perlu. Atau cara lain adalah selesaikan cerita dalam satu waktu (ini sulit diterapkan untuk jenis tulisan berupa novel ya... ^-^).

Meski hanya berlangsung 3 jam saja, tapi workshop tersebut telah membuat Mas Sakti terkejut terhadap potensi terpendam yang dimiliki oleh para peserta. Terutama fakta mengejutkan pada 30 menit terakhir dimana terdapat sesi menulis on the spot. Mas Sakti sempat terkejut dengan hasil karya para peserta yang sedemikian menakjubkan. Sehingga ketika diminta untuk menentukan dua naskah terbaik, beliau sempat kesulitan.

Bincang kreatif bersama Mas Sakti Wibowo dalam Workshop Motivasi Kepenulisan ini memang terbilang singkat jika dilihat durasi yang hanya 3 jam termasuk sesi writing on the spot. Tapi dalam waktu yang singkat itu peserta mampu mengambil pelajaran yang sedemikian banyaknya.

Semoga semangat menulis tetap ternanam meski workshop telah berlalu. Dan peserta terus berkarya di luar ruang workshop. ^-^

Semangat berkarya....! \^-^/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar