Malam

Malam semakin larut
Tapi
Mataku tak jua menurut
Terpejam tak bisa
Maka kutuliskan
Segala yang ada
Dalam pikirku
Dalam anganku
Segalaku

Ada bingung
Entah, aku tak tahu
Apakah ini?
Bukan kamu
Aku lupa
Bahkan tak mau tahu

Selainmu?
Ah, bukan begitu
Hanya ingin menata hati
Aku mungkin rindu
Pada masa lalu
Meski mungkin kelam
Banyak luka bersemayam

Tapi,
Aku bertumbuh karena semua luka itu
Aku juga bertumbuh karenamu
Meski kamu hanya bagian
Masa laluku

Malam
Akankah kau ajak aku
Berkelana kembali
Ke alam berbeda
Mengurai mimpi
Mengorek kenangan
Atau
Apalagi?

Malam
Akankah kau culik aku
Dalam dekapmu
Nan makin tak terperi
Segala rasa ini
Jika masa lalu
Kau buka kembali

Malam
Rengkuh saja aku
Dalam dekapmu
Dalam mimpi
Bersama pelangi
Bersama mentari
Sinari bumi

Malam
Rengkuh aku
Tuk bermesra dengan-Nya
Memadu cinta
Mengurai rindu
Hanya untuk-Nya

Malam
Bawa aku
Dalam indahmu
Menatap bintang
Bercengkrama bersama bulan
Menatap langit kelam
Atau sekedar dengarkan suara alam

Malam
Temani aku
Habiskan waktu
Hingga pagi menjelang

Malam
Temani aku
Merangkai nada
Dalam simfoni
Indahkan dunia
Dengan alunannya

Malam
Aminkan do'aku
Dalam sepinya malam
Dalam tenang temaram
Dalam hati nan tenang
Aku mendo'a untuk esok
Lebih cerah
Ceria

Malam
Aku
Diam


(Dalam gelap malam, tapi mata tak jua terpejam, 7 April 2011 di sudut kamar)