Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Selasa, 09 Agustus 2011

Kembalinya Mas Gagah


Ketika Mas Gagah Pergi...

Saya rasa banyak yang tidak asing dengan satu judul ini. Tentu saja dong. Bukankah karya ini merupakan karya legendaris?

Di saat masih asing istilah berhijab di masyarakat kita. Karya ini datang untuk membuka mata kita lebih lebar tentang hidayah dan hak untuk berhijab. Karya yang sungguh menghentak, menggugah dan berbeda dari karya unggulan di zamannya. Tapi toh, karya ini tak kehilangan pesonanya. Terbukti, sejak terbit perdana di Majalah Annida pada tahun 1993, kisah ini banyak dicari. Maka untuk memenuhi semua permintaan tersebut, cerpen ini kemudian dibukukan pada 1997 oleh Pustaka Annida. Dan buku kumcer dengan judul Ketika Mas Gagah Pergi ini tak cukup berkibar hanya dengan satu kali cetak. Tapi menyusul cetakan kedua dan seterusnya.

Kini, setelah sekian lama tak terdengar gaungnya, karya legendaris ini hadir kembali dalam Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali. Helvy Tiana Rosa, sang penulis, mencoba untuk mengobati kerinduan para pembacanya dengan kehadiran kembali Mas Gagah.

“Dan jadilah muslimah sejati
Yang selalu mengedepankan nurani
Agar Allah selalu besertamu.
Ingat Islam itu indah…
Islam itu cinta…”


Itulah kutipan surat Mas Gagah untuk adiknya, Gita, yang diambil dari Ketika Mas Gagah Pergi Dan Kembali.

Gita, merasa sangat kehilangan sejak kepergian Mas Gagahnya. Kehidupannya seakan berubah total sejak kakak kesayangannya tiada. Tapi perlahan semua berubah sejak Gita bertemu dengan si Mas kotak-kotak yang misterius. Gita hampir bertemu dengannya di bus, kereta, bahkan di kampusnya.
Si Mas kotak-kotak yang selalu hadir dengan tausyiah yang menyejukkan, perlahan mampu mencairkan hati Gita yang lama beku. Entah apa yang membuatnya begitu merasa akrab dan dekat, sedangkan siapa namanya saja Gita tidak tahu. Tentu sosok si Mas kotak-kotak yang begitu familiar bagi Gita itu pun menjadi pertanyaan yang coba dicari jawabannya oleh pembaca dalam buku ini. Siapa dia? Benarkah dia seperti Mas Gagah? Secara fisik keduanya sangat berbeda, bukan? Lalu apa yang membuat Gita merasa demikian?

Nah, tak cukup dengan itu. Helvy Tiana Rosa dalam buku ini menambahkan beberapa kisah yang tak kalah menyentuh dan menggugah jiwa pembaca. “Rapsodi September” dan “Mami” adalah kisah yang ditulis dari kisah hidupnya. Cerita yang ringan dan mengalir, namun tidak melupakan kekhasan HTR dalam menyampaikan selaksa makna di dalamnya. Demikian juga dengan 12 kisah lainnya yang tidak kalah menggugah, begitu mengena dan cerminan nyata kehidupan.

Helvy Tiana Rosa, siapapun itu pasti mengakui kemampuannya merangkai kata dan menyampaikan selaksa makna dengan mempesona. Nilai-nilai islam coba ditekankannya tanpa memaksa, melainkan mengajak pembaca untuk sama-sama menyusuri cerita dan menemukan satu demi satu hikmah yang bertebaran di sana.

Sekali lagi, dalam buku Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali ini, Helvy Tiana Rosa membuktikan kepiawaiannya.

So, tunggu apalagi? Yuk, buruan beli dan selami setiap kisahnya serta temukan makna-makna yang bertebaran di sana. ^_^

Happy reading... ^_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar