Kadang aku ingin berlari
Pergi dan berlalu dari semua ini
Ah, tapi tidak demikian, bukan?
Allah pasti menetapkan tiap peristiwa
Penuh makna
Tanpa kesiaan
Dan satu lagi
Tujuan utamanya adalah untuk kebaikanku
Allah,
SkenarioNya tak selalu indah
Setidaknya di mata kita
Tapi,
MenurutNya itulah yang terbaik untuk hambaNya
Bukankah DIA Sang Pencipta?
Bukankah DIA lebih mengenal ciptaanNya?
Jadi apapun yang DIA berikan
Pastilah yang terbaik
Kadang lelah mendera
Tapi bukankah kaki tetap tak boleh terhenti?
Langkah tetap harus terayun, kan?
Hidup harus tetap berjalan
Dan peristiwa demi peristiwa akan datang bergantian
Bukankah dulu pun selalu ada ujian
Pada ummat terdahulu
Pada zaman kenabian
Jadi, tak ada yang aneh atau janggal, bukan?
Bukankah ujian adalah tanda kasih sayang?
Tanpa ujian, hidup pun akan hampa kan?
Ah, kenapa aku masih seperti anak kecil
Yang senantiasa merengek minta mainan?
Hamba yang tak pernah bersyukur pada kejadian utama
Justru keluh dulu baru sadar setelahnya?
Ah, pantaslah ujianNya sama selalu
Ternyata aku belum lulus
Mungkin aku terlalu lama tinggal kelas
Terbukti dengan ujian yang begitu saja
Ah, malunya aku
(Di sudut rumah orang tua di WOnosari
Menjelang Lebaran 1432 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar