Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^

Senin, 18 April 2011

Muhasabah : Akibat Bercanda


Astaghfirullah...

Ya Allah, ampuni aku... Hari ini sepertinya bercandaku telah berlebihan hingga banyak persepsi yang bermunculan. Sungguh ya Allah, aku tak takut penilaian hambaMu atas diriku, hanya aku takut candaku memancing fitnah untuk orang lain. Jika begitu, maka sungguh celakalah aku! Untuk itu aku ber-istighfar dan memohon ampun padaMu ya Rabb...

Lidah ini sungguh tak bertulang, dan justru karena itu kadang tak sadar jika apa yang terucap telah melebihi batas. Ampuni aku ya Allah, atas kesalahan dan kekhilafanku pagi ini. Sungguh, diam itu lebih berarti daripada berucap yang tak bermanfaat dan tak berarti. Maka ajari diri ini tuk lebih bisa menahan diri agar hanya berucap untuk sesuatu yang bermanfaat, Rabbi.

Sungguh, hanya bercanda niatan hati. Tapi semakin banyak yang merespon dan berkembang menjadi banyak persepsi. Semoga saja dengan ijinMu, semua cukup sampai di sini ya Illahi, jangan menyebar lagi dan semakin banyak yang tersakiti. Apalah arti diri jika fitnah itu menyebar dari lisan tak sengaja yang berucap tanpa dipikir lebih dulu. Celakalah diri ini jika canda itu memancing fitnah nan banyak menyakiti. Ampuni diri ini, Ya Gaffur... Ampuni atas diri yang masih sering tak terkendali. Ampuni diri yang kadang mudah sekali digelincirkan syaitan dalam tiap tindakan hingga yang awalnya bercanda menjadi bumerang bagi banyak pribadi, pun jatuh banyak hati nan tersakiti. Ampuni diri ini, ya Rabb...

Sungguh lisan tak bertulang, tapi ketajamannya melebihi tajamnya pedang. Luka yang dihasilkannya melebihi sakit tercabik dan tersayat pedang atau pun belati, karena luka itu membekas di hati, lalu abadi bersemayam di sana. Bagaimana jika di akhirat nanti ia menuntut diri? Siapkah kita? Apa yang mampu kita beri bila hatinya tak ridhoi candaan lisan ini? Sanggupkah memberi segala amal yang telah kita perjuangkan? Atau sanggupkah menerima tambahan dosa dan kesalahan darinya? Sungguh ya Rabbi, ingatkan diri tentang hari kemudian, akhir dari semua perjalanan di dunia ini. Bahwa segalanya akan dimintai pertanggungjawaban, segalanya akan ditimbang dengan seadilnya tanpa ada yang terlewatkan atau terlupakan. Sungguh Allah Maha Teliti dan Maha Adil atas segala keputusanNya.

Ya Illahi, jadikan hari ini sebagai pelajaran berharga bagi diri agar kesalahan yang sama tak terulangi. Agar diri tak lagi banyak menyakiti hati. Agar lisan tak asal mengucap janji ataupun berkata apa yang terjadi jika tak pasti. Ajari diri ini untuk menahan diri, agar lisan lebih terjaga dan lebih berarti, berbicara sedikit tapi penuh arti dan bermanfaat bagi sesama di sekitar diri. Ampuni kami ya Rabbi, ya Gaffur, ya Illahi...

Allahummaghfirli...


1 komentar: