Assalamu'alaykum...
Selamat Datang.... ^_^
Selamat Datang.... ^_^
Sabtu, 26 Februari 2011
Renungan dan Muhasabah
Bismillah...
Selamat pagi Allah SWT, pemilik segalaku...
Selamat pagi bapak dan adikku nu jauh di sana (tapi selalu di hati...^_^)
Selamat pagi ibu sayang yang telah beristirahat di sisiNya... Kami semua merindukanmu...
Dan selamat pagi wahai engkau, lelaki pemilik hatiku... Apa kabarmu hari ini? Semoga hatimu tetap tertuju kepada Tuhanmu dan dipenuhi kerinduan untuk selalu berlaku sesuai kehendak Tuhanmu, juga tak pernah henti merindu Tuhanmu hingga lisanmu tak henti berdzikir memujaNya... :)
Hmmm, pagi ini entah kenapa tiba-tiba membaca kembali beberapa twit terakhir. Seperti efek dari membaca note FB tentang "Facebook, Kita dan Aurat Kita". Sedikit mengulang kembali pada apa yang selama ini tertulis baik di FB ataupun di twitter. Jangan-jangan iya, selama ini tidak memberi tweet yang bermanfaat, malah meracau ga jelas. Teringat waktu-waktu sedang dilanda kegalauan dulu, apakah aku sampai terlalu mengumbar kesedihanku? YA Allah, ampuni daku.
Sekilas tadi teringat pada tweet mb @lalapurwono, seorang penulis kenalanku yang telah menerbitkan beberapa buku melalui @nulisbuku.
Aku sempat me-RT yang ini:
"A trust needs no language. Karena kepercayaan itu bukan untuk diminta atau dipenuhi dengan kata-kata, tetapi untuk ditunjukkan dengan perbuatan."
Ya, kepercayaan itu tak sekedar janji manis di mulut saja, tapi lebih pada implementasinya.
Tentu, kita masih ingat ciri-ciri mukmin kan? Apa hayo??hehe...
Nah, singkatnya ciri-ciri mukmin itu seperti di bawah ini :
*Takut kepada Allah serta memohon perlindungan dari 'azabNya dan menunaikan Tahajjud dan mendekatkan diri kepada Allah pada waktu malam
*Sederhana dalam berinfaq
*mengesakan Allah dan menjauhi yang diharamkanNya
*Tidak melakukan sumpah palsu dan berkata berlebih-lebihan
*Mendengar Firman Allah SWT dan melaksanakannya.
*Bergantung kepada Allah SWT dalam meminta keperluan dan harta dunia dengan berdoa.
*Memenuhi dan tidak memungkiri perjanjian
*Semua ada dalam firman Allah SWT dalam surah al-Furqan, ayat 63-75:
"Dan hamba-hamba (Allah) Ar-Rahman (yang diredhaiNya), ialah mereka yang berjalan di bumi dengan sopan santun dan apabila orang-orang yang berkelakuan kurang adab, hadapkan kata-kata kepada mereka, mereka menjawab dengan perkataan yang selamat dari perkara yang tidak diingini;Dan mereka (yang diredai Allah itu ialah) yang tekun mengerjakan ibadat kepada Tuhan mereka pada malam hari dengan sujud dan berdiri, Dan juga mereka yang berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami, sisihkanlah azab Neraka Jahanam dari kami, sesungguhnya azab seksanya itu adalah mengerikan.
"Sesungguhnya Neraka Jahanam itu tempat penetapan dan tempat tinggal yang amat buruk;Dan juga mereka (yang diredai Allah itu ialah) yang apabila membelanjakan hartanya, tiadalah melampaui batas dan tiada bakhil kedekut dan (sebaliknya) perbelanjaan mereka adalah betul sederhana di antara kedua-dua cara (boros dan bakhil) itu.Dan juga mereka yang tidak menyembah sesuatu yang lain bersama-sama Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan jalan yang hak (yang dibenarkan oleh syarak) dan tidak pula berzina dan sesiapa melakukan yang demikian, akan mendapat balasan dosanya;Akan digandakan baginya azab seksa pada hari kiamat dan dia pula akan kekal di dalam azab itu dengan menerima kehinaan;Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu, Allah akan menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
"Dan sesiapa yang bertaubat serta beramal soleh, maka sesungguhnya (dengan itu) dia bertaubat kepada Tuhannya dengan sebenar-benar taubat;Dan mereka (yang diredai Allah itu ialah orang-orang) yang tidak menghadiri tempat-tempat melakukan perkara-perkara yang dilarang dan apabila mereka bertembung dengan sesuatu yang sia-sia, mereka melaluinya dengan cara membersihkan diri daripadanya.Dan juga mereka (yang diredai Allah itu ialah orang-orang) yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat keterangan Tuhan mereka, tidaklah mereka tunduk mendengarnya secara orang-orang yang pekak dan buta.Dan juga mereka (yang diredai Allah itu ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri-isteri dan zuriat keturunan kami: Perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya dan jadikanlah kami imam ikutan bagi orang-orang yang (mahu) bertakwa.Mereka itu semuanya akan dibalas dengan mendapat tempat yang tinggi di Syurga disebabkan kesabaran mereka dan mereka pula akan menerima penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,"
Sebenarnya di AL Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan tentang mukmin sejati dan ciri-cirinya, tapi tidak memungkinkan untuk di share semua di sini. Silakan teman-teman lengkapi sendiri ya... :)
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang mukmin. Tentunya tidak dengan berdiam diri dunk, melainkan upaya kita untuk semakin mendekatkan diri padaNya dan meningkatkan kualitas diri di hadapanNya. :)
Nah, masih terkait dengan kepercayaan tadi, ada juga yang tidak bisa menjaga amanah. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik minimal ada satu ciri, sedangkan munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut adalah
1. Bila berbicara selalu bohong.
Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
2. Bila berjanji, tidak ditepati
Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya
3. Bila diberi kepercayaan selalu berkhianat.
Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat-sifat munafik dan kejahatan orang-orang munafik. Amin.
Nah, tentu saja sifat dan sikap kita terhadap amanah/kepercayaan ini tak terlepas dari akhlaq sebagaimana telah ter-resume dari kultwitnya Salim A. Fillah sebelumnya.
Nah, teman-teman, yuk saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mendo'akan dalam kebaikan dan kebenaran, serta berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebenaran itu sendiri. Sebagai upaya kita untuk meningkatkan kualitas diri di hadapanNya. Sehingga kelak, ketika Allah SWT meridhoi dan mengijinkan kita untuk menatap wajahNya, kita tidak akan terlalu malu da merasa terlalu hina karena segala kelalaian kita selama di dunia.
Semoga bermanfaat... :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar